Back to Articles

Shaker Laboratorium : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Kegunaan

Apa Itu Shaker Laboratorium?

Mereka yang bergelut di dunia penelitian laboratorium, pasti sudah tidak asing dengan alat yang biasa disebut dengan shaker. Shaker laboratorium memiliki bentuk seperti oven yang biasa digunakan untuk kebutuhan laboratorium kimia maupun mikrobiologi.

Shaker adalah alat yang digunakan untuk melakukan pencampuran beberapa larutan dalam suatu wadah menjadi homogen. Wadah yang dimaksud disini bisa beaker glass, erlenmeyer dan peralatan gelas lainnya. Dapat dikatakan bahwa, shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghomogenkan larutan dalam labu erlenmeyer atau media lainnya.

Fungsi Shaker Laboratorium

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, alat shaker memiliki fitur yang digunakan di dunia laboratorium. Model alat ini terdiri dari beberapa bagian yang dipadukan dengan alat yang membantu mencampur atau menghomogenkan larutan  kimia dan biologi. Setelah memahami  pengertian shaker ini, tentunya Anda sudah memahami fungsi dari shaker. Fungsi shaker adalah untuk mendapatkan solusi yang seragam. Shaker mungkin tidak hanya  untuk tujuan mendapatkan larutan yang seragam. Namun, beralih ke proses analisis zat terlarut untuk memastikan dispersi yang baik.

Alat shaker laboratorium ini juga memiliki dua model mesin yang memiliki gaya gerak yang berbeda. Ada yang di rancang dengan gerak linear yang mana shaker akan mengocok larutan dengan arah lurus dengan kecepatan getar yang lumayan besar. Sedangkan orbital shaker di buat dengan gaya getar yang lebih kecil dan mengarah memutar seperti putaran orbit.

Apa saja Jenis-Jenis Shaker Laboratorium ?

Shaker memiliki lebih dari satu model alat. Ada berbagai jenis  shaker dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda. Terdapat 4 jenis shaker laboratorium yaitu sebagai berikut :

1. Platform Shaker

Source : JoanLab.com | JOAN LAB Platform Shaker OS-20 Orbital

Platform shaker adalah jenis alat shaker laboratorium eksperimental yang dicirikan oleh permukaan datar mesin. Permukaan datarnya berbentuk table top dan Anda dapat menggunakan alat ini untuk meletakkan botol kaca, gelas kimia, atau agitator Renmeier.

Jenis platform shaker ini bervariasi dalam getaran dan kecepatan putaran. Hal ini memungkinkan proses homogenisasi dilakukan dengan larutan dan viskositas yang berbeda untuk setiap sampel yang digunakan.

2. Vortex Shaker

Source : Ika.com | Shaker Vortex 3

Vortex Shaker memiliki bentuk yang kecil. Oleh karena itu, vortex shaker digunakan untuk menghomogenkan larutan dalam wadah kecil seperti tabung reaksi atau tabung mikro.

Selain  homogenisasi, vortex shaker ini juga membantu menghilangkan beberapa sel dari  zat dan  mencampur berbagai jenis larutan. Biasanya, jenis shaker ini ditemukan di laboratorium kultur sel  dan  mikrobiologi.

3. Orbital Shaker

Source : Ika.com | Orbital Shaker IKA KS 130 basic

Orbital shaker adalah jenis shaker llaboratorium eksperimental yang memiliki beberapa rintangan di atas mesin. Mekanisme alat ini menghasilkan getaran yang berputar seperti lintasan pada kecepatan  rendah.

Shaker jenis ini memiliki suhu dan gerak rotasi yang rendah. Oleh karena itu, sangat cocok untuk  sampel bahan mikroba seperti  jamur, bakteri dan spora. Karena agitasi dan suhu yang rendah,  orbital shaker dapat digunakan  dalam siklus panjang bahkan dengan inkubasi  24 jam.

4. Incubator Shaker

Source : Lauda.de | Varioshake VS 45 OI Shaking incubator

Incubator shaker memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan ketiga jenis shaker lainnya. Incubator shaker tidak hanya dapat menyebabkan rotasi dan getaran, tetapi juga  mempertahankan keadaan sampel. Karena kelebihan tersebut, inkubator shaker sangat cocok  untuk kultur mikroorganisme dan DNA.

Incubator shaker adalah jenis  shaker dengan penutup transparan di bagian atas mesin. Bentuknya menyerupai inkubator yang membantu menghomogenkan beberapa zat biologis seperti mikroorganisme dan DNA. Selain itu, alat ini juga sebagai stabilizer untuk zat tersebut dan menjaga suhu dan kondisi suhu  yang baik untuk larutan seperti mikroorganisme.

Fungsi Shaker Laboratorium

Fungsi Shaker memiliki peran penting dalam laboratorium, terutama di laboratorium mikrobiologi, biologi dan kimia. Mengapa ? Karena shaker laboratorium memiliki kegunaan untuk mengaduk atau menghomogenkan larutan. Hal ini sangat berguna untuk proses analisa laboratorium. Karena  homogenisasi, alat ini dapat membantu sel mikroba tumbuh pada media yang digunakan.

Shaker digunakan untuk homogenisasi mikroba yang telah dicampur ke dalam media. Media yang digunakan pun biasanya adalah media agarosa. Tak hanya untuk mencampur larutan, fungsi shaker juga digunakan untuk menumbuhkan mikroba tersebut secara merata. Dengan melakukan pengadukan dalam beberapa jam, maka mikroba yang dikembangkan pada media agar pun akan berkembang biak menjadi sel-sel mikroba baru, yang dapat digunakan dalam penelitian mikrobiologi selanjutnya.

Kemudian untuk pertanyaan selanjutnya adalah “sampel apa saja yang bisa menggunakan shaker ?” Jawabannya adalah terdapat berbagai sampel yang dapat diuji oleh shaker, diantaranya yaitu untuk penggunaan laboratorium di bidang farmasi, biologi dan kimia. Pada dunia farmasi, shaker digunakan untuk perbanyakan endofit di kebun. Endofit yang terdapat pada tanaman, dipindahkan ke  media agar yang telah disiapkan. Selanjutnya, perlu adanya tahapan penumbuhan bakteri untuk mendapatkan banyak bakteri endogen yang biasanya dilakukan dengan metode homogenasi menggunakan alat shaker.

Mengenai urusan pengadaan shaker atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *