Back to Articles

Categories
Alat Laboratorium

Mikroskop: Panduan Lengkap, Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Bagian

Mikroskop yang biasanya bisa Anda jumpai di laboratorium merupakan sebuah alat optik. Alat tersebut digunakan untuk mengamati benda atau hal yang ukurannya sangat kecil dan tidak bisa diamati atau dilihat hanya dengan mata telanjang. Karena itu, alat optik ini ada untuk membantu manusia yang memiliki penglihatan terbatas.

Seiring dengan berkembangnya zaman, instrumen laboratorium tersebut juga semakin canggih. Selain itu, mikroskop juga memiliki banyak bagian penting dan tidak hanya terdiri dari satu jenis. Melalui ulasan ini Anda akan dibawa untuk semakin mengenal setiap bagian, jenis, penggunaan, serta cara merawatnya.

Apa itu Mikroskop?

Penemu dari mikroskop adalah Hans dan Zacharias Hansen, merupakan sepasang ayah dan anak yang berasal dari Belanda. Alat optik ini sudah mengalami perjalanan sejarah yang amat panjang, hingga dapat membantu para peneliti seperti sekarang ini.

Secara umum mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran kecil yang tidak mampu dilihat secara kasat mata. Dalam Bahasa Inggris, alat ini disebut dengan microscope, sedangkan dalam Bahasa Yunani, yaitu ‘micros’ yang berarti kecil dan ‘scopein’ yang berarti melihat. 

Objek-objek yang biasanya diamati oleh alat ini adalah mikro organisme, bakteri, jaringan pada hewan atau tumbuhan, serta virus. Bayangan dari objek pengamatannya dapat menjadi berkali-kali lipat dari ukuran sebenarnya. Karena alat laboratorium ini dapat memperbesar hingga 1000 kali lipat bayangan benda. 

Fungsi Mikroskop

Sesuai dengan pengertiannya, fungsi utama dari mikroskop adalah untuk melihat dan mengamati objek yang memiliki ukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang saja. Beberapa objek tersebut telah disebutkan di atas, yaitu virus, bakteri, protozoa, jaringan hewan, jaringan tumbuhan, dan lain sebagainya.

Namun, karena teknologi yang sudah semakin berkembang, tentu saja fungsinya juga menjadi semakin lebih canggih lagi. Saat ini sudah terdapat mikroskop canggih yang mampu memperbesar bayangan benda hingga satu juta kali. Hal ini dipakai untuk pengamatan objek khusus yang memerlukan detail yang tinggi.

Bagian-Bagian Mikroskop

Selain karena fungsinya sebagai kaca pembesar dengan lensa cembung, tentu saja dalam menyusun sebuah alat, terdapat bagian-bagian mikroskop dan fungsinya masing-masing. Terdapat empat belas bagian penting dalam alat optik satu ini yang perlu Anda ketahui. Berikut ulasannya:

Sumber: www.biologijk.com

1. Lensa Okuler

Bagian pertama adalah lensa okuler yang berada di bagian atas atau ujung dan di atas tabung. Lensa ini berada dekat dengan mata observer. Fungsi dari lensa ini adalah untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran lensa okuler biasanya antara 6 kali, 10 kali, atau 12 kali.

2. Lensa Objektif

Lensa ini berada dekat dengan objek dan dapat membentuk bayangan nyata dari objek yang diamati. Biasanya terdapat tiga lensa objektif di mikroskop. Kemampuan memperbesarnya mencapai 10 kali, 40 kali, atau 100 kali. 

Biasanya seorang observer perlu melumasi lensa dengan minyak emersi yang berguna untuk memperjelas bayangan benda. 

3. Diafragma

Bagian bernama diafragma ini terletak di bagian bawah meja benda. Diafragma memiliki fungsi untuk menentukan dan memfokuskan jumlah cahaya yang masuk sampai pada meja benda atau mengenai objek. 

4. Kondensor

Bagian ini dapat diputar ke atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan sesuai kebutuhan. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang telah dipantulkan cermin dan memfokuskan atau memusatkannya pada objek yang diamati. Bagian ini akan menjadi alat penerangan objek.

5. Cermin

Bagian selanjutnya adalah cermin. Cermin memiliki fungsi untuk menerima dan juga mengarahkan cahaya yang telah diterima dengan cara memantulkannya.

6. Revolver

Tuas penyangga dari lensa objektif merupakan revolver. Revolver biasanya berfungsi untuk memudahkan pengaturan dari nilai pengamatan dan memperbesar lensa objektif. Dalam penggunaannya, revolver dapat bergerak memutar ke kanan dan ke kiri.

7. Meja Benda

Pada mikroskop terdapat meja benda yang menjadi tempat untuk meletakkan objek. Biasanya terdapat penjepit yang bisa menjaga objek tetap diam dan tidak bergeser dari tempat sesuai keinginan observer.

8. Lengan

Bagian lengan merupakan bagian yang mencolok dan juga penting. Lengan tersebut memiliki fungsi sebagai rangkaian dan juga pegangan oleh observer ketika memindahkan dan membawanya ke tempat lain.

9. Kaki Penyangga

Terdapat bagian kaki yang merupakan fitur tambahan. Fungsinya tentu saja untuk menyangga alat pengamat yang berada di bidang yang tidak datar dan rata. 

10. Penjepit Kaca

Pada meja benda memang sudah ada penjepit, namun masih terdapat bagian lain yang merupakan penjepit kaca. Fungsi dasar penjepit kaca adalah sebagai pelapis dari objek. Dengan adanya penjepit kaca, objek tidak akan mudah tergeser dan mempermudah observer untuk menggerakkannya.

11. Makrometer

Pemutar kasar atau makrometer merupakan sebuah tuas putar dengan fitur vertikal atau horizontal. Fungsinya adalah untuk dapat menurunkan dan menaikkan tabung dari alat pengamat dengan cepat sehingga objek dapat terlihat dengan jelas.

12. Mikrometer

Pemutar halus atau mikrometer, mirip dengan makrometer, merupakan tuas dengan fitur vertikal atau horizontal. Fungsinya juga tidak jauh berbeda dengan makrometer, yaitu untuk menaik turunkan tabung. 

Perbedaannya terletak pada kecepatannya. Mikrometer menggerakkan tabung dengan lambat, hingga objek menjadi lebih detail dan fokus.

13. Sumber Cahaya

Pada mikroskop biasanya terdapat dua jenis sumber cahaya atau reflektor. Fungsinya untuk memantulkan cahaya dari cermin ke objek. Saat kondisi cahaya kurang baik, maka akan menggunakan reflektor cermin cekung. Sedangkan saat kondisi cahaya baik, akan menggunakan reflektor cermin datar. 

14. Tubus Okuler

Tabung atau tubus okuler adalah bagian yang memiliki fungsi untuk mengatur fokus. Tubus okuler juga menjadi penghubung antara lensa objektif dan juga lensa okuler.

Jenis-Jenis Mikroskop

Saat ini sudah terdapat banyak sekali jenis alat pengamat yang canggih. Secara umum, terdapat dua jenis mikroskop. Pertama adalah tipe cahaya dan kedua adalah tipe elektron. Namun, untuk jenis-jenis yang ada di pasaran tentu saja sangat beragam. Berikut adalah jenis-jenisnya yang paling umum dan mungkin familiar di telinga Anda:

1. Electron Microscope

Sumber: andarupm.co.id

Mikroskop elektron adalah jenis yang paling baru dan canggih. Sumber energinya adalah elektron yang dapat memusatkan sumber energi pada objek. Jenis ini juga mengganti lensanya menjadi magnet. 

Perbesaran dari alat pengamat ini bisa mencapai satu hingga dua juta kali, baik dengan metode elektromagnetik maupun elektrostatik. Terdapat dua tipe dari jenis alat pengamat ini, yaitu Selection Electron Microscope (SEM) dan Transmission Electron Microscope (TEM). 

SEM dapat mencapai pembesaran hingga 500 ribu kali dengan hasil gambar tiga dimensi. Sedangkan TEM mampu mencapai pembesaran hingga 50 juta kali dengan hasil gambar datar.

2. Optical Microscope

Sumber: andarupm.co.id

Optical microscope atau mikroskop cahaya dapat memperbesar objek dengan memanfaatkan cahaya sebagai sumber energinya. Cahaya tersebut dapat berasal dari matahari dan juga lampu. Terdapat lensa yang memiliki peran untuk memusatkan cahaya pada sebuah objek.

Secara umum, jenis ini memiliki tiga lensa objektif dengan capaian perbesarannya 4 hingga 10 kali (lemah), 40 kali (sedang), dan 100 kali (kuat). Lensa okuler pada jenis ini mencapai perbesaran hingga 10 kali. 

Jadi, perbesaran alat pengamat ini secara maksimal dapat mencapai 1000 kali dari ukuran normal. Biasanya jenis alat pengamat ini adalah yang paling sering ada di sekolah-sekolah. 

3. Monocular Microscope

Sumber: andarupm.co.id

Sebenarnya monocular microscope merupakan salah satu dari kategori mikroskop cahaya. Biasanya alat pengamat ini berfungsi untuk mengamati objek dengan satu mata, karena itulah namanya menggunakan “mono”. 

Alat ini memiliki satu lensa monokuler. Desainya yang sederhana juga menunjukkan bahwa jenis ini merupakan desain yang pertama kali ditemukan.

4. Binocular Microscope

Sumber: andarupm.co.id

Alat pengamat binocular microscope juga merupakan kategori dari mikroskop cahaya. Hanya saja, alat ini memiliki dua lensa okuler, karena itulah namanya menjadi ‘bi’. Observer dapat melihat dan mengamati objek dengan dua mata. Jadi, jenis binokuler ini cenderung lebih nyaman untuk digunakan.

5. Trinocular Microscope

Sumber: andarupm.co.id

Kategori lain dari mikroskop cahaya adalah trinocular microscope. Hal yang membuat alat ini berbeda dengan jenis monokuler dan binokuler adalah trinokuler dapat memasang kamera yang dapat menjadi monitor. 

Biasanya kelebihannya ini sangat berguna untuk observer yang merupakan seorang tenaga pengajar. Mereka akan dengan mudah mempresentasikan pengamatan kepada banyak orang sekaligus.

6. Dissecting Microscope

Sumber: www.miconos.co.id

Nama lainnya adalah mikroskop stereo. Alat pengamat ini cenderung digunakan untuk objek-objek yang lebih besar. Perbesaran alat ini mencapai 30 kali dari ukuran sebenarnya. 

Komponen alat ini sebenarnya sama dengan jenis cahaya dan lensanya terdiri dari objektif serta okuler. Namun, jenis ini memiliki tingkat ketajaman yang lebih tinggi dan sumber cahayanya berasal dari atas, hingga tidak masalah untuk mengamati objek yang tebal.

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Benar

Mungkin Anda penasaran bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar. Berikut adalah langkah-langkah beserta penjelasan lengkapnya: 

1. Langkah 1

Anda harus meletakkan mikroskop di atas tempat datar, rata, dan kokoh. Pegang bagian lengannya untuk memposisikan alat sesuai dengan kenyamanan. Jika jenis alat pengamat Anda memerlukan listrik, maka pastikan terdapat sumber listrik yang bisa Anda capai. 

Sumber: www.biologijk.com

2. Langkah 2 

Anda bisa memutar revolver dan pilihlah perbesaran yang dibutuhkan, yaitu 4 kali, 10 kali, 40 kali, atau 100 kali. Biasanya akan terdengar bunyi klik pada revolver.

Sumber: www.biologijk.com

3. Langkah 3

Selanjutnya, atur cermin serta diafragma untuk dapat melihat kekuatan cahaya. Jika membutuhkan cahaya lampu, pastikan lampu menyala dengan baik. Jika membutuhkan cahaya matahari, maka pastikan pengaturan cermin telah pas hingga dapat fokus pada objek. 

Pengamatan dapat berlanjut setelah terdapat cahaya berbentuk lingkaran putih pada lensa okuler.

Sumber: www.biologijk.com

4. Langkah 4

Setelah pengaturan cahaya selesai, letakkan preparat pada meja benda. Jangan lupa untuk menjepitnya dengan penjepit yang ada di mikroskop.

Sumber: www.biologijk.com

5. Langkah 5 

Anda dapat mengatur fokus dengan cara memutar makrometer dan mempertajam dengan menggunakan mikrometer. Ingat, geser makrometer dan mikrometer ke atas bawah untuk memfokuskan objek. Sedangkan memutar keduanya ke kanan kiri untuk untuk menempatkan objek pada posisi yang pas.

Sumber: www.biologijk.com

6. Langkah 6 

Ketika Anda menemukan bayangan benda atau objek, Anda bisa memperbesarnya dengan menggunakan lensa objektif. Caranya adalah dengan memutar revolver sesuai kebutuhan.

Sumber: www.biologijk.com

7. Langkah 7 

Setelah itu Anda bisa mengamati objek dengan teliti dan saksama. Buat juga catatan untuk pengamatan yang sedang Anda lakukan, agar penelitian menjadi lebih akurat dan teratur.

8. Langkah 8

Terakhir, Anda bisa membersihkan mikroskop setelah pengamatan selesai. Simpan alat pengamat di tempat yang kering, sejuk, bebas debu, dan tidak lembab.

Cara Merawat Mikroskop dengan Benar

Anda harus tahu bahwa alat pengamatan yang satu ini cukup sensitif. Karena itu, mikroskop memerlukan perawatan yang lebih ekstra. Perawatan yang baik juga akan membuat alat ini menjadi lebih awet. Berikut adalah beberapa cara merawat alat optik satu ini dengan baik dan benar.

1. Bersihkan Bagian-Bagian Mikroskop

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada baiknya setelah menggunakan alat pengamat langsung bersihkan sekaligus. Anda juga harus membersihkan setiap bagian khususnya bagian mekanik atau luar tanpa terkecuali. 

Anda bisa menggunakan kain microfiber yang telah basah dengan sabun atau kain yang dibasahkan dengan air hangat.

Pastikan Anda tidak menyentuh bagian lensa mikroskop. Jika ingin membersihkan alat menggunakan desinfeksi, Anda bisa menggunakan cairan dengan kandungan etanol 70%. Saat membersihkan, lebih baik jika menggunakan sarung tangan.

2. Perhatikan Kebersihan Sistem Optik

Bagian optik juga perlu dibersihkan. Alat pengamat yang kotor akan mempengaruhi kualitas penelitian. Karena itu, Anda wajib memperhatikan kebersihan bagian optik mikroskop. Anda bisa menggunakan pembersih khusus untuk lensa, seperti kertas lensa, sikat bulu yang halus, dan blower untuk menjaga kualitas alat.

Jangan lupa untuk membersihkan sisa-sisa minyak yang ada pada lensa. Anda bisa menggunakan cairan pembersih khusus seperti 80% petroleum eter atau 20% 2-propanol. 

Tetap waspada pada cairan yang dapat berbahaya untuk lensa, seperti xilen dan etanol 95%. Lensa objektif juga harus berada jauh dari meja benda, dengan cara memutarnya ke posisi awal. 

3. Perhatikan Tempat Penyimpanan Mikroskop

Tempat penyimpanan berpengaruh besar pada keawetan alat pengamat. Musim panas biasanya membuat udara menjadi lembab dan hal ini bisa merusak alat optik. Permukaan lensa, cat, dan bagian berulir sangat rawan akan jamur. 

Anda harus menyimpan alat optik ini di tempat rata dan aman. Simpan alat di plastik kedap udara atau lemari yang kering. 

Pastikan udara di ruangan Anda menyimpan alat tidak lembab, agar alat pengamat terhindar dari jamur. Anda juga bisa memberikan gel silika biru yang dapat mengeringkan udara. 

Silika akan berubah merah jika kapasitas penyerapannya sudah habis. Jika sudah seperti itu, Anda bisa memanaskannya kembali. Apabila memungkinkan, Anda harus dapat membersihkan alat pengamat serutin dan sesering mungkin.

Sudah Lebih Mengerti Tentang Mikroskop?

Demikian penjelasan mengenai alat optik yang dapat mengamati objek-objek mikro. Setelah membaca panduan mengenai mikroskop, Anda pasti sudah semakin memahami mengenai pengertian, fungsi, bagian, jenis, cara penggunaan, hingga cara perawatannya. 

Jika Anda membutuhkan informasi mengenai berbagai alat untuk kebutuhan laboratorium termasuk mikroskop, PT Laboratorium Solusi Indonesia adalah solusinya. Anda bisa mendapatkan berbagai alat optik sesuai kebutuhan dengan harga terjangkau.

Selain itu, kami dapat menjadi partner yang siap memberikan Anda pelayanan serta produk dengan kualitas terbaik. Segera kunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia untuk informasi lebih lengkap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *