Apa itu Termometer Laboratorium?
Termometer Laboratorium merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu yang biasa digunakan di Laboratorium. Termometer Laboratorium umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun termometer infrared namun dalam fungsi laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional.
Temperatur Laboratorium itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini.
Kegunaan Termometer Laboratorium
Contoh kegunaan termometer laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi.
Untuk mengukur suhu dari suatu sistem, termometer terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius (°C), Kelvin (K), dan Fahrenheit (°F). Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing.
Apa Saja Perbedaan antara Termometer Laboratorium dengan Termometer Klinis?
Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35°C sampai 42°C. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0°C sampai 350°C.
Fungsi Termometer Laboratorium
Fungsi Temometer Laboratorium yaitu untuk mengukur titik didih atau titik beku dalam sebuah penelitian. Sebuah termometer laboratorium mempunyai skala suhu yang luas yaitu berkisar antara -10°C hingga 110°C dibandingkan dengan termometer klinis yang hanya mempunyai skala dari 35°C hingga 42°C.
Biasanya, termometer laboratorium menggunakan zat cair raksa atau alkohol yang terdapat di dalam sebuah pipa kapiler yang dilindungi oleh tabung atau dinding termometer.
Jenis-jenis Termometer Laboratorium
Jenis-jenis Termometer dan Fungsinya – Berbagai jenis termometer dimaksudkan untuk digunakan mengukur berbagai jenis lingkungan untuk pengaturan suhu.
1. Termometer Infrared (Thermal)
Termometer infrared adalah termometer yang menyimpulkan suhu dari sebagian radiasi termal (terkadang disebut radiasi benda-hitam) yang dipancarkan oleh objek yang diukur.
Termometer ini juga kadang disebut termometer laser karena menggunakan laser untuk membantu mengarahkan termometer, serta termometer nonkontak atau termometer pistol untuk menggambarkan kemampuan perangkat ini untuk mengukur suhu dari jarak jauh.
Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan oleh objek dan emisivitasnya, suhu suatu objek dapat diketahui dalam kisaran tertentu dari suhu aktualnya. Termometer inframerah merupakan bagian dari perangkat yang dikenal sebagai “termometer radiasi termal”.
Desain dasar perangkat ini terdiri atas lensa untuk memfokuskan radiasi termal inframerah menuju detektor, yang mengubah daya radiasi menjadi sinyal listrik yang dapat ditampilkan dalam satuan suhu setelah dikompensasi dengan suhu sekitar. Hal ini memungkinkan pengukuran suhu dari jarak jauh tanpa kontak dengan objek yang akan diukur.
Termometer inframerah nonkontak berguna untuk mengukur ketika termokopel atau sensor tipe probe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan data yang akurat karena berbagai alasan.
2. Termometer Liquid-in-Glass
Termometer jenis ini merupakan termometer yang paling sering digunakan dalam laboratorium. Termometer laboratorium memiliki bentuk seperti batangan yang panjang dengan bohlam perak di bagian bawahnya.
Warna perak yang ada di dalam bohlam, tersebut adalah merkuri yang dapat memuai ketika terjadi peningkatan suhu dan juga dapat menyusut bila terjadi penurunan suhu.
3. Termometer Strip Bimetalic
Termometer jenis strip bimetallic terbuat dari dua logam yang diikat menjadi satu. Biasanya, termometer ini digunakan untuk mengontrol suhu sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian yang membutuhkan perhitungan zat atau benda bersuhu tinggi dengan akurat.
Cara kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, strip bimetallic akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien suhu yang rendah dan sebaliknya, ketika suhu turun maka strip bimetallic akan melengkung ke arah logam dengan koefisien suhu yang tinggi.
Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu be berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.
3. Termometer Thermistor
Thermistor merupakan perpaduan antara termal dan resistor dan merupakan jenis termometer elektronik. Oleh karena itu, termometer ini mampu mengukur perubahan hambatan listrik dan mengubahnya menjadi perubahan suhu.
5. Termometer Raksa
Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan.
Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar.
Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita.
6. Termometer Alkohol
Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis.
Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit.
Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78°C sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita.
7. Termometer Klinis
Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ada dua macam termometer klinis, yaitu termometer klinis analag dan termometer klinis digital. Hasil pengukuran termometer analog ditunjukkan dengan angka-angka skala yang tercetak di samping permukaan raksa dalam pipa kapiler.
8. Termometer Dinding
Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Skala termometer dinding berkisar antara -50°C sampai 50°C.
9. Termometer Resistensi
Termometer Resistensi dirancang untuk mengukur suhu antara -250°C dan 700°C dengan mencatat perubahan resistensi cairan yang mengalir melalui kawat platinum dalam.
10. Thermocouple
Thermocouple merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesienya lebih kecil.
Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu.. Ini adalah model yang sangat sensitif yang dapat memberikan hasil yang akurat suhu antara -250°C dan 1600°C.
11. Termometer Sensor Ganda
Termometer ini dirancang untuk penggunaan profesional karena mereka menyediakan pembacaan ganda lingkungan yang dapat tetap stabil untuk jangka waktu yang lama.
Pembaca utama termometer ini dapat dipasang ke meja atau dinding dan penelitian dapat dimasukkan ke dalam berbagai lingkungan untuk pembacaan.
12. Termometer Gas
Termometer gas adalah jenis yang sangat umum dari termometer industri yang digunakan untuk menjaga suhu gas yang disimpan tetap konstan dalam area terbatas. Tekanan gas ini akan diukur untuk menentukan temperatur didalam.
Cara Menentukan Termometer Laboratorium yang Sesuai
Memilih termometer yang tepat untuk suatu pekerjaan sangat penting agar mendapatkan pembacaan yang akurat pada benda yang Anda ukur. Ada berbagai termometer yang tersedia, masing-masing dengan penggunaan tertentu.
Memahami bagaimana termometer yang berbeda bekerja akan membantu Anda untuk menemukan termometer yang akan paling cocok untuk kebutuhan Anda.
Hal ini akan membantu untuk memastikan bahwa hasil yang Anda berikan sangat kredibel sehingga Anda dapat mempercayai informasi yang Anda gunakan untuk membuat keputusan.
Sudah Paham dengan Jenis dan Kegunaan Termometer Laboratorium?
Setelah menyimak jenis-jenis dan kegunaan beserta fungsi termometer laboratorium, Anda sadar bahwa keberadaan termometer di laboratorium sangat berpengaruh. Untuk pengadaan termometer dapat lebih dari satu, tergantung penggunaannya masing-masing.
Oleh karena itu, banyak perusahaan laboratorium yang mencari pengadaan alat laboratorium atau melakukan servis di perusahaan laboratorium terbaik. guna mendapatkan masa penggunaan alat dalam jangka panjang.
Mengenai urusan pengadaan termometer laboratorium atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!