Di antara jenis jenis spektrofotometer, mungkin Anda familiar dengan spektrofotometer UV VIS, spektrofotometer visible, dan spektrofotometer UV. Namun, selain itu ternyata masih ada beberapa jenis yang perlu Anda ketahui. Penasaran apa saja? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!
Karakteristik dan Cara Kerja Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah instrumen yang mengukur dan menganalisis spektrum sampel. Ada berbagai jenis spektrofotometer yang tersedia di pasaran tergantung pada kebutuhan dan persyaratan pengaplikasiannya. Cara kerjanya adalah dengan melewatkan berkas cahaya melalui sampel untuk mengukur intensitas cahaya sampel.
Instrumen ini biasa digunakan oleh peneliti dan produsen dari berbagai industri dalam proses pengukuran warna dan berguna untuk memantau akurasi warna selama produksi. Selain itu, perlu Anda ketahui, bahwa spektrofotometer terdiri dari dua bagian utama, yakni spektrometer dan fotometer.
Spektrometer merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan cahaya dari setiap panjang gelombang, sedangkan fotometer adalah untuk mengukur intensitas cahaya. Spektrofotometer didesain secara khusus supaya cairan atau sampel bisa ditempatkan di antara spektrometer dan fotometer.
Jeni-Jenis Spektrofotometer
Spektrofotometer tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran serta fungsinya. Supaya lebih jelas, berikut ini informasi menarik tentang jenis jenis spektrofotometer untuk Anda:
1. Spektrometer Single Beam
Sumber: Youtube
Jenis spektrofotometer yang pertama ada spektrofotometer single beam (sinar tunggal). Spektrofotometer sinar tunggal adalah instrumen analisis yang membuat semua gelombang cahaya yang datang dari sumber cahaya melewati sampel.
Oleh karena itu, pengukuran intensitas cahaya dilakukan sebelum dan sesudah cahaya melewati sampel.
Spektrofotometer berkas tunggal ini lebih kompak dan optiknya lebih sederhana daripada spektrofotometer berkas ganda. Selain itu, instrumen ini harganya juga relatif lebih murah daripada jenis spektrofotometer yang lain.
Spektrofotometer single beam cocok bagi Anda yang ingin mengukur absorbansi atau transmitansi cahaya pada panjang gelombang tertentu. Selain itu, spektrofotometer ini umumnya tidak recommended untuk pemindaian spektral pita penuh yang membutuhkan stabilitas sumber cahaya dan detektor yang tinggi.
Sinar tunggal mengacu pada cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya, melewati serangkaian bagian optik, sel penyerapan, dan akhirnya menyinari detektor. Sinar ini terdiri dari sekelompok cahaya monokromatik, yakni berkas hanya dapat bergantian melalui referensi dan larutan sampel, kuvet, dan konverter fotolistrik.
Penting juga untuk Anda ketahui bahwa spektrofotometer jenis ini menghasilkan pengukuran yang terkadang terpengaruh oleh fluktuasi catu daya, sehingga menyebabkan kesalahan yang lebih besar. Hal tersebut membuat spektrofotometer ini kurang cocok untuk industri farmasi dan inspeksi yang menuntut kualitas tinggi.
2. Spektrofotometer Double Beam
Sumber: Youtube
Salah satu dari jenis jenis spektrofotometer berikutnya adalah spektrofotometer berkas ganda, yakni instrumen analisis dimana berkas cahaya yang berasal dari sumber cahaya terbagi menjadi dua fraksi.
Satu fraksi bertindak sebagai referensi (berkas referensi), sedangkan fraksi lainnya melewati sampel (berkas sampel). Akibatnya, berkas referensi tidak melewati sampel.
Spektrofotometer ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan dua panjang gelombang cahaya monokromatik yang berbeda. Kedua berkas cahaya bergantian menyinari sel sampel yang sama secara berkala, sehingga kinerjanya lebih baik dengan sensitivitas yang lebih tinggi daripada yang balok tunggal.
Pasalnya, spektrofotometer jenis ini memiliki perekaman otomatis serta pemindaian full-band yang cepat. Keunggulan inilah yang dapat mengurangi ketidakstabilan sumber cahaya, perubahan sensitivitas detektor dan faktor lainnya, terutama untuk analisis struktural.
Perbedaan utama antara spektrofotometer berkas tunggal (single beam) dan berkas ganda (double beam) adalah bahwa dalam spektrofotometer berkas tunggal, semua gelombang cahaya melewati sampel. Sedangkan dalam spektrofotometer double beam, berkas cahaya terbagi menjadi dua bagian dan hanya satu bagian yang melewati sampel.
3. Spektrofotometer Visible
Sumber: Youtube
Rentang panjang gelombang yang diukur dari spektrofotometer jenis ini pada wilayah cahaya tampak sekitar 400~1000 nm. Spektrofotometer sinar tampak (visible) adalah spektrofotometer sinar tunggal.
Ini merupakan instrumen yang berfungsi untuk mengukur absorbansi zat yang akan diuji untuk cahaya tampak dan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif di atasnya. Spektrofotometer visible banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan, uji klinis, pemantauan lingkungan, produksi makanan, dan sebagainya.
4. Spektrofotometer UV
Sumber: Youtube
Spektrofotometer UV adalah jenis spektroskopi instrumen yang berfungsi untuk mengukur absorbansi cahaya melintasi rentang ultraviolet dari spektrum elektromagnetik.
Jenis spektrofotometer UV ini banyak diandalkan dalam berbagai disiplin ilmu, yaitu kimia analitik, forensik, ilmu DNA dan RNA, farmasi, biologi, ilmu lingkungan, dan banyak lagi.
5. Spektrofotometer UV VIS
Sumber: Youtube
Jenis spektrofotometer UV-VIS umumnya berfungsi untuk mengukur absorbansi bahan dan analisis kuantitatif pada sinar tampak (visible), UV, atau ultraviolet. Rentang panjang gelombang terukur dari spektrofotometer tampak ultraviolet adalah 200 ~ 1100 nm di wilayah ultraviolet.
Sekarang ini, spektrofotometer UV Vis merupakan salah satu instrumen analisis yang paling banyak digunakan dengan cakupan bidang ilmu terluas. Mulai dari ilmu kehidupan, ilmu material, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, kimia, dan teknik kimia.
Kinerjanya dipengaruhi oleh komposisi sampel yang memungkinkan Anda mengetahui informasi tentang sampel dan konsentrasinya. Karena teknik spektroskopi ini bergantung pada penggunaan cahaya, Anda perlu mempertimbangkan sifat-sifat cahaya dalam menganalisis sampel.
Pertama, cahaya memiliki sejumlah energi yang berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Jadi, panjang gelombang cahaya yang lebih pendek membawa lebih banyak energi dan panjang gelombang yang lebih panjang membawa lebih sedikit energi.
Manusia dapat melihat spektrum cahaya tampak (visible), dari kira-kira 380 nm (yang Anda lihat sebagai warna ungu), hingga 780 nm (yang Anda lihat sebagai merah). Satu sinar UV memiliki panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak hingga sekitar 100 nm.
Oleh karena itu, cahaya dapat terurai dengan panjang gelombangnya. Inilah yang digunakan dalam spektrofotometer UV Vis untuk menganalisis atau mengidentifikasi zat yang berbeda dengan menempatkan panjang gelombang spesifik yang sesuai dengan absorbansi maksimum.
6. Spektrofotometer Infra Red (IR)
Sumber: Youtube
Jenis spektrofotometer ini persis mengacu pada cahaya yang terpancar dari sumber cahaya, kemudian terbagi menjadi dua berkas energi dan simetri yang sama. Satu sinar adalah cahaya sampel yang melewati sampel, sedangkan sinar lainnya adalah lampu referensi sebagai referensi.
Setelah dua berkas cahaya memasuki fotometer melalui ruang sampel, berkas cahaya tersebut dimodulasi oleh cermin berbentuk kipas pada frekuensi tertentu untuk membentuk sinyal bolak-balik. Spektrum inframerah umumnya mengacu pada spektrum yang lebih besar dari 760 nm.
Ini adalah wilayah spektral yang paling umum digunakan untuk mempelajari senyawa organik, sehingga dapat digunakan untuk menganalisis sampel dalam berbagai keadaan (gas, cair, dan padat). Spektrum inframerah memiliki karakteristik kecepatan, jumlah sampel kecil, karakteristik kuat, dan tidak merusak sampel.
7. Spektrofotometer Serapan Atom
Sumber: Youtube
Spektrofotometer serapan atom adalah instrumen laboratorium yang berfungsi untuk menganalisis konsentrasi unsur dalam sampel cair. Analisisnya dilakukan berdasarkan energi yang diserap dari panjang gelombang cahaya tertentu (biasanya 190 hingga 900 nm).
Spektrofotometer ini biasanya mencakup pembakar api untuk atomisasi sampel (paling sering lampu katoda berongga), monokromator, dan detektor foton diplomarbeit schreiben lassen. Tergantung pada modelnya, beberapa spektrometer serapan atom umumnya memiliki turret atau soket lampu tetap.
Bagian tersebut mampu menampung hingga delapan sumber cahaya untuk mengurangi waktu henti antara sampel atau memungkinkan analisis berurutan seminararbeit schreiben lassen. Spektrofotometer serapan atom digunakan di banyak industri, misalnya pengujian lingkungan, analisis logam, produksi minyak dan kimia, farmasi, dan lain sebagainya.
Jika Anda menggunakan instrumen ini, pertama-tama Anda harus mengatomisasi sampel terlebih dahulu, sehingga panjang gelombang karakteristiknya dipancarkan dan terekam Akademisches Ghostwriting. Kemudian, selama eksitasi, elektron naik satu tingkat energi di atom masing-masing, ketika atom tersebut menyerap energi tertentu.
Energi ini sesuai dengan panjang gelombang tertentu yang merupakan karakteristik elemen Ghostwriter. Tergantung pada panjang gelombang cahaya dan intensitasnya, elemen tertentu dapat Anda deteksi dan konsentrasinya bisa Anda ukur. Biasanya, alat ini ampuh untuk menganalisis material maupun unsur logam jejak (semimetal).
Ada Jenis Spektrofotometer yang Baru Anda Kenal?
Itulah beberapa jenis spektrofotometer dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Sebelum memilih spektrofotometer, ada baiknya jika Anda mempertimbangkan beberapa aspek, seperti rentang panjang gelombang deteksi, rentang absorbansi kerja, dan waktu pengukuran hausarbeit schreiben lassen. Pertimbangan juga persyaratan lab dan budget yang Anda miliki.
Nah, jika Anda mencari perusahaan yang menjual berbagai teknologi medis dan perlengkapan laboratorium, seperti jenis jenis spektrofotometer di atas, Anda bisa menghubungi Laboratorium Solusi Indonesia. Perusahaan kami menyediakan aneka produk laboratorium yang terpercaya, berkualitas, dan tentunya bisa Anda andalkan.
Silakan konsultasikan kebutuhan Anda kepada product specialist kami, di nomor kontak 0812 9208 0271.