Categories
Tak Berkategori

Perlindungan Mata dan Muka: Memilih Alat Pelindung Diri (APD)

Panduan Lengkap Memilih APD Perlindungan Mata dan Muka: Optimalisasi Keamanan dengan SEO Unggul

Perlindungan adalah aspek penting dalam memastikan keamanan di lingkungan kerja yang berbahaya. Alat Pelindung Diri (APD) yang dirancang khusus untuk melindungi mata dan wajah dapat mencegah cedera serius akibat bahan kimia, percikan benda asing, dan radiasi berbahaya. Dalam panduan ini, kami akan menjelaskan jenis-jenis APD yang tersedia untuk perlindungan mata dan muka, serta memberikan informasi penting dalam memilih APD yang tepat dengan memaksimalkan optimasi SEO untuk artikel ini. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat memastikan perlindungan yang efektif bagi mata dan wajah Anda di tempat kerja.

Keywords: APD perlindungan mata, APD perlindungan muka, APD keselamatan, APD wajah, alat pelindung diri.

Pentingnya Perlindungan

Perlindungan mata dan muka merupakan langkah krusial dalam menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja. Mata dan wajah rentan terhadap berbagai risiko seperti percikan bahan kimia, serpihan, dan radiasi yang dapat menyebabkan luka serius dan bahkan kehilangan penglihatan. Dengan menggunakan APD yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko cedera dan menjaga kesehatan mata serta wajah Anda.

Jenis Alat Pelindung

a. Kacamata Keselamatan: Kacamata keselamatan adalah APD yang dirancang untuk melindungi mata dari serpihan, partikel, dan bahan kimia yang dapat mengiritasi atau merusak mata. Terdapat berbagai jenis kacamata keselamatan, termasuk yang memiliki lensa tahan gores, lensa anti-kabut, dan desain yang melindungi mata dari berbagai arah.

b. Pelindung Wajah: Pelindung wajah meliputi masker wajah transparan dan pelindung wajah lengkap. Masker wajah transparan digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari percikan bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya. Sementara itu, pelindung wajah lengkap melindungi seluruh wajah termasuk mata, hidung, dan mulut dari percikan, partikel, dan bahan kimia.

c. Kaca Welding: Kaca welding atau helm welding adalah APD yang dirancang khusus untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet (UV) dan sinar inframerah saat melakukan proses pengelasan. Helm welding memiliki lensa khusus yang gelap untuk melindungi mata dari cahaya yang intens.

Faktor-faktor Penting dalam Memilih APD Perlindungan Mata dan Muka:

a. Ketepatan dan Kepatuhan: Pastikan APD yang Anda pilih sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan dan mematuhi regulasi yang berlaku. APD yang tepat akan memberikan perlindungan optimal dan keamanan yang dapat diandalkan.

b. Kualitas dan Keawetan: Pilih APD yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan tahan terhadap kondisi lingkungan kerja yang keras. APD yang tahan lama akan memberikan perlindungan yang konsisten dan dapat diandalkan dalam jangka waktu yang lebih lama.

c. Kenyamanan dan Kepas: Pastikan APD yang Anda pilih nyaman saat digunakan dan dapat dipasang dengan baik. APD yang pas dengan baik akan memastikan perlindungan yang optimal dan mencegah terjadinya celah yang dapat memungkinkan masuknya bahaya.

d. Fungsi Tambahan: Beberapa APD perlindungan mata dan muka dilengkapi dengan fitur tambahan seperti anti-kabut, perlindungan dari sinar ultraviolet (UV), atau kemampuan penggantian lensa. Pertimbangkan kebutuhan khusus Anda dan pilih APD yang sesuai.

  1. Kesimpulan:

Perlindungan mata dan muka adalah aspek penting dalam memastikan keselamatan di tempat kerja. Dengan menggunakan APD perlindungan mata dan muka yang tepat, Anda dapat melindungi diri dari berbagai risiko dan cedera serius. Memilih APD yang sesuai dengan standar keselamatan, kualitas, kenyamanan, dan fungsi tambahan akan memastikan perlindungan yang optimal bagi mata dan wajah Anda. Jangan mengabaikan pentingnya menggunakan APD yang tepat dan prioritaskan keselamatan Anda di tempat kerja.

Keywords: APD perlindungan mata, APD perlindungan

Categories
Tak Berkategori

Pipette Tips: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Apa itu Pipette tips?

Pipette Tips atau biasa disebut tips merupakan pelengkap bagi Micropipette untuk menjadi unit yang fungsional. Tips digunakan hampir pada semua laboratorium, contohnya pada laboratorium Genomik, microbiology, kimia, dll. Tips merupakan salah satu item yang memegang peranan penting pada proses pengujian. Kesalahan dalam memilih atau menggunakan tips dapat membuat hasil dari pengujian menjadi rusak atau tidak valid.

Apakah Fungsi Pipette Tips?

Seperti disebutkan sebelumnya, tips digunakan hampir di semua jenis Laboratorium. Pada Laboratorium, umumnya tips digunakan untuk mentransfer volume cairan secara presisi dari satu wadah ke wadah lainnya. Pada beberapa laboratorium, tips yang digunakan harus bersifat steril hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kontaminasi pada sampel atau pada reagen yang digunakan. Tips biasanya hanya digunakan satu kali (disposable) pada tiap kali selesai digunakan.

Berdasarkan Jenisnya Pipette tips dapat dikategorikan menjadi:

  1. Tips standard

Tips jenis ini digunakan untuk menampung sejumlah cairan yang akan dipindahkan. Tips standar biasanya tersedia dalam berbagai ukuran, seperti 10 µl, 200 µl, 300 µl, 1000 µl, 1250 µL, hingga ukuran 10 mL. Dalam setiap ukuran tips biasanya ditandai dengan warna sehingga memudahkan untuk penggunanya untuk mengingat micropipette yang digunakan, sebagai contoh tips 1000 µl berwana biru, tips 200 µl berwarna kuning, tips 10 µl berwarna putih. Tetapi tentunya ada juga tips yang tidak berwarna (Clear).

Sumber: http://www. shop.brand.de | Pipette tips, 50 – 1.000 µl

2. Filter Tips

Sama seperti Pipette tips standard, Filter tips juga tersedia dalam berbagai ukuran, eperti 10 µl, 200 µl, 300 µl, 1000 µl, 1250 µL, hingga ukuran 10 mL. Filter tips memiliki PE berpori yang berfungsi untuk menyaring aerosol dari sampel cairan. Filter tips ini umumnya digunakan untuk kegiatan laboratorium yang mengharuskan untuk harus bebas dari DNA manusia, DNase/RNase, dan nonpirogen. 

Sumber: www.socorex.com | Qualitix Filter Tips

Demikian pembahasan mengenai Pipette tips. jika dirasa bermanfaat silahkan temen-temen boleh share.

Mengenai urusan pengadaan kebutuhan consumable seperti tips laboratorium atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Alat Laboratorium

Pipette Tips: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Apa itu Pipette tips?

Pipette Tips atau biasa disebut tips merupakan pelengkap bagi Micropipette untuk menjadi unit yang fungsional. Tips digunakan hampir pada semua laboratorium, contohnya pada laboratorium Genomik, microbiology, kimia, dll. Tips merupakan salah satu item yang memegang peranan penting pada proses pengujian. Kesalahan dalam memilih atau menggunakan tips dapat membuat hasil dari pengujian menjadi rusak atau tidak valid.

Apakah Fungsi Pipette Tips?

Seperti disebutkan sebelumnya, tips digunakan hampir di semua jenis Laboratorium. Pada Laboratorium, umumnya tips digunakan untuk mentransfer volume cairan secara presisi dari satu wadah ke wadah lainnya. Pada beberapa laboratorium, tips yang digunakan harus bersifat steril hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kontaminasi pada sampel atau pada reagen yang digunakan. Tips biasanya hanya digunakan satu kali (disposable) pada tiap kali selesai digunakan.

Berdasarkan Jenisnya Pipette tips dapat dikategorikan menjadi:

  1. Tips standard

Tips jenis ini digunakan untuk menampung sejumlah cairan yang akan dipindahkan. Tips standar biasanya tersedia dalam berbagai ukuran, seperti 10 µl, 200 µl, 300 µl, 1000 µl, 1250 µL, hingga ukuran 10 mL. Dalam setiap ukuran tips biasanya ditandai dengan warna sehingga memudahkan untuk penggunanya untuk mengingat micropipette yang digunakan, sebagai contoh tips 1000 µl berwana biru, tips 200 µl berwarna kuning, tips 10 µl berwarna putih. Tetapi tentunya ada juga tips yang tidak berwarna (Clear).

Sumber: http://www. shop.brand.de | Pipette tips, 50 – 1.000 µl

2. Filter Tips

Sama seperti Pipette tips standard, Filter tips juga tersedia dalam berbagai ukuran, eperti 10 µl, 200 µl, 300 µl, 1000 µl, 1250 µL, hingga ukuran 10 mL. Filter tips memiliki PE berpori yang berfungsi untuk menyaring aerosol dari sampel cairan. Filter tips ini umumnya digunakan untuk kegiatan laboratorium yang mengharuskan untuk harus bebas dari DNA manusia, DNase/RNase, dan nonpirogen. 

Sumber: www.socorex.com | Qualitix Filter Tips

Demikian pembahasan mengenai Pipette tips. jika dirasa bermanfaat silahkan temen-temen boleh share.

Mengenai urusan pengadaan kebutuhan consumable seperti tips laboratorium atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Tak Berkategori

Perbedaan Kaca Borosilicate dengan Kaca Soda-Lime

Sebagai analis laboratorium, tentunya kalian sudah tidak asing dengan penggunaan glassware. Begitu banyak jenis, ukuran, dan merek yang tersedia. Tapi, apakah kalian tahu bahan glassware yang kalian gunakan? Oleh karena itu, keep it up until the end, folks!

A. Apa itu Glassware?

Laboratory glassware adalah peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca (glass). Glassware biasa digunakan dalam laboratorium biologi dan kimia untuk membantu pengujian ilmiah berdasarkan hipotesis yang telah dibuat. Penggunaan bahan kaca sebagai pilihan alat laboratorium mengacu pada keunggulannya yang beragam, yaitu bersifat inert (stabil/nonreaktif), transparan, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, serta tahan panas (heat-resistant).

Ada dua jenis bahan laboratory glassware: borosilicate glass dan soda lime glass.

Sebenarnya, apa yang membedakan keduanya?

Let’s check it out!

1. Borosilicate Glass

Sumber : amazon.in

Borosilicate glass adalah kaca yang mengandung silikon dioksida dan boron trioksida sebagai konstituen pembentuk utama. Jenis kaca borosilikat memiliki koefisien ekspansi termal yang rendah sehingga memungkinkan kaca tidak pecah ketika berada di bawah suhu ekstrem.

Kaca jenis ini lebih tahan dibandingkan dengan jenis gelas biasa lainnya terhadap goncangan termal. Kuat digunakan pada freezer dan juga oven. Resistensi terrmal yang tinggi ini disebabkan oleh koefisien ekspansi thermal yang sangat rendah.

Secara detail, borosilicate glass dibuat dengan kadar boron trioksida sebesar 15% yang menjadi bahan utama dalam memberikan karakter thermal shock resistant pada alat kaca. Bahan tersebutlah yang juga membuat gelas dapat menahan perubahan suhu ekstrem, seperti perpindahan dari freezer ke oven tanpa ada retakan.

2. Soda-Lime Glass

Sumber : us.vwr.com

Soda-lime adalah kaca mengandung silikon dioksida sebagai bahan utamanya. Kaca ini yang umum dibuat, yakni sekitar 90% dari semua gelas yang diproduksi. Pembuatan kaca soda-lime melibatkan tiga komponen dasar: silika atau silikon dioksida (70%), sodium dioksida (15%), dan kalsium oksida (9%). Tujuan penggunaan sodium dioksida adalah menurunkan titik leleh silika, sedangkan kalsium oksida berperan sebagai stabilizer. Bahan gelas ini biasa digunakan untuk wadah kaca seperti botol.

B. Perbedaan Borosilicate dan Soda-Lime Glass

Uniknya, secara komposisi borosilicate dan soda-lime mengandung elemen yang sama, lho! Tetapi, kadar persentase tiap elemen berbeda. Borosilicate mengandung senyawa silikon dioksida dan boron trioksida yang lebih tinggi.

Silikon Dioksida SiO2, Boron Trioksida B2O3, Sodium Oxide Na2O, dan Aluminium Oxide Al2O3 adalah empat senyawa dari Soda-kapur kaca dan kaca Borosilikat. Namun, proporsi masing-masing berbeda dalam gelas Borosilikat dan gelas Soda-kapur. Campuran dalam gelas Borosilikat mengikat semua bahan kimia lebih erat, menyebabkan titik lebur yang jauh lebih tinggi. Kaca borosilikat memiliki proporsi silikon dioksida yang lebih tinggi daripada gelas Soda Lime (80,6% dalam gelas Borosilikat dan 69% dalam gelas Soda-kapur). Selain itu, ada empat perbedaan utama yang harus kamu tahu.

1. Thermal and Acid Resistance

Perbedaan paling mencolok dari kedua jenis glassware ini adalah ketahanannya terhadap suhu. Borosilicate mampu menghadapi kejutan suhu (thermal shock), seperti perubahan langsungd ari suhu dingin ke suhu panas ataupun sebaliknya. Jika sampelmu butuh untuk dipanaskan di atas air mendidih atau disimpan di dalam freezer bersuhu kurang dari 0°, borosilicate glass cocok untuk kamu gunakan. Eits, tapi bukan berarti soda-lime glass tidak layak dipertimbangkan. Soda-lime glass bisa dijadikan opsi pertama jika sampelmu berada di suhu normal. Selain itu, borosilicate lebih cocok digunakan di laboratorium yang sering menggunakan asam dan basa ketimbang soda-lime.

2. Hardness

Kalau mengacu pada tingkat kekerasan, borosilikat lebih keras, kuat, dan awet dibandingkan soda-lime glass. Menurut skala Mohs, borosilicate berada di angka 7.5 dan tipe kaca lain adalah 6. Di sisi lain, soda-lime glass dapat dilunakkan kembali berkali-kali tanpa mengurangi kualitas.

3. Plasticity

Borosilicate glass dapat dibuat menjadi bentuk yang lebih rumit (contoh: vacuum flask) karena mempunyai CTE (Coefficient of Linear Thermal Expansion) yang lebih kecil.

4. Price

Mungkin kamu sudah bisa menebak soal harganya setelah membaca penjelasan di atas. Ya, borosilicate harganya relatif lebih mahal daripada soda-lime. Walaupun lebih murah, bukan berarti selain borosilicate tidak bagus untuk jadi salah satu koleksi di lemari laboratorium. Harga soda-lime yang terjangkau justru menjadi keunggulan jika sampelnya tidak membutuhkan perlakuan suhu atau pH ekstrem.

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.

Categories
Tak Berkategori

Prinsip Kerja pH Meter Laboratorium, Jenis-Jenis dan Cara Menggunakannya

Apa itu pH Meter Laboratorium?

pH meter adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk menentukan keasaman atau kebasaan dari suatu larutan sampel. Hampir semuanya berbentuk digital dengan display angka pada alatnya yang menunjukkan nilai pH dan suhu larutan.

Sangat berguna untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian dan dikategorikan sebagai salah instrumentasi yang laboratorium.

Prinsip Kerja pH Meter

Didasarkan pada banyaknya elektron dalam sampel percobaan. Dapat dikatakan bernilai asam jika dalam sampel terdapat banyak terkandung elektron, begitupun sebaliknya jika bernilai basa. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh seoran ahli kimia yang menemukan teori asam-basa, yaitu Arhenius.

pH adalah konsentrasi ion hidrogen pada suatu larutan. Suatu larutan yang mengandung banyak ion H+ akan dalam suasana asam sedangkan suatu larutan mengandung lebih banyak ion OH– maka akan menjadi suasana asam.

Kisaran rentang pH di kimia adalah dari 1-14. Suatu larutan dengan nilai pH 1 akan menjadi sangat asam dan dengan nilai pH 14 akan menjadi sangat basa. Keasaman dan kebasaan dari suatu larutan tergantung pada konsentrasi dari ion hidrogen (H+ ) dan ion OH–. Suatu larutan netral yang terdiri dari air murni mempunyai pH 7.

Apa Saja Jenis-Jenis pH Meter?

Dapat digolongkan menjadi dua yakni berdasarkan pembacaannya dan juga berdasarkan penggunaannya. Jika berdasarkan pembacaannya ada analog dan ada digital.

  • pH Meter Analog

Kadar pH akan ditunjukkan oleh sebuah jarum penunjuk. Setelah elektroda pengukur dimasukkan ke dalam sampel, jarum akan bergerak menuju angka yang mewakili kadar pH. Ini karena jarum penunjuk berukuran kecil.

  • pH Meter Digital
Sumber : Tokopedia

Pada alat ini kadar pH ditunjukkan oleh angka yang tertera pada mesin pengukur. Hal ini jelas akan memudahkan Anda untuk mendapatkan hasil yang presisi terhadap sampel. Meski begitu, pada dasarnya fungsi analog dan digital tetaplah sama.

Jenis – Jenis pH Meter berdasarkan kegunaannya

Yaitu air dan tanah. Terdapat 2 jenis, yaitu pH meter laboratorium dan kantong. Kedua alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama.

  • pH meter air
Sumber : Tokopedia

Jenis ini digunakan untuk mengukur pada benda cair / larutan. Alat ini dapat dibawa kemanapun dan memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Untuk tingkat akurasi dalam pengukuran dari alat ini cukup terbatas. Untuk ukuran jauh lebih besar daripada pH meter air kantong. Alat ini mempunyai tingkat keakuratan dalam mengukur pH cukup tinggi.

Selain itu tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur pH, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan konduktivitas. alat ini harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar hasilnya jauh lebih akurat.

  • pH meter Tanah
Sumber : Shopee

Fungsi ini yaitu untuk mengukur pH dari suatu tanah di dalam tingkat kedalaman tertentu . Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban tanah serta besarnya kadar sinar matahari. Dengan alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengetahui kadar fosfor, nitrogen dan kalium.

Untuk cara pengukuran dari alat ini terkadang tidak diperlukan kalibrasi terlebih dahulu. Jadi hanya dengan memasukkan alat ini ke dalam tanah. Lalu pegang bagian atas phmeter dan tunggu beberapa menit. Kemudian hasil dari pengukuran dapat terlihat.

Bagian-Bagian pH Meter Laboratorium

– Elektrode kaca berfungsi sebagai  kutub  antara dua elektrode yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ada bulb berfungsi  tempat pertukaran ion positif (H+).

– Elektrode referensi berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca yang terendam larutan tertentu yang terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini dirancang punya nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.

– Termometer, bagian sensor temperatur ini menjadi satu komponen wajib, karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan.

– Amplifier berfungsi sebagai penguat voltase(amplifier). Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode terlalu rendah yakni sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH.

– Mikroprosesor berfungsi mengolah nilai voltase yang dikirim amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini.

Apa saja Fungsi pH Meter Laboratrorium?

Fungsi dalam pengujian di laboratorium adalah untuk mengukur nilai pH dalam suattu sampel, baik itu sampel air ataupun sampel tanah (padatan). Alat ini akan memberikan informasi apakah sampel pengujian dalam kedaan asam atau basa.

Cara Menggunakan pH Meter Laboratorium

Berikut ini cara melakukan pengukuran pH menggunakan pH meter.

  • Siapkan larutan yang akan di uji pH-nya. Masukan ke dalam gelas beaker untuk memudahkan proses pengukurann.
  • Cuci elektroda menggunakan akuades dan bersihkan menggunakan tisu.
  • Masukan probe ke dalam sampel sambil mengaduknya secara perlahan.
  • Tunggu beberapa saat dan alatt pH akan membaca nilai pH pada sampel. Tunggu hingga pembacaan pH nya stabil dan konstan.
  • Selesai.

Apa Saja Larangan dalam Penggunaan pH Meter?

  • Air yang memiliki suhu lebih panas dibandingkan suhu kamat, sehingga mengakibatkan pengukuran menjadi tidak presisi.
  • Air dingin Air Es/air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi.
  • Jenis air/cairan lainnya yang tidak masuk dalam jangkauan pengukuran dari spesifikasi ph meter

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.

Categories
Tak Berkategori

Termometer Laboratorium : Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis

Apa itu Termometer Laboratorium?

Termometer Laboratorium merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu yang biasa digunakan di Laboratorium. Termometer Laboratorium umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun termometer infrared namun dalam fungsi laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional.

Temperatur Laboratorium itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini.

Kegunaan Termometer Laboratorium

Contoh kegunaan termometer laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi.

Untuk mengukur suhu dari suatu sistem, termometer terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius (°C), Kelvin (K), dan Fahrenheit (°F). Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing.

Apa Saja Perbedaan antara Termometer Laboratorium dengan Termometer Klinis?

Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35°C sampai 42°C. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0°C sampai 350°C.

Fungsi Termometer Laboratorium

Fungsi Temometer Laboratorium yaitu untuk mengukur titik didih atau titik beku dalam sebuah penelitian. Sebuah termometer laboratorium mempunyai skala suhu yang luas yaitu berkisar antara -10°C hingga 110°C dibandingkan dengan termometer klinis yang hanya mempunyai skala dari 35°C hingga 42°C.

Biasanya, termometer laboratorium menggunakan zat cair raksa atau alkohol yang terdapat di dalam sebuah pipa kapiler yang dilindungi oleh tabung atau dinding termometer.

Jenis-jenis Termometer Laboratorium

Jenis-jenis Termometer dan Fungsinya – Berbagai jenis termometer dimaksudkan untuk digunakan mengukur berbagai jenis lingkungan untuk pengaturan suhu.

1. Termometer Infrared (Thermal)

Sumber : Tokopedia | Thermometer Infrared GM320

Termometer infrared adalah termometer yang menyimpulkan suhu dari sebagian radiasi termal (terkadang disebut radiasi benda-hitam) yang dipancarkan oleh objek yang diukur.

Termometer ini juga kadang disebut termometer laser karena menggunakan laser untuk membantu mengarahkan termometer, serta termometer nonkontak atau termometer pistol untuk menggambarkan kemampuan perangkat ini untuk mengukur suhu dari jarak jauh.

Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan oleh objek dan emisivitasnya, suhu suatu objek dapat diketahui dalam kisaran tertentu dari suhu aktualnya. Termometer inframerah merupakan bagian dari perangkat yang dikenal sebagai “termometer radiasi termal”.

Desain dasar perangkat ini terdiri atas lensa untuk memfokuskan radiasi termal inframerah menuju detektor, yang mengubah daya radiasi menjadi sinyal listrik yang dapat ditampilkan dalam satuan suhu setelah dikompensasi dengan suhu sekitar. Hal ini memungkinkan pengukuran suhu dari jarak jauh tanpa kontak dengan objek yang akan diukur.

Termometer inframerah nonkontak berguna untuk mengukur ketika termokopel atau sensor tipe probe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan data yang akurat karena berbagai alasan.

2. Termometer Liquid-in-Glass

Sumber : coleparmer.de | Liquid-In-Glass Thermometer, -40 to 120°F

Termometer jenis ini merupakan termometer yang paling sering digunakan dalam laboratorium. Termometer laboratorium memiliki bentuk seperti batangan yang panjang dengan bohlam perak di bagian bawahnya.

Warna perak yang ada di dalam bohlam, tersebut adalah merkuri yang dapat memuai ketika terjadi peningkatan suhu dan juga dapat menyusut bila terjadi penurunan suhu.

3. Termometer Strip Bimetalic

Sumber : afriso.com | Bimetal Thermometer BiTh Ch – Afriso

Termometer jenis strip bimetallic terbuat dari dua logam yang diikat menjadi satu. Biasanya, termometer ini digunakan untuk mengontrol suhu sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian yang membutuhkan perhitungan zat atau benda bersuhu tinggi dengan akurat.

Cara kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, strip bimetallic akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien suhu yang rendah dan sebaliknya, ketika suhu turun maka strip bimetallic akan melengkung ke arah logam dengan koefisien suhu yang tinggi.

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu be berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.

3. Termometer Thermistor

Sumber : tokopedia | Hanna Instruments Waterproof Foodcare Thermistor HI 93503

Thermistor merupakan perpaduan antara termal dan resistor dan merupakan jenis termometer elektronik. Oleh karena itu, termometer ini mampu mengukur perubahan hambatan listrik dan mengubahnya menjadi perubahan suhu.

5. Termometer Raksa

Sumber : digital-meter-indonesia.com | Termometer Raksa

Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan.

Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar.

Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita.

6. Termometer Alkohol

Sumber : bukalapak.com | Termometer Alkohol 0 – 150 Degree Celcius

Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis.

Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit.

Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78°C sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita.

7. Termometer Klinis

Sumber : pengertianilmu.com | Termometer Klinis

Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ada dua macam termometer klinis, yaitu termometer klinis analag dan termometer klinis digital. Hasil pengukuran termometer analog ditunjukkan dengan angka-angka skala yang tercetak di samping permukaan raksa dalam pipa kapiler.

8. Termometer Dinding

Sumber : alibaba.com | Thermometer Hygrometer type HTC1

Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Skala termometer dinding berkisar antara -50°C sampai 50°C.

9. Termometer Resistensi

Sumber : tamboenman.xyz | Termometer Resistensi Platinum

Termometer Resistensi dirancang untuk mengukur suhu antara -250°C dan 700°C dengan mencatat perubahan resistensi cairan yang mengalir melalui kawat platinum dalam.

10. Thermocouple

Sumber : ebay.com | Dual Channel K-type Digital Thermocouple

Thermocouple merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesienya lebih kecil.

Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu.. Ini adalah model yang sangat sensitif yang dapat memberikan hasil yang akurat suhu antara -250°C dan 1600°C.

11. Termometer Sensor Ganda

Sumber : tokopedia | Termometer Digital Sensor Suhu Ganda Ukuran 1m C ° F 12

Termometer ini dirancang untuk penggunaan profesional karena mereka menyediakan pembacaan ganda lingkungan yang dapat tetap stabil untuk jangka waktu yang lama.

Pembaca utama termometer ini dapat dipasang ke meja atau dinding dan penelitian dapat dimasukkan ke dalam berbagai lingkungan untuk pembacaan.

12. Termometer Gas

Sumber : artikelmateri.com | Termometer Gas

Termometer gas adalah jenis yang sangat umum dari termometer industri yang digunakan untuk menjaga suhu gas yang disimpan tetap konstan dalam area terbatas. Tekanan gas ini akan diukur untuk menentukan temperatur didalam.

Cara Menentukan Termometer Laboratorium yang Sesuai

Memilih termometer yang tepat untuk suatu pekerjaan sangat penting agar mendapatkan pembacaan yang akurat pada benda yang Anda ukur. Ada berbagai termometer yang tersedia, masing-masing dengan penggunaan tertentu.

Memahami bagaimana termometer yang berbeda bekerja akan membantu Anda untuk menemukan termometer yang akan paling cocok untuk kebutuhan Anda.

Hal ini akan membantu untuk memastikan bahwa hasil yang Anda berikan sangat kredibel sehingga Anda dapat mempercayai informasi yang Anda gunakan untuk membuat keputusan.

Sudah Paham dengan Jenis dan Kegunaan Termometer Laboratorium?

Setelah menyimak jenis-jenis dan kegunaan beserta fungsi termometer laboratorium, Anda sadar bahwa keberadaan termometer di laboratorium sangat berpengaruh. Untuk pengadaan termometer dapat lebih dari satu, tergantung penggunaannya masing-masing.

Oleh karena itu, banyak perusahaan laboratorium yang mencari pengadaan alat laboratorium atau melakukan servis di perusahaan laboratorium terbaik. guna mendapatkan masa penggunaan alat dalam jangka panjang.

Mengenai urusan pengadaan termometer laboratorium atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Tak Berkategori

Prinsip Kerja pH Meter Laboratorium, Jenis-Jenis dan Cara Menggunakannya

Apa itu pH Meter Laboratorium?

pH meter adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk menentukan keasaman atau kebasaan dari suatu larutan sampel. Hampir semuanya berbentuk digital dengan display angka pada alatnya yang menunjukkan nilai pH dan suhu larutan.

Sangat berguna untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian dan dikategorikan sebagai salah instrumentasi yang laboratorium.

Prinsip Kerja pH Meter

Didasarkan pada banyaknya elektron dalam sampel percobaan. Dapat dikatakan bernilai asam jika dalam sampel terdapat banyak terkandung elektron, begitupun sebaliknya jika bernilai basa. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh seoran ahli kimia yang menemukan teori asam-basa, yaitu Arhenius.

pH adalah konsentrasi ion hidrogen pada suatu larutan. Suatu larutan yang mengandung banyak ion H+ akan dalam suasana asam sedangkan suatu larutan mengandung lebih banyak ion OH– maka akan menjadi suasana asam.

Kisaran rentang pH di kimia adalah dari 1-14. Suatu larutan dengan nilai pH 1 akan menjadi sangat asam dan dengan nilai pH 14 akan menjadi sangat basa. Keasaman dan kebasaan dari suatu larutan tergantung pada konsentrasi dari ion hidrogen (H+ ) dan ion OH–. Suatu larutan netral yang terdiri dari air murni mempunyai pH 7.

Apa Saja Jenis-Jenis pH Meter?

Dapat digolongkan menjadi dua yakni berdasarkan pembacaannya dan juga berdasarkan penggunaannya. Jika berdasarkan pembacaannya ada analog dan ada digital.

  • pH Meter Analog

Kadar pH akan ditunjukkan oleh sebuah jarum penunjuk. Setelah elektroda pengukur dimasukkan ke dalam sampel, jarum akan bergerak menuju angka yang mewakili kadar pH. Ini karena jarum penunjuk berukuran kecil.

  • pH Meter Digital
Sumber : Tokopedia

Pada alat ini kadar pH ditunjukkan oleh angka yang tertera pada mesin pengukur. Hal ini jelas akan memudahkan Anda untuk mendapatkan hasil yang presisi terhadap sampel. Meski begitu, pada dasarnya fungsi analog dan digital tetaplah sama.

Jenis – Jenis pH Meter berdasarkan kegunaannya

Yaitu air dan tanah. Terdapat 2 jenis, yaitu pH meter laboratorium dan kantong. Kedua alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama.

  • pH meter air
Sumber : Tokopedia

Jenis ini digunakan untuk mengukur pada benda cair / larutan. Alat ini dapat dibawa kemanapun dan memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Untuk tingkat akurasi dalam pengukuran dari alat ini cukup terbatas. Untuk ukuran jauh lebih besar daripada pH meter air kantong. Alat ini mempunyai tingkat keakuratan dalam mengukur pH cukup tinggi.

Selain itu tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur pH, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan konduktivitas. alat ini harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar hasilnya jauh lebih akurat.

  • pH meter Tanah
Sumber : Shopee

Fungsi ini yaitu untuk mengukur pH dari suatu tanah di dalam tingkat kedalaman tertentu . Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban tanah serta besarnya kadar sinar matahari. Dengan alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengetahui kadar fosfor, nitrogen dan kalium.

Untuk cara pengukuran dari alat ini terkadang tidak diperlukan kalibrasi terlebih dahulu. Jadi hanya dengan memasukkan alat ini ke dalam tanah. Lalu pegang bagian atas phmeter dan tunggu beberapa menit. Kemudian hasil dari pengukuran dapat terlihat.

Bagian-Bagian pH Meter Laboratorium

– Elektrode kaca berfungsi sebagai  kutub  antara dua elektrode yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ada bulb berfungsi  tempat pertukaran ion positif (H+).

– Elektrode referensi berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca yang terendam larutan tertentu yang terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini dirancang punya nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.

– Termometer, bagian sensor temperatur ini menjadi satu komponen wajib, karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan.

– Amplifier berfungsi sebagai penguat voltase(amplifier). Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode terlalu rendah yakni sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH.

– Mikroprosesor berfungsi mengolah nilai voltase yang dikirim amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini.

Apa saja Fungsi pH Meter Laboratrorium?

Fungsi dalam pengujian di laboratorium adalah untuk mengukur nilai pH dalam suattu sampel, baik itu sampel air ataupun sampel tanah (padatan). Alat ini akan memberikan informasi apakah sampel pengujian dalam kedaan asam atau basa.

Cara Menggunakan pH Meter Laboratorium

Berikut ini cara melakukan pengukuran pH menggunakan pH meter.

  • Siapkan larutan yang akan di uji pH-nya. Masukan ke dalam gelas beaker untuk memudahkan proses pengukurann.
  • Cuci elektroda menggunakan akuades dan bersihkan menggunakan tisu.
  • Masukan probe ke dalam sampel sambil mengaduknya secara perlahan.
  • Tunggu beberapa saat dan alatt pH akan membaca nilai pH pada sampel. Tunggu hingga pembacaan pH nya stabil dan konstan.
  • Selesai.

Apa Saja Larangan dalam Penggunaan pH Meter?

  • Air yang memiliki suhu lebih panas dibandingkan suhu kamat, sehingga mengakibatkan pengukuran menjadi tidak presisi.
  • Air dingin Air Es/air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi.
  • Jenis air/cairan lainnya yang tidak masuk dalam jangkauan pengukuran dari spesifikasi ph meter

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.

Perbedaan Kaca Borosilicate dengan Kaca Soda-Lime

Sebagai analis laboratorium, tentunya kalian sudah tidak asing dengan penggunaan glassware. Begitu banyak jenis, ukuran, dan merek yang tersedia. Tapi, apakah kalian tahu bahan glassware yang kalian gunakan? Oleh karena itu, keep it up until the end, folks!

A. Apa itu Glassware?

Laboratory glassware adalah peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca (glass). Glassware biasa digunakan dalam laboratorium biologi dan kimia untuk membantu pengujian ilmiah berdasarkan hipotesis yang telah dibuat. Penggunaan bahan kaca sebagai pilihan alat laboratorium mengacu pada keunggulannya yang beragam, yaitu bersifat inert (stabil/nonreaktif), transparan, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, serta tahan panas (heat-resistant).

Ada dua jenis bahan laboratory glassware: borosilicate glass dan soda lime glass.

Sebenarnya, apa yang membedakan keduanya?

Let’s check it out!

1. Borosilicate Glass

Sumber : amazon.in

Borosilicate glass adalah kaca yang mengandung silikon dioksida dan boron trioksida sebagai konstituen pembentuk utama. Jenis kaca borosilikat memiliki koefisien ekspansi termal yang rendah sehingga memungkinkan kaca tidak pecah ketika berada di bawah suhu ekstrem.

Kaca jenis ini lebih tahan dibandingkan dengan jenis gelas biasa lainnya terhadap goncangan termal. Kuat digunakan pada freezer dan juga oven. Resistensi terrmal yang tinggi ini disebabkan oleh koefisien ekspansi thermal yang sangat rendah.

Secara detail, borosilicate glass dibuat dengan kadar boron trioksida sebesar 15% yang menjadi bahan utama dalam memberikan karakter thermal shock resistant pada alat kaca. Bahan tersebutlah yang juga membuat gelas dapat menahan perubahan suhu ekstrem, seperti perpindahan dari freezer ke oven tanpa ada retakan.

2. Soda-Lime Glass

Sumber : us.vwr.com

Soda-lime adalah kaca mengandung silikon dioksida sebagai bahan utamanya. Kaca ini yang umum dibuat, yakni sekitar 90% dari semua gelas yang diproduksi. Pembuatan kaca soda-lime melibatkan tiga komponen dasar: silika atau silikon dioksida (70%), sodium dioksida (15%), dan kalsium oksida (9%). Tujuan penggunaan sodium dioksida adalah menurunkan titik leleh silika, sedangkan kalsium oksida berperan sebagai stabilizer. Bahan gelas ini biasa digunakan untuk wadah kaca seperti botol.

B. Perbedaan Borosilicate dan Soda-Lime Glass

Uniknya, secara komposisi borosilicate dan soda-lime mengandung elemen yang sama, lho! Tetapi, kadar persentase tiap elemen berbeda. Borosilicate mengandung senyawa silikon dioksida dan boron trioksida yang lebih tinggi.

Silikon Dioksida SiO2, Boron Trioksida B2O3, Sodium Oxide Na2O, dan Aluminium Oxide Al2O3 adalah empat senyawa dari Soda-kapur kaca dan kaca Borosilikat. Namun, proporsi masing-masing berbeda dalam gelas Borosilikat dan gelas Soda-kapur. Campuran dalam gelas Borosilikat mengikat semua bahan kimia lebih erat, menyebabkan titik lebur yang jauh lebih tinggi. Kaca borosilikat memiliki proporsi silikon dioksida yang lebih tinggi daripada gelas Soda Lime (80,6% dalam gelas Borosilikat dan 69% dalam gelas Soda-kapur). Selain itu, ada empat perbedaan utama yang harus kamu tahu.

1. Thermal and Acid Resistance

Perbedaan paling mencolok dari kedua jenis glassware ini adalah ketahanannya terhadap suhu. Borosilicate mampu menghadapi kejutan suhu (thermal shock), seperti perubahan langsungd ari suhu dingin ke suhu panas ataupun sebaliknya. Jika sampelmu butuh untuk dipanaskan di atas air mendidih atau disimpan di dalam freezer bersuhu kurang dari 0°, borosilicate glass cocok untuk kamu gunakan. Eits, tapi bukan berarti soda-lime glass tidak layak dipertimbangkan. Soda-lime glass bisa dijadikan opsi pertama jika sampelmu berada di suhu normal. Selain itu, borosilicate lebih cocok digunakan di laboratorium yang sering menggunakan asam dan basa ketimbang soda-lime.

2. Hardness

Kalau mengacu pada tingkat kekerasan, borosilikat lebih keras, kuat, dan awet dibandingkan soda-lime glass. Menurut skala Mohs, borosilicate berada di angka 7.5 dan tipe kaca lain adalah 6. Di sisi lain, soda-lime glass dapat dilunakkan kembali berkali-kali tanpa mengurangi kualitas.

3. Plasticity

Borosilicate glass dapat dibuat menjadi bentuk yang lebih rumit (contoh: vacuum flask) karena mempunyai CTE (Coefficient of Linear Thermal Expansion) yang lebih kecil.

4. Price

Mungkin kamu sudah bisa menebak soal harganya setelah membaca penjelasan di atas. Ya, borosilicate harganya relatif lebih mahal daripada soda-lime. Walaupun lebih murah, bukan berarti selain borosilicate tidak bagus untuk jadi salah satu koleksi di lemari laboratorium. Harga soda-lime yang terjangkau justru menjadi keunggulan jika sampelnya tidak membutuhkan perlakuan suhu atau pH ekstrem.

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.

Categories
Tak Berkategori

Jenis dan Fungsi Sarung Tangan Safety sebagai Alat Pelindung Diri (APD)

Saat ini alat pelindung diri dari penyebaran virus semakin banyak diburu. Selain masker, terdapat sarung tangan safety yang juga banyak dibutuhkan terutama untuk pekerja yang berhubungan langsung dengan orang lain. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi tertentu yang berpotensi untuk mengakibatkan cedera tangan.

Maka dari itu, sarung tangan memiliki bermacam-macam bentuk dan jenis untuk melindungi seluruh bagian tangan hingga ke jari-jari selama melakukan pekerjaan tertentu. Di bawah ini akan diuraikan jenis-jenis sarung tangan keamanan beserta fungsinya!

Jenis Sarung Tangan Safety

1. Cut and Puncture Resistant Gloves

Sumber : fishersci.com

Sarung tangan pelindung pertama adalah anti tusuk dan potong ini sering digunakan oleh pekerja yang menggunakan mesin abrasi. Terbuat dari nitrile membuat cut & puncture resistant gloves tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan. Bahan nitril ini paling tahan kebocoran dan untuk sarung tangan biasanya memiliki dua lapisan.

2. Anti Slip Hand Gloves

Sumber : tataraya.com

Jenis sarung tangan ini adalah anti slip hand gloves yang biasanya digunakan oleh pekerja pada benda basah atau berminyak. Anti-slip hand gloves dilengkapi dengan grip technology sehingga objek kerja yang berminyak maupun basah dapat di genggam dengan kuat tanpa terpeleset. Teknologi microchannelnya mampu menyerap cairan yang menempel pada benda.

3. Heat Resistant Gloves

Sumber : monotaro.id

Sarung tangan ini terbuat dari kulit untuk lapisan luar dan kain yang halus pada bagian dalam, heat resistant gloves berfungsi sebagai isolator panas. Sarung tangan jenis ini bisa melindungi tangan dari panas atau suhu tinggi. Yang bisa ditemukan pada pekerjaan las, blander/cutting torch, ataupun pekerjaan lain yang berhubungan langsung dengan suhu tinggi.

4. Impact Hand Gloves

Jenis sarung tangan selanjutnya adalah impact hand gloves yang dilengkapi dengan shock absorber (peredam kejut). Dengan sarung tangan ini, kalian tidak akan terkena energi tumbukan sepenuhnya jika kejatuhan benda berat. Impact Hand Gloves akan melindungi tangan dengan menyerap energi tumbukan.

5. Chemical Resistant Glove

Sumber : tokopedia.com

Sarung tangan pelindung pertama adalah chemical resistant gloves yang biasanya terbuat dari karet seperti butyl, latex, nitrile, vinyl, neoprene, atau PVC. Jenis sarung tangan ini dapat melindungi tanganmu dari zat-zat kimia berbahaya saat bekerja.Chemical resistant gloves biasanya digunakan oleh pekerja yang terlibat dengan bahan-bahan kimia berbahaya yang berdampak negatif jika tersentuh kulit tangan.

6. Lifting Hand Gloves

Lifting hand gloves adalah sarung tangan yang dapat meminimalisir potensi selip saat mengangkat sesuatu. Jenis sarung tangan ini juga dapat melindungi tangan dari goresan benda tajam loh. Biasanya terbuat dari kain yang berserat dan untuk menambah kekuatan cengkeraman tangan saat mengangkat maka dibagian telapak tangan ditambahkan lapisan karet.

Nah, itu dia jenis sarung tangan pelindung diri yang dapat menjaga keselamatanmu saat bekerja.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang ingin membeli sarung tangan sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan ya! 😊

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Perbedaan Kaca Borosilicate dengan Kaca Soda-Lime

Sebagai analis laboratorium, tentunya kalian sudah tidak asing dengan penggunaan glassware. Begitu banyak jenis, ukuran, dan merek yang tersedia. Tapi, apakah penalty for possession of steroids in australia kalian tahu bahan glassware yang kalian gunakan? Oleh karena itu, keep it up until the end, folks!

A. Apa itu Glassware?

Laboratory glassware adalah peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca (glass). Glassware biasa digunakan dalam laboratorium biologi dan kimia untuk membantu pengujian ilmiah berdasarkan hipotesis yang telah dibuat. Penggunaan bahan kaca sebagai pilihan alat laboratorium mengacu pada keunggulannya yang beragam, yaitu bersifat inert (stabil/nonreaktif), transparan, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, serta tahan panas (heat-resistant).

Ada dua jenis bahan laboratory glassware: borosilicate glass dan soda lime glass.

Sebenarnya, apa yang membedakan keduanya?

Let’s check it out!

1. Borosilicate Glass

Sumber : amazon.in

Borosilicate glass adalah kaca yang mengandung silikon dioksida dan boron trioksida sebagai konstituen pembentuk utama. Jenis kaca borosilikat memiliki koefisien ekspansi termal yang rendah sehingga memungkinkan kaca tidak pecah ketika berada di bawah suhu ekstrem.

Kaca jenis ini lebih tahan dibandingkan dengan jenis gelas biasa lainnya terhadap goncangan termal. Kuat digunakan pada freezer dan juga oven. Resistensi terrmal yang tinggi ini disebabkan oleh koefisien ekspansi thermal yang sangat rendah.

Secara detail, borosilicate glass dibuat dengan kadar boron trioksida sebesar 15% yang menjadi bahan utama dalam memberikan karakter thermal shock resistant pada alat kaca. Bahan tersebutlah yang juga membuat gelas dapat menahan perubahan suhu ekstrem, seperti perpindahan dari freezer ke oven tanpa ada retakan.

2. Soda-Lime Glass

Sumber : us.vwr.com

Soda-lime adalah kaca mengandung silikon dioksida sebagai bahan utamanya. Kaca ini yang umum dibuat, yakni sekitar 90% dari semua gelas yang diproduksi. Pembuatan kaca soda-lime melibatkan tiga komponen dasar: silika atau silikon dioksida (70%), sodium dioksida (15%), dan kalsium oksida (9%). Tujuan penggunaan sodium dioksida adalah menurunkan titik leleh silika, sedangkan kalsium oksida berperan sebagai stabilizer. Bahan gelas ini biasa digunakan untuk wadah kaca seperti botol.

B. Perbedaan Borosilicate dan Soda-Lime Glass

Uniknya, secara komposisi borosilicate dan soda-lime mengandung elemen yang sama, lho! Tetapi, kadar persentase tiap elemen berbeda. Borosilicate mengandung senyawa silikon dioksida dan boron trioksida yang lebih tinggi.

Silikon Dioksida SiO2, Boron Trioksida B2O3, Sodium Oxide Na2O, dan Aluminium Oxide Al2O3 adalah empat senyawa dari Soda-kapur kaca dan kaca Borosilikat. Namun, proporsi masing-masing berbeda dalam gelas Borosilikat dan gelas Soda-kapur. Campuran dalam gelas Borosilikat mengikat semua bahan kimia lebih erat, menyebabkan titik lebur yang jauh lebih tinggi. Kaca borosilikat memiliki proporsi silikon dioksida yang lebih tinggi daripada gelas Soda Lime (80,6% dalam gelas Borosilikat dan 69% dalam gelas Soda-kapur). Selain itu, ada empat perbedaan utama yang harus kamu tahu.

1. Thermal and Acid Resistance

Perbedaan paling mencolok dari kedua jenis glassware ini adalah ketahanannya terhadap suhu. Borosilicate mampu menghadapi kejutan suhu (thermal shock), seperti perubahan langsungd ari suhu dingin ke suhu panas ataupun sebaliknya. Jika sampelmu butuh untuk dipanaskan di atas air mendidih atau disimpan di dalam freezer bersuhu kurang dari 0°, borosilicate glass cocok untuk kamu gunakan. Eits, tapi bukan berarti soda-lime glass tidak layak dipertimbangkan. Soda-lime glass bisa dijadikan opsi pertama jika sampelmu berada di suhu normal. Selain itu, borosilicate lebih cocok digunakan di laboratorium yang sering menggunakan asam dan basa ketimbang soda-lime.

2. Hardness

Kalau mengacu pada tingkat kekerasan, borosilikat lebih keras, kuat, dan awet dibandingkan soda-lime glass. Menurut skala Mohs, borosilicate berada di angka 7.5 dan tipe kaca lain adalah 6. Di sisi lain, soda-lime glass dapat dilunakkan kembali berkali-kali tanpa mengurangi kualitas.

3. Plasticity

Borosilicate glass dapat dibuat menjadi bentuk yang lebih rumit (contoh: vacuum flask) karena mempunyai CTE (Coefficient of Linear Thermal Expansion) yang lebih kecil.

4. Price

Mungkin kamu sudah bisa menebak soal harganya setelah membaca penjelasan di atas. Ya, borosilicate harganya relatif lebih mahal daripada soda-lime. Walaupun lebih murah, bukan berarti selain borosilicate tidak bagus untuk jadi salah satu koleksi di lemari laboratorium. Harga soda-lime yang terjangkau justru menjadi keunggulan jika sampelnya tidak membutuhkan perlakuan suhu atau pH ekstrem.

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.