Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Kuvet: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya secara Lengkap

Pernahkah Anda mendengar istilah kuvet sebelumnya? Bagi beberapa orang yang sering melakukan uji laboratorium menggunakan alat khusus arl steroids australia bernama spektrofotometer, tentu sudah tak asing dengan nama bejana kecil yang satu ini. 

Namun, bagi Anda yang baru pertama kali mendengar nama benda ini, mungkin belum mengetahui apa dan bagaimana wujud asli dari alat bantu uji spektrofotometer ini.

Nah, jika Anda ingin mencari tahu tentang alat uji laboratorium satu ini, tak ada salahnya untuk mempelajarinya. Mulai dari pengertian, jenis, serta fungsi kuvet agar nantinya bisa lebih paham dan tidak salah beli. Seperti apa sih wujud benda mungil ini? Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini!

Apa Itu Kuvet?

Secara bahasa, kata kuvet berasal dari Bahasa Perancis “cuvette” yang berarti “bejana kecil”. Sedangkan secara definisi, makna kuvet adalah sebuah alat laboratorium berwujud bejana kecil yang berbentuk persegi panjang.

Karakteristik Kuvet

Alat mungil ini memiliki bentuk seperti balok segi empat panjang yang memiliki rongga kosong di bagian tengahnya layaknya gelas kotak. Nantinya, bejana kotak ini akan Anda pakai untuk meletakkan bahan atau larutan sampel uji tertentu pada proses analisis spektrofotometri. 

Bagi yang belum tahu, spektrofotometri adalah metode analisa dalam kimia analisis untuk menentukan komposisi suatu sampel berdasarkan pada interaksi antara materi dan cahaya. 

Sederhananya, metode analisis spektrofotometri akan menentukan konsentrasi suatu larutan dengan melihat intensitas serapannya pada panjang gelombang cahaya tertentu. Nah, kuvet inilah yang akan menjadi wadah bagi suatu larutan yang akan diukur konsentrasinya dalam analisis spektrofotometri tersebut.

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, Anda sudah paham bukan kalau kuvet menjadi suatu kebutuhan esensial dalam proses spektrofotometri? Karena sangat penting, tak berlebihan untuk mengatakan bahwa uji spektrofotometri tidak akan bisa berlangsung dengan baik tanpa adanya alat bantu satu ini.

Mengapa demikian? Sebab, kehadiran kuvet akan mempengaruhi keberhasilan hasil analisis spektrofotometri, karena wadah ini mempunyai tingkat ketelitian yang sangat tinggi. 

Punya keterkaitan erat dengan pelaksanaan analisis spektrofotometri, wadah sampel mini ini juga memiliki sebutan lain, yaitu kuvet spektrofotometer.  Spektrofotometer sendiri merupakan alat untuk melakukan uji spektrofotometri.

Fungsi Kuvet

Kuvet spektrofotometer adalah bejana segi empat kecil dan berwarna bening yang berguna sebagai wadah larutan uji untuk analisis spektrofotometri. Selanjutnya, larutan di dalam wadah tersebut akan melalui proses analisa menggunakan alat spektrofotometer dan mengukur nilai serapan atau absorbansinya.

Bahan penyusun alat ini terbilang cukup beragam, mulai dari kaca, plastik, hingga kuarsa. Selanjutnya, wadah sampel uji spektrofotometri berbentuk balok segi empat ini memiliki ukuran yang sangat mungil, yakni 1×1 cm (panjang) dan 5 cm (tinggi). 

Meskipun ukurannya terhitung kecil, benda ini memiliki harga jual yang cukup mahal, tergantung dari tingkat kualitas, dimensi, dan jenis-jenisnya. Selain sebagai wadah larutan sampel, fungsi kuvet juga akan mentransmisikan sumber sinar spektrofotometer sampai ke bagian detektor. 

Penjelasan lebih detailnya, spektrofotometer akan memancarkan seberkas sinar dengan panjang gelombang tertentu ke arah larutan sampel uji yang terdapat di dalam kuvet. Kemudian, sinar yang memancar ke arah sampel akan dipantulkan menuju ke detektor spektrofotometer. 

Pada akhirnya, transmisi sinar yang sampai ke detektor ini akan menjadi data cetak yang berisikan nilai absorbansi dari suatu larutan sampel uji. Kurang lebih seperti itulah fungsi kuvet dalam mendukung keberhasilan uji spektrofotometri.

Selain itu, penggunaan fungsi kuvet juga harus memenuhi beberapa persyaratan atau standar kelayakan pemakaian yang terdiri dari:

  • Warna harus transparan (tidak boleh ada warna lainnya)
  • Tidak boleh bereaksi terhadap sampel uji
  • Permukaan harus rata dan sejajar secara optis
  • Memiliki bentuk sederhana atau identik
  • Tidak boleh rapuh 
  • Tidak boleh sampai bocor

Jenis Kuvet

Berbicara mengenai jenis-jenis kuvet, alat ini masih terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan perbedaan bahan penyusunnya. Perbedaan bahan penyusun ini juga menyebabkan adanya perbedaan ketahanan, kemampuan absorbsi, dan nilai ekonomisnya. Berikut ini jenis-jenis dari kuvet beserta penjelasan singkatnya:

1. Kuvet Kaca Optis

Gstatic.com 

Bejana kecil yang terbuat dari optical glass atau bahan kaca optis ini tergolong sering digunakan dalam uji spektrofotometri. Mengapa demikian? Sebab, alat ini dapat Anda pakai secara berulang kali pada pengujian jenis sampel tertentu. 

Bahkan, jika Anda mampu merawatnya dengan baik, bejana kecil berbahan kaca ini bisa bertahan sampai 6 bulan pemakaian. Jenis wadah sampel yang satu ini lebih sering laboran pakai pada kegiatan uji yang menggunakan rentang panjang gelombang cahaya tampak. 

Selanjutnya, jenis bahan kaca ini tidak mampu mengabsorbsi panjang gelombang sinar UV, sehingga tidak bisa Anda gunakan untuk pengukuran sampel uji di daerah sinar UV.

Biasanya, wadah sampel berbahan kaca ini lebih cocok untuk menguji jenis larutan yang mudah bereaksi dengan bahan plastik.

2. Kuvet Plastik

Squarespace-cdn.com 

Jika Anda ingin menguji larutan sampel yang mudah bereaksi dengan bahan plastik, sebaiknya hindari menggunakan jenis kuvet spektrofotometer yang satu ini. 

Wadah sampel dengan bahan plastik ini umumnya bersifat disposable atau sekali pakai langsung buang. Karena jenis wadah sampel ini memiliki ketahanan yang jauh lebih rendah daripada jenis yang lainnya. Harga jualnya pun juga terhitung paling murah, yakni mulai dari puluhan ribu rupiah.

Lagi pula, wadah sampel plastik ini sebaiknya jangan sampai Anda gunakan hingga dua kali pemakaian. Karena beresiko kerusakan jenis kuvet yang lainnya. Maksudnya, pemberlakuan aturan sekali pakai ini berfungsi untuk melindungi jenis wadah sampel lain yang memiliki kualitas lebih baik dan harganya lebih mahal. 

Penggunaan wadah satu ini bisa Anda pakai pada pengukuran sampel menggunakan rentang panjang gelombang cahaya tampak. Sebuah karakter yang hampir sama dengan jenis wadah sampel berbahan kaca.

Di samping itu, jenis wadah ini juga lebih cocok dalam pengujian spektrofotometri cepat, yang mana faktor kecepatan dianggap jauh lebih penting daripada akurasi.

3. Kuvet Kuarsa

Amazon 

Jenis kuvet spektrofotometer ini memiliki daya tahan yang jauh lebih baik daripada dua jenis wadah sampel sebelumnya. Bahkan, harga jualnya juga terhitung yang paling mahal, yakni mencapai jutaan rupiah. 

Pada skala Mohs, bahan kuarsa memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi (yakni 7) daripada kaca optis (5). Semakin besar tingkat kekerasannya, maka akan semakin tahan terhadap goresan. Berdasarkan hal tersebut, Anda bisa melihat bahwa bahan kuarsa terbilang jauh lebih ‘kuat’ daripada kaca optis.

Meski memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi, ternyata bahan kuarsa ini juga memiliki kelemahan, yakni lebih mudah rapuh daripada jenis bahan kaca maupun plastik Programming Assignment Help. Setelah mengetahui hal ini, Anda perlu lebih ekstra hati-hati saat berurusan dengan kuvet kuarsa.

Namun, jenis bejana sampel kali ini hanya bisa Anda gunakan pada pengukuran jenis larutan dengan panjang gelombang sinar UV hingga inframerah dekat.

Cara Menggunakannya

Kuvet spektrofotometer adalah wadah kecil dengan penampang melintang berbentuk persegi ataupun lingkaran online casinos österreich. Wadah ini juga memiliki tutup pada salah satu bagian ujungnya (bagian atas). Terkait cara penggunaannya, Anda bisa simak langkah-langkah sederhananya berikut ini:

  • Bersihkan bagian luar wadah tersebut menggunakan tisu bersih supaya sampel bisa terlihat lebih jelas. Bila perlu bilas dengan air deion, agar lebih bersih.

WikiHow

  • Memasukkan atau memindahkan larutan sampel dari erlenmeyer ke dalam kuvet secara hati-hati.

WikiHow

  • Selanjutnya, hilangkan gelembung yang terdapat pada bagian atas wadah sampel dengan lembut.

WikiHow

  • Masukkan wadah sampel ke dalam alat spektrofotometer dengan cara memegang bagian tepi atasnya agar cahayanya bisa masuk schweizer online casinos. Posisikan kuvet dengan benar agar cahaya spektrofotometer bisa melewati sisi sampel yang jelas.

WikiHow

Cara Membersihkannya

Setelah memahami cara penggunaannya, hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah cara membersihkan wadah sampel uji spektrofotometri. Pembersihan alat ini perlu Anda lakukan setiap selesai melakukan semua tahap uji menggunakan instrumen spektrofotometer1.

Cara membersihkan wadah sampel ini terbilang mudah как поступить в немецкий вуз. Cukup bersihkan menggunakan cairan aquades, kemudian keringkan menggunakan tisu secara hati-hati, lalu letakkan kembali ke tempat semula. Bagaimana, mudah bukan?

Sudah Lebih Mengenal Kuvet?

Setelah membaca ulasan-ulasan di atas, harapannya Anda bisa lebih paham dengan alat bantu uji spektrofotometri bernama kuvet ini высшее образование в германии. Agar, tidak ada lagi drama salah beli barang saat berbelanja di toko alat-alat laboratorium nanti. 

Berbicara mengenai toko alat-alat laboratorium, kira-kira tempat mana ya yang menjual segala macam peralatan lab secara lengkap dan berkualitas? 

Demi memenuhi segala keperluan peralatan laboratorium Anda secara lengkap, Anda bisa cek laman website Laboratorium Solusi Indonesia. Disini, Anda akan mendapatkan alat-alat laboratorium secara mudah karena jenis produk yang disediakan banyak pilihannya. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, namun dengan kualitas barang tetap nomor satu. Yuk, coba akses sekarang juga!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Spektrofotometer: Fungsi, Prinsip Kerja, dan Cara Menggunakan

Bagi Anda yang bekerja di laboratorium, spektrofotometer pasti bukanlah alat yang asing. Namun, bagi seorang pemula atau orang awam nama alat tersebut bahkan mungkin tidak pernah didengar sebelumnya. Spektrofotometer adalah salah satu instrumen laboratorium yang berfungsi untuk menganalisa senyawa.

Alat ini sangat banyak digunakan pada bidang pekerjaan seperti industri kimia, farmasi, dan medis. Lalu, apa saja fungsi dari instrumen laboratorium yang satu ini? Berikut adalah ulasan lengkap mengenai pengertian, fungsi, prinsip kerja, bagian-bagian, hingga cara menggunakan spektrofotometer. 

Apa Itu Spektrofotometer?

Spektrofotometer adalah alat laboratorium yang berfungsi menganalisa suatu senyawa. Termasuk dalam kategori instrumen laboratorium yang spesifik seperti PSA (Particle Size Analyzer), Real Time PCR, dan HPLC (High Performance Liquid Chromatography).

Karakteristik Spektrofotometer

Alat ini sebenarnya merupakan gabungan dari dua alat, yaitu spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat optik yang menghasilkan sinar dari spektrum yang memiliki panjang gelombang tertentu. Sedangkan fotometer adalah alat pengukur dari intensitas cahaya yang diabsorbsikan atau ditransmisikan.

Spektrofotometer adalah alat yang membantu untuk melakukan spektrofotometri. Secara lengkap, spektrofotometri adalah metode untuk menganalisa senyawa baik dari segi kuantitatif maupun dari segi kualitatif. Caranya, dengan mengukur absorbansi sebagai fungsi dari konsentrasi dan berdasarkan interaksi materi cahaya.

Cahaya tersebut berupa UV, cahaya visible, dan infra merah serta materi berupa atom dan molekul. Sederhananya, alat ini berfungsi untuk melihat spektrum cahaya dari sebuah senyawa yang akan muncul jika dipanaskan dalam suhu tinggi. 

Spektrofotometer juga merupakan kata serapan dari bahasa asing, yaitu spectrophotometer. Alat ini muncul pada tahun 1802, yaitu pada abad ke-19 dan terus berkembang hingga saat ini. Awal mulanya adalah karena William Hyde Wollaston yang menemukan spektrum pada matahari yang memiliki garis-garis hitam. 

Hal ini diperkuat oleh Josef von Fraunhofer yang juga menemukan hal serupa di tahun 1814. Berdasarkan temuan tersebut, Gustav Kirchhoff dan Robert Bunsen menyimpulkan bahwa garis hitam tersebut adalah spektrum matahari yang berhubungan dengan elemen kimia. 

Hingga akhirnya pada tahun 1905, muncul alat untuk melihat spektrum dan dikenal sebagai spektrometer sederhana. Alat tersebut berbentuk seperti tabung dan menggunakan gesekan difraksi untuk memecah cahaya menjadi spektrum optik. 

Fungsi Spektrofotometer

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian pengertiannya, fungsi spektrofotometer adalah untuk menghitung atau menganalisa seberapa besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel. Contohnya adalah untuk mengukur konsentrasi nikel pada air limbah di sebuah sungai melalui sampel air.

Berguna untuk melakukan analisa tentang tingkat pencemaran, industri yang telah membuang limbah ke sungai secara langsung, atau pengaruhnya pada habitat yang ada di sungai tersebut.

Selain itu, dalam dunia medis, spektrofotometer akan membantu dalam mengukur konsentrasi molekul seperti protein, DNA, dan juga kultur dari sebuah sel bakteri. Hasil dari alat ini juga tergolong akurat yang dapat langsung dibaca dan dicatat dengan mudah.

Prinsip Kerja Spektrofotometer

Sebelum mengetahui cara menggunakan spektrofotometer, Anda harus mengetahui prinsip kerjanya terlebih dahulu. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan dispersi cahaya dan memelukan cermin prisma. Dispersi cahaya sendiri merupakan kondisi di mana sebuah cahaya putih terurai atau menyebar menjadi beberapa spektrum warna.

Cermin prisma berfungsi untuk memunculkan dispersi cahaya tersebut yang akan dilingkupi sebuah wadah khusus agar cahaya tidak bocor. Namun, seiring perkembangannya, cermin prisma biasanya digantikan dengan grating. Grating adalah cermin yang memiliki ribuan alur yang sejajar di bagian permukaannya.

Selanjutnya, sumber cahaya akan menembakkan cahaya putih menuju lensa kolimator yang berfungsi untuk menjajarkan cahaya. Setelah itu, cermin prisma akan menerima cahaya yang selanjutnya akan terurai. Hanya akan ada satu cahaya yang akhirnya akan keluar.

Dari tahap inilah, kecepatan dan panjang gelombang dapat diukur. Umumnya dispersi pada prisma akan menghasilkan kecepatan dan panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda. Karena panjang gelombang pada masing-masing warna juga sudah berbeda.

Prinsip kerja spektrofotometer juga mengikuti hukum Lambert Beer. Hukum Lambert Beer adalah sebuah hukum yang berhubungan erat dengan intensitas cahaya serta absorbsi. Umumnya intensitas cahaya bergantung pada konsentrasi sampel yang digunakan.  

Hukum Lambert Beer merupakan dasar dari fotometri ketika menganalisa sebuah sampel. Bila cahaya monokromatik melalui larutan, maka cahaya akan diserap, sebagian dipantulkan, dan bagian lainnya akan dipancarkan. Berikut adalah ketentuan agar hukum Lambert Beer dapat berjalan:

  • Sebuah cahaya yang masuk atau mengenai sampel adalah cahaya dengan panjang gelombang monokromatik.
  • Cahaya yang terabsorbsi tidak dipengaruhi oleh hal yang lain di dalam larutan tersebut.
  • Absorbsi dapat terjadi dalam volume yang memiliki penampang yang sama.
  • Tidak terjadi fosforesensi dan fluoresensi. 
  • Indeks bias umumnya tidak bergantung pada konsentrasi di dalam larutan. Jadi, larutan seharusnya tidak pekat dan harus encer.

Cara Menggunakan Spektrofotometer

Sekarang, setelah Anda memahami tentang pengertian, fungsi, dan prinsip kerja spektrofotometer, maka Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Sebenarnya alat ini memiliki prosedur penggunaan yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya. 

Bahkan terkadang meskipun memiliki jenis yang sama, perbedaan merek juga akan membuat prosedur penggunaannya berbeda. Hal ini disebabkan oleh user interface setiap merek berbeda satu sama lain. Karena itu, akan lebih baik Anda mengikuti buku panduan yang biasanya sudah disediakan ketika Anda membeli spektrofotometer. 

Namun, terdapat prosedur penggunaannya yang umum dilakukan. Berikut adalah cara menggunakan spektrofotometer yang bisa Anda jadikan sebagai gambaran:

  • Pertama, Anda harus menyiapkan sampel yang akan Anda analisa terlebih dahulu dan juga larutan kontrol atau larutan blank. Anda bisa lakukan ini sambil menyalakan spektrofotometer terlebih dahulu. 
  • Jangan lupa untuk membersihkan tabung reaksi atau kuvet! Setelah kuvet bersih, masukkan sampel pada kuvet tersebut. Jangan lupa untuk mengelap bagian luar kuvet dengan menggunakan kain bebas serat!
  • Pada langkah ini, Anda harus mengatur dan menentukan panjang dari gelombang cahaya untuk menganalisa sampel yang telah Anda siapkan sebelumnya.
  • Selanjutnya adalah melakukan kalibrasi.  Letakkan larutan kontrol pada kuvet dan tutup spektrofotometer. Jangan lupa untuk mencatat nilai yang ditunjukkan, karena ini dapat dibutuhkan nantinya!
  • Anda harus mengeluarkan larutan kontrol dan juga hasil uji kalibrasi. Pada langkah ini, jarum pada layar harus ada di angka nol. Jika jarum tidak ada di angka nol, maka Anda harus mengulang proses kalibrasi.
  • Selanjutnya adalah mengukur absorbansi dari sampel. Masukkan sampel setelah Anda mengeluarkan larutan kontrol. Anda harus menunggu beberapa detik sampai angka pada layar berhenti dan jarum menjadi stabil. Jangan lupa untuk mencatat nilai absorbansi! 
  • Anda sudah selesai dan tahap selanjutnya adalah melakukan perbandingan dengan hasil yang telah Anda catat sebelumnya.
  • Jangan lupa untuk mengeluarkan dan membersihkan kuvet! Setelah itu bersihkan dan matikan spektrofotometer. Cabut daya listrik bila alat tidak akan digunakan dalam waktu dekat.

Bagian-Bagian Spektrofotometer

Mengenal lebih dalam spektrofotometer, berarti juga harus mengetahui bagian-bagiannya. Instrumen laboratorium ini tersusun dari beberapa bagian penting yang telah disusun sedemikian rupa agar dapat menghitung spektrum cahaya serta indeks bias. Berikut adalah bagian-bagian pentingnya secara umum:

Sumber: Pengelasan.net

1. Sumber Cahaya

Pertama adalah sumber cahaya. Sumber cahaya pada instrumen laboratorium ini berasal dari lampu. Umumnya lampu yang digunakan adalah lampu tungsten atau Anda bisa menyebutnya sebagai wolfram. Selain itu, lampu lain yang biasa spektrofotometer gunakan adalah lampu deuterium.

Lifetime lampu dengan jenis tungsten setidaknya adalah 1000 jam. Sedangkan lampu dengan jenis deuterium memiliki lifetime setidaknya adalah 500 jam. Lampu tungsten memiliki bentuk seperti lampu pijar atau lampu bohlam pada umumnya dan memiliki spektrum radiasi berupa garis lengkung.

Sedangkan lampu deuterium memiliki bentuk yang lebih khas dan berbeda dari lampu pada umumnya, serta memiliki spektrum energi radiasi yang lurus. Kebanyakan peneliti menggunakan lampu tungsten untuk mengukur sebuah sampel pada daerah yang tampak. Lalu, menggunakan lampu deuterium untuk menganalisa daerah UV.

Beberapa jenis spektrofotometer akan memiliki sumber cahaya yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Jenis UV akan menggunakan lampu deuterium atau nama lainnya adalah heavy hidrogen. Lalu, jenis VIS akan menggunakan lampu tungsten. 

Jenis UV-VIS akan menggunakan sebuah photodiode yang biasa sudah lengkap dengan sebuah monokromator. Umumnya, infra merah akan menggunakan lampu pada panjang gelombang dari IR.

2. Monokromator

Bagian selanjutnya adalah monokromator. Monokromator adalah bagian dari sebuah spektrofotometer yang memiliki fungsi untuk memecah sebuah cahaya polikromatis menjadi monokromatis. Kemudian, cahaya tersebut akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari panjang gelombang yang diinginkan.

Pada saat ini, sudah banyak jenis monokromator yang menggunakan lensa prisma dan juga filter optik atau grating. Ketika menggunakan grating, cahaya akan berubah menjadi spektrum cahaya. Filter optik merupakan lensa berwarna yang akan menghasilkan cahaya yang diteruskan sesuai dengan lensa yang terkena cahaya.

Terdapat banyak lensa dalam satu alat yang biasanya akan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang akan Anda lakukan. Monokromator sendiri memiliki beberapa komponen, yaitu terdiri dari prisma, slit in, dan slit out.

Prisma adalah bagian yang memiliki fungsi untuk mendispersikan radiasi elektromagnetik. Jangkauannya cenderung luas, karena berguna untuk mendapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

Slit in merupakan pintu masuk yang juga bisa Anda sebut sebagai celah optik. Fungsi dari slit in adalah untuk memberikan celah kecil dengan ukuran yang sesuai dari asal sebuah sinar lampu bisa masuk ke dalam.

Slit out merupakan pintu keluar. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengarahkan gelombang sesuai kebutuhan dan mengarah pada kuvet atau wadah sampel. Beberapa jenis spektrofotometer biasanya memiliki slit out yang dapat diatur ukuran diameternya.

3. Detektor

Bagian selanjutnya dari instrumen laboratorium ini adalah detektor. Detektor memiliki fungsi untuk menangkap sinar yang sebelumnya telah melewati sampel. Lalu, amplifier akan merubah sinar tersebut menjadi sinyal listrik, hingga mendapatkan besaran nilai pengukuran dan recorder dapat mencatat hasilnya. 

Biasanya hasil pengukuran akan dapat Anda lihat lebih mudah melalui layar atau monitor sebuah komputer. Hal ini bisa terjadi jika komputer tersebut sudah terhubung pada spektrofotometer. 

Umumnya sebuah detektor memiliki beberapa syarat. Pertama, sebuah detektor harus memiliki kepekaan yang tinggi. Kedua, sinyal atau perbandingan isyarat harus memiliki bising yang tinggi. Ketiga, memiliki respon konstan pada berbagai macam panjang sebuah gelombang.

Keempat, sinyal harus minimum tanpa radiasi dan waktu respon harus cepat. Syarat yang kelima dan terakhir adalah tenaga radiasi dan sinyal listrik yang dihasilkan harus sebanding. Terdapat banyak sekali macam detektor, yaitu photodetector, photocell, hantaran foto, phototube, detektor panas, dan dioda foto.

4. Kuvet atau Wadah Sampel

Terakhir adalah kuvet, biasanya Anda bisa menyebutnya sebagai wadah sampel atau sel sampel. Sama seperti namanya, bagian dari spektrofotometer ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk meletakkan sebuah sampel yang akan Anda analisa. Kuvet merupakan bagian yang terbuat dari kaca, silika, atau kuarsa.

Kuvet juga memiliki syarat tertentu agar bisa menjadi tempat sampel yang baik. Pertama, kuvet harus memiliki permukaan yang lurus, datar, dan sejajar secara optis. Kedua, kuvet tidak boleh memiliki warna agar transmisi cahaya berhasil. 

Ketiga, kuvet tidak boleh bereaksi pada bahan kimia. Keempat, kuvet harus kuat dan tidak boleh rapuh. Kelima dan merupakan syarat terakhir, kuvet harus memiliki bentuk yang solid dan juga sederhana.

Sebaiknya Anda menggunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau silika. Karena bahan tersebut menghasilkan kuvet yang memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari kuvet yang terbuat dari kaca atau gelas. Kuvet kaca biasanya dapat menyerap sinar UV, jadi lebih cocok untuk VIS spectrophotometer atau sinar tampak.

Sampel yang cair namun padat seperti pasta dapat Anda oleskan. Khusus sampel yang berbentuk larutan, dapat Anda masukkan ke dalam wadah sampel. Sel akan terpecah untuk mengambil larutan yang akan Anda analisa, jika sebuah sampel memiliki jumlah yang sangat sedikit dan memiliki harga yang cukup mahal.

Beli Spektrofotometer Murah dan Berkualitas

Setelah Anda mengetahui apa itu spektrofotometer dan cara menggunakannya, mungkin Anda ingin mencobanya sendiri sekarang ghostwriter für online klausur. Jika Anda sedang membutuhkan instrumen laboratorium yang satu ini, maka Anda tidak perlu kebingungan. 

Salah satu tempat yang menyediakan berbagai alat laboratorium termasuk spektrofotometer adalah PT Laboratorium Solusi Indonesia ghostwriter hausarbeit. Anda dapat memesan alat ini melalui PT Laboratorium Solusi Indonesia baik untuk kebutuhan pribadi atau kebutuhan berskala besar.

PT Laboratorium Solusi Indonesia selalu berusaha memberikan layanan terbaik bagi setiap customernya dan sudah sangat berpengalaman dalam bidang peralatan laboratorium akademische ghostwriter. Produk yang kami jual memiliki kualitas terjamin dan Anda bisa mendapatkannya dengan harga terjangkau.

Bila ingin mendapatkan informasi lengkap seputar produk kami, Anda dapat mengunjungi website resmi PT Laboratorium Solusi Indonesia di lsi.fleischhacker-asia.biz. Kami selalu siap melayani dan memberikan solusi jasa konsultasi gratis kapanpun Anda membutuhkannya. 

Sudah Lebih Mengenal Spektrofotometer?

Itulah pembahasan seputar informasi penting mengenai spektrofotometer ghostwriting. Anda pasti sudah semakin memahami tentang pengertian, fungsi, prinsip kerja, bagian-bagian, cara menggunakan, hingga tempat penyedia alat laboratorium terbaik untuk solusi kebutuhan Anda.

Kesimpulannya, instrumen laboratorium yang satu ini berfungsi untuk berbagai jenis penelitian. Baik untuk kegunaan profesional atau akademis ghostwriter agentur. Karena itu, bagi Anda yang saat ini merupakan seorang pemula, pemahaman mengenai spektrofotometer sangatlah penting.

Selain itu, jika Anda sedang membutuhkan alat untuk kebutuhan laboratorium pilihlah produk dengan kualitas terbaik melalui PT Laboratorium Solusi Indonesia. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat dan memberikan Anda pemahaman yang jauh lebih dalam seputar spektrofotometer.

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Distributor Alat Laboratorium Terlengkap dan Terpercaya

Distributor alat laboratorium merupakan istilah yang memiliki arti pemasok dari alat-alat kesehatan, alat yang digunakan di laboratorium kimia, serta laboratorium lain. Kebutuhan yang tinggi akan alat laboratorium dan fasilitas kesehatan yang memadai di Indonesia, menjadikan peran distributor menjadi sangat penting.

Berikut ini adalah beberapa peralatan dari distributor terpercaya yang perlu Anda tahu!

Distributor Alat Laboratorium Kesehatan

Peran distributor alat laboratorium kesehatan menjadi penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan peralatan laboratorium di bidang penelitian dan kesehatan. Distributor di bidang ini merupakan pemasok alat-alat laboratorium dan kesehatan yang harus memiliki izin khusus.

Para distributor alat laboratorium kimia harus mampu menyediakan peralatan yang steril dan berkualitas tinggi. Hal ini karena alat-alat tersebut akan digunakan dalam penelitian, sehingga presisi dan kualitasnya harus terjaga agar tidak mempengaruhi akurasi hasil penelitian.

Alat-Alat Optik Laboratorium

Peralatan optik laboratorium adalah alat-alat yang digunakan untuk memperjelas penglihatan dan mengukur konsentrasi suatu zat tertentu. Berikut ini adalah alat-alat optik yang bisa Anda jumpai pada beberapa distributor alat laboratorium kimia.

1. Kaca Pembesar

Unsplash

Lup atau kaca pembesar adalah salah satu alat optik yang ada di laboratorium. Kaca pembesar memiliki lensa kaca berbentuk cembung yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas suatu objek. 

2. Mikroskop

Unsplash

Mikroskop merupakan alat optik yang bisa Anda temui dengan mudah di laboratorium. Fungsi dari alat optik ini adalah untuk melihat benda-benda berukuran renik atau sangat kecil. Beberapa benda yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata antara lain, jaringan, bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya. 

3. Polarimeter

Digital Meter Indonesia

Polarimeter adalah alat optik yang berfungsi untuk mengukur putaran optik yang berasal dari zat-zat yang bersifat optis aktif dalam sebuah larutan. Polarimeter dirancang secara khusus untuk dapat mempolarisasi cahaya suatu zat atau senyawa.

4. Refraktometer

Digital Meter Indonesia

Refraktometer adalah alat optik laboratorium yang berfungsi untuk mengukur konsentrasi zat terlarut. Alat optik refraktometer juga memiliki beberapa jenis, seperti Brix, Baume, dan Refraktometer Madu. 

Alat-Alat Kaca Laboratorium

Berikut adalah beberapa alat-alat kaca yang bisa Anda temukan pada distributor alat kesehatan dan laboratorium: 

1. Gelas Ukur

Unsplash

Gelas ukur adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai pengukur volume cairan dan memiliki tingkat ketelitian yang rendah.

2. Gelas Beaker

Unsplash

Gelas beaker adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca transparan. Alat ini berfungsi sebagai wadah penyimpanan sementara bagi sampel atau zat-zat lain.

3. Pengaduk Kaca

Tokopedia

Alat optik yang satu ini berfungsi untuk mencampurkan suatu larutan agar tercampur secara homogen. Pengaduk kaca juga berfungsi sebagai alat bantu untuk mengalirkan cairan ketika memindahkan atau menyaring cairan.

4. Gelas Corong

Tokopedia

Gelas corong merupakan alat laboratorium yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pemindahan cairan atau larutan ke dalam wadah dengan permukaan yang lebih kecil. Selain itu, gelas ukur juga berfungsi sebagai alat untuk menyaring yang biasanya dikombinasikan dengan kertas saring.

5. Pipet

Unsplash

Alat optik yang satu ini memiliki beberapa jenis dan ukuran. Pipet dalam laboratorium biasanya berfungsi sebagai alat bantu untuk mengambil cairan atau larutan dalam jumlah tertentu.

6. Labu Takar

Academia

Labu takar merupakan gelas kaca yang berfungsi sebagai wadah dalam pencampuran dan pengenceran larutan dan memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi.

7. Erlenmeyer

Unsplash

Erlenmeyer merupakan salah satu jenis gelas ukur yang berfungsi sebagai tempat penampungan cairan atau bahan kimia sementara. Erlenmeyer juga berfungsi sebagai wadah untuk mencampurkan larutan, penyimpanan media pengujian mikro, penampungan hasil titrasi, serta media penyimpanan analisa mikrobiologi.

8. Tabung Reaksi

Unsplash

Tabung reaksi dalam laboratorium berfungsi sebagai media atau wadah pencampuran dan pengenceran suatu zat. Tabung reaksi juga memiliki bentuk yang sama dengan tabung durham namun memiliki ukuran yang lebih besar.

Alat-Alat Pemipetan Laboratorium

Berikut ini adalah beberapa komponen alat pemipetan yang bisa Anda temui pada beberapa distributor alat laboratorium Jakarta:

1. Karet Penghisap

Ilmu Kimia

Fungsi utama dari alat ini, yaitu sebagai alat bantu untuk mengambil cairan atau larutan kimia yang berbahaya. Cara memakainya adalah dengan menyambungkannya dengan pipet ukur atau pipet volume.

2. Pipet Ukur

Ilmu Kimia

Pipet ukur merupakan jenis alat pemipetan yang berfungsi untuk mengambil suatu larutan dalam skala volume tertentu. Jenis pipet ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

3. Pipet Tetes

Tokopedia

Seperti namanya, pipet ini berfungsi untuk mengambil cairan atau larutan dalam jumlah sedikit dalam skala tetes. Pipet ini tidak memiliki skala volume ukur pada tabungnya.

4. Pipet Volume

Cilacap Klik

Pipet volume merupakan salah satu jenis pipet yang berfungsi untuk mengambil larutan atau cairan dalam volume tertentu. Pipet ini memiliki skala ukur pada tabungnya dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada pipet ukur.

Inkubator Laboratorium

Alat inkubator laboratorium berfungsi untuk mengatur temperatur, kelembaban, dan juga kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan organisme. Berikut ini adalah beberapa jenis inkubator yang bisa Anda temui pada beberapa distributor alat kesehatan dan laboratorium:

1. Inkubator CO2

UseScience

Inkubator jenis ini memiliki kontrol otomatis terhadap CO2 dan kelembaban. Alat laboratorium yang satu ini berfungsi untuk menumbuhkan dan juga membudidayakan bakteri yang membutuhkan lingkungan hidup dengan konsentrasi 5-10%. 

2. Inkubator Benchtop

IndiaMART

Inkubator benchtop adalah inkubator paling umum yang bisa Anda temukan dalam sebagian besar laboratorium. Alat inkubator ini merupakan jenis umum dari inkubator yang berfungsi sebagai pengatur suhu dan juga isolasi.

3. Inkubator Pengocok

AliExpress

Media pertumbuhan mikroorganisme juga biasanya menggunakan inkubator pengocok. Inkubator jenis ini dapat dikontrol secara termostatis dalam budidaya mikroorganisme. 

4. Inkubator Pendingin

AliExpress

Inkubator pendingin adalah inkubator yang berfungsi sebagai inkubasi pada suhu di bawah ambien. Jenis inkubator ini memiliki sistem pendingin yang dimodifikasi dengan kontrol pendingin dan juga pemanas.

5. Inkubator Portabel

Shopee Indonesia

Jenis inkubator ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada inkubator lainnya. Inkubator ini biasanya digunakan dalam penelitian lapangan seperti pemeriksaan air dan mikrobiologi lingkungan.

Ciri Perusahaan Distributor Alat Kesehatan dan Laboratorium yang Terpercaya

Perusahaan distributor alat laboratorium kesehatan yang terpercaya merupakan pihak penyedia alat-alat laboratorium yang harus memiliki izin sebagai distributor resmi. Selain itu, distributor alat laboratorium kesehatan harus mampu menyediakan peralatan laboratorium yang memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Pihak distributor juga harus mematuhi administrasi, mekanisme pengujian alat, dan memenuhi standar keamanan alat. Pemenuhan ketiga aspek tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pekerja yang menggunakan peralatan laboratorium.

Ingin Beli Alat Laboratorium dan Kesehatan untuk Perusahaan Anda?

Jika Anda membutuhkan alat laboratorium dan kesehatan untuk perusahaan Anda, Anda bisa mengunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia sebagai distributor alat laboratorium Jakarta resmi dan terpercaya. 

Anda bisa menemukan berbagai alat laboratorium untuk Industri F&B, universitas, sekolah, dan rumah sakit. Selain itu kami juga menyediakan alat laboratorium untuk klinik kesehatan, industri kimia, farmasi, kosmetik, agro, pertambangan, minyak, mineral, plastik & coating, dan lain-lain.

Jadi tunggu apa lagi? Penuhi standar alat laboratorium Anda bersama Laboratorium Solusi Indonesia atau kontak product specialist kami di 0812 9208 0271 sekarang juga!

Categories
Alat Laboratorium

Cara Menggunakan, Kalibrasi, dan Merawat Neraca Analitik dengan Benar

Pernah dengar neraca analitik atau Anda punya neraca digital ini tapi tidak bisa menggunakannya? Tenang saja, pada artikel ini akan dibahas cara menggunakan neraca analitik hingga cara perawatan timbangan analitik. Namun sebelum itu, alangkah lebih baik jika kamu mengenal dulu mengenai timbangan analitik.

Mengenal Apa Itu Timbangan Analitik

Timbangan analitik merupakan salah satu alat laboratorium yang paling umum para peneliti gunakan. Neraca ini biasanya digunakan untuk mengukur massa benda yang sangat ringan, yaitu kurang dari 0,1 mg atau lebih.

Adapun rentang  keterbacaan yang dimiliki timbangan ini, yakni  antara 0,005 mg dan 0,1 mg dengan kapasitas hingga 520 gr. Namun, timbangan ini memiliki keterbatasan pengukuran, yaitu 3-5 digit di belakang koma. 

Adanya bagian piringan pada timbangan ini akan sangat membantu untuk menampung benda yang akan Anda ukur massanya. Piringan ini berupa smart grid weighing pan yang merupakan alat untuk meminimalisasi efek pergerakan udara.

Hal ini tentunya merupakan solusi terbaik untuk mengurangi elektrostatik pada saat proses penimbangan. Sehingga, hasil penimbangan Anda akan semakin akurat dan minim kesalahan.

Tidak hanya itu, timbangan ini juga dilengkapi dengan pelindung transparan di sekitar piringan. Pelindung ini berfungsi untuk mencegah debu masuk yang dapat mempengaruhi hasil dari penimbangan, jadi hasil penimbangan Anda akan sangat akurat lagi.

Konsep Perhitungan dalam Timbangan Analitik

Timbangan analitik dapat mengukur massa dalam rentang sub-miligram dengan ketelitian yang sangat tinggi. Bahkan ketelitiannya dapat mencapai 0,0001 gram.  Tidak hanya itu, timbangan ini juga bisa Anda gunakan untuk membuat persentase massa suatu zat terhadap zat lainnya yang Anda uji. Menarik bukan?

Saat proses pengukuran massa suatu zat, timbangan ini akan mengukur tekanan-tekanan yang dibutuhkan dalam proses perhitungan massa. Nah, dalam proses inilah timbangan tersebut dapat menampilkan massa zat sebenarnya yang diperlukan dalam pencatatan uji laboratorium. 

Selain itu, cara kerja timbangan ini juga melibatkan prinsip elektromagnetik, yaitu dengan menghasilkan gaya tolak pada sampel zat yang Anda ukur. Sehingga, dapat menampilkan hasil pengukuran massa dalam kondisi gaya yang seimbang. 

Cara Menggunakan Neraca atau Timbangan Analitik

Cara menimbang menggunakan neraca analitik termasuk mudah. Adapun cara menggunakan neraca analitik, yaitu seperti berikut ini:

  • Siapkan timbangan yang akan Anda gunakan.
  • Pastikan posisi timbangan sudah benar dan setting water sudah pas serta sesuai dengan petunjuk. Alangkah lebih baik jika Anda meletakkan timbangan jauh dari hembusan angin atau panas berlebih ya. 
  • Nyalakan timbangan analitik dengan menghubungkan timbangan pada stop kontak, kemudian tekan tombol ON untuk menyalakan timbangan.
  • Diamkan timbangan selama beberapa menit untuk memanaskan timbangan. Proses pemanasan timbangan ini penting untuk membuat hasil penimbangan lebih akurat dan menghindari kerusakan pada timbangan.
  • Lakukan Kalibrasi timbangan sebelum Anda menggunakannya, agar proses pengukuran lebih akurat dan menghindari kesalahan hasil penimbangan.
  • Gunakan sarung tangan saat proses pengukuran. Hal ini bertujuan untuk menghindari penempelan debu atau zat lain yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
  • Jauhkan timbangan dari medan magnet yang ada di sekitar. Sebab, medan magnet dapat mempengaruhi kualitas dari pengukuran timbangan analitik ini.
  • Lakukan pengukuran dengan meletakkan benda yang akan Anda ukur pada piringan dengan tetap memastikan pintu pelindung transparan selalu tertutup sebelum dan sesudah penggunaan timbangan analitik ya. 
  • Gunakan juga ionizer pada timbangan untuk memastikan tidak ada zat lain yang akan menempel pada piringan. 
  • Bersihkan timbangan jika pengukuran sudah selesai Anda lakukan. Tujuan dari proses pembersihan timbangan ini adalah untuk menghilangkan debu dan kotoran yang tumpah saat proses penimbangan. Karena debu atau kotoran sangat mempengaruhi kualitas dan hasil penimbangan nantinya.  
  • Matikan timbangan jika sudah selesai Anda gunakan dengan menekan tombol OFF dan cabut colokan timbangan pada stop kontak.
  • Diamkan timbangan beberapa saat untuk mendinginkan timbangan yang sudah Anda gunakan.
  • Simpan timbangan yang sudah selesai Anda gunakan pada ruangan dengan suhu 18-20 derajat Celcius. 

Cara Kalibrasi Timbangan Analitik

Timbangan analitik yang akan digunakan sebaiknya dikalibrasi dahulu, supaya bisa mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Lalu, bagaimana cara kalibrasi timbangan analitik? Prosedur proses kalibrasi yang umumnya bisa Anda lakukan yaitu:

  • Mempersiapkan alat dan bahan untuk kalibrasi.
  • Hubungkan timbangan ke stop kontak untuk menyalakan timbangan, kemudian tekan tombol ON.
  • Tunggu beberapa menit untuk memanaskan timbangan.
  • Masukkan kertas dalam timbangan dan tutup dengan penutup transparan, kemudian nol kan tampilan perhitungan.
  • Periksa kondisi udara atau ruangan, seperti suhu tekanan dan kelembaban udara yang akan Anda gunakan dalam proses kalibrasi.
  • Jika kondisi ruangan sudah tepat, selanjutnya Anda bisa meletakkan anak timbangan di dekat timbangan, agar suhu udaranya sama.
  • Lakukan penimbangan anak timbangan standar dan kemudian catat hasil penimbangannya.
  • Kamu bisa melakukan langkah tersebut sampai 5 kali penimbangan ya agar memperoleh hasil yang lebih akurat.
  • Hitung rata-rata penimbangan dengan toleransi perbedaan yang masih dapat diterima, yaitu anak timbangan berbobot 1 – 5 mg ±0,014 mg, 100 – 500 mg ±0,025 mg, dan 1-5 g ±0,054 mg.

Cara Perawatan Timbangan Analitik

Timbangan awet dan tahan lama biasanya karena proses perawatan yang tepat. Cara perawatan timbangan analitik dapat Anda lakukan sebagai berikut:

  • Timbangan yang sudah selesai Anda gunakan sebaiknya langsung Anda matikan dengan cara melepas baterai atau mencabut stop kontak.
  • Lakukan pembersihan pada timbangan secara berkala dari debu dan kotoran yang sering menjadi penyebab terjadinya kesalahan dalam proses penimbangan.
  • Selalu letakkan timbangan pada tempat yang datar untuk menghindari proses pengukuran yang tidak akurat atau jatuhnya timbangan analitik.
  • Hindari meletakkan benda, terutama benda berat di atas timbangan, apalagi saat timbangan sedang Anda gunakan. 
  • Jauhkan timbangan dari benda atau barang elektronik lainnya, karena dapat menciptakan medan magnet tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas timbangan Anda.
  • Timbangan sebaiknya Anda simpan pada tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Karena suhu panas dapat mempercepat kerusakan pada timbangan Anda.
  • Sebaiknya selalu lakukan kalibrasi pada timbangan, sebelum Anda gunakan untuk meningkatkan akurasi dalam proses penimbangan.

Sudah Tau Cara Menggunakan, Kalibrasi, dan Merawat Timbangan Analitik?

Setelah mengetahui cara menimbang menggunakan neraca atau timbangan analitik, proses kalibrasi, hingga cara merawat timbangan. Selanjutnya, Anda bisa langsung mempraktikan penggunaannya sendiri untuk menimbang benda yang Anda perlukan di laboratorium. 

Anda bisa mengacu pada informasi di atas sebagai panduan dalam pengoperasian, agar tidak terjadi kesalahan penggunaan yang mengakibatkan neraca analitik menjadi rusak.

Bagi Anda yang tertarik membeli neraca analitik maupun alat-alat laboratorium lainnya, Anda juga bisa mengunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia.  Kami menyediakan berbagai peralatan laboratorium lengkap dengan kualitas terbaik, layanan purna jual, dan harga yang kompetitif, sesuai kebutuhan Anda.

Categories
Alat Laboratorium

Jual Timbangan Analitik Murah untuk Laboratorium Anda

Timbangan analitik merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi untuk mengukur massa suatu zat. Beberapa nama lainnya, yaitu neraca analitik, analytical balance, timbangan gram halus atau timbangan laboratorium. Lalu, berapakah harga jual timbangan analitik yang ada di pasaran?

Apa Itu Timbangan Analitik?

Sumber: Andaru Persada Mandiri 

Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya bahwa timbangan analitik adalah alat umum yang terdapat pada laboratorium untuk mengukur massa benda. Analytical balance ini masuk dalam kategori general laboratory equipment bersama dengan alat lain, seperti moisture analyzer, mikropipet, dan laminar air flow.

Timbangan ini memang seperti timbangan pada umumnya untuk mengukur massa suatu benda. Namun memiliki kemampuan yang lebih spesifik untuk menimbang benda dengan berat atau massa yang sangat ringan. 

Sehingga jika Anda menggunakan timbangan biasa untuk mengukur benda tersebut, maka tidak akan terdeteksi hasilnya. Beberapa timbangan analitik yang beredar di pasar memiliki tingkat akurasi sekitar 0,0003 gram.

Timbangan analitik memiliki bagian utama bernama piringan untuk menampung benda yang akan Anda ukur massa atau beratnya. Kemudian, terdapat Smart Grid Weighing Pan sebagai alat untuk meminimalisir efek pergerakan udara saat terjadi proses penimbangan.

Pada umumnya, timbangan analitik memiliki pelindung pada sekeliling piringan yang bersifat transparan. Pelindung ini berfungsi untuk mencegah debu yang akan masuk dan mempengaruhi berat massa material yang ditimbang.

Sampel atau material yang akan Anda ukur massa bendanya harus berada pada temperatur ruangan. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi konveksi alami pada benda yang akan mempengaruhi akurasi dari hasil pengukuran massa. 

Saat Anda meletakkan sampel atau material ke atas piringan pun memang harus dengan perlahan dan sangat berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan pada hasil massa.

Rekomendasi Produk Timbangan Analitik

Setelah mengetahui pengertiannya, berikut ini ada 2 rekomendasi produk timbangan analitik kualitas terbaik yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Analytical Balance OHAUS EX 124/AD

Timbangan ini memiliki draft shield 3 pintu dengan desain modern dan menawarkan fungsionalitas tinggi. Spesifikasinya antara lain :

  • Kapasitas sebesar 120 gram.
  • Platform berukuran 90 mm.
  • Keterbacaan 0.1 mg.
  • Layar sentuh dengan full color 5,7 inci beserta perangkat lunak pengarsipan dan aplikasi intuitif.
  • Memiliki kalibrasi otomatis sehingga kinerja lebih optimal.
  • Dinding tidak memiliki bingkai dengan kaca anti statis, pintu samping berukuran besar dan otomatis, serta pintu belakang flip top.
  • Memiliki 4 sensor touchless yang dapat diatur untuk mengoperasikan handsfree.
  • Terdiri atas 14 mode aplikasi, 11 unit penimbangan, serta 5 bahasa tampilan untuk berbagai aplikasi.

Sedangkan fitur untuk spesifikasi ini, yaitu sebagai berikut :

  • Meningkatkan tingkat efisiensi penimbangan.
  • Meminimalkan kontaminasi.
  • Tidak memerlukan massa eksternal.
  • Menghilangkan transfer residu.
  • Tidak ada biaya untuk mempertahankan bobot luar.

2. Analytical Balance Adventurer OHAUS AX 124

Timbangan ini memiliki keseimbangan ideal antara fitur fungsional dan inventif, sehingga tidak akan rumit saat proses penimbangan. Dengan fitur layar sentuh berwarna, kemampuan GLP/GMP, dua port USB, timbangan tipe ini perlu Anda coba.

Harga timbangan analitik memang semakin tinggi kualitasnya, akan semakin mahal juga harganya. Namun, dengan fitur filter yang dapat Anda pilih, tala otomatis, kalibrasi sesuai minat pengguna, menu reset, perangkat lunak lockout, pengaturan komunikasi pengguna, dan proyek pengguna. 

Membuat timbangan ini tidak mengecewakan. Selain itu terdapat juga ID pengguna yang dapat Anda tentukan. Beberapa fitur lengkapnya, seperti:

  • Terdapat electromagnetic force restoration system.
  • Memiliki tampilan kecerahan LCD yang dapat Anda sesuaikan.
  • Kemudahan akses terhadap zat yang akan ditimbang.
  • Memiliki 4 digit belakang koma.
  • Terdapat plastic cover protection.

Cara Menggunakan Timbangan Analitik

Mungkin Anda tidak cukup hanya mencari tempat jual timbangan analitik saja, tetapi Anda juga perlu mengetahui cara menggunakannya. Sebenarnya cara penggunaan timbangan analitik analog maupun digital sudah pasti dijelaskan secara umum pada manual book produk yang Anda beli. 

Namun, sebelum melakukan pembelian, Anda pastinya belum bisa mengetahu bagaimana cara menggunakan timbangan analitik. Berikut ini cara menggunakan timbangan analitik yang perlu Anda ketahui, yaitu: 

  • Jika Anda menggunakan timbangan dalam laboratorium, maka pastikan duduk dengan nyaman dan timbangan berada dalam jangkauan Anda.
  • Kemudian amatilah analytical balance yang akan Anda gunakan karena mungkin saja berbeda tipe dengan yang biasa Anda gunakan sebelumnya, sehingga cara penggunaannya pun berbeda.
  • Nyalakan timbangan analitik dengan cara tekan tombol power. Namun, jika tidak menyala, mungkin saja Anda lupa belum mencolokkan power supply ke sumber listrik atau memang terjadi kerusakan. 
  • Oleh karena itu lakukan cek terlebih dahulu, apakah power supply sudah berhasil tersambung pada sumber daya listrik atau belum.
  • Setelah timbangan berhasil menyala, Anda perlu menunggu hingga posisi angka menjadi stabil kembali atau nol. Namun beberapa kasus, timbangan tidak bisa kembali ke angka 0, maka untuk mengatasi hal itu Anda perlu melihat buku panduan.
  • Lakukan persiapan menimbang dengan membuka pintu pelindung terlebih dahulu sebelum menempatkan material ke atas piring.
  • Tempatkan material pada piringan timbangan secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan hati-hati. Ingatlah batas maksimal beban! Jangan menempatkan material dengan berat beban melebihi batas kapasitas timbangan analitik agar tidak merusak timbangan.
  • Selanjutnya, tunggu hingga beberapa menit agar angka kembali menjadi stabil. Lalu amati dan catat berat atau massa material yang baru saja Anda timbang.
  • Sebelum Anda meninggalkan timbangan analitik yang sudah terpakai, jangan lupa untuk membersihkan menggunakan kuas kecil agar tetap steril.
  • Jika timbangan analitik yang Anda gunakan memiliki penutup, maka tutup pintu pelindung kembali setelah selesai menggunakannya.

Harga Timbangan Analitik

Pada umumnya, jika Anda mencari dari berbagai marketplace, timbangan analitik memiliki berbagai macam harga. Harga timbangan tergantung pada spesifikasi dan fitur yang dimilikinya. 

Semakin bagus kualitasnya, tentu akan semakin tinggi harganya. Untuk mengantisipasi mahalnya harga, Anda perlu mencari tempat yang jual timbangan analitik murah.

Timbangan analitik harga murah, yaitu kisaran Rp 22.000.000,00 hingga Rp 35.000.000,00. Jika menurut Anda masih tergolong mahal, maka carilah tempat yang menawarkan berbagai promo atau diskon dan sesuaikan kebutuhan Anda.

Butuh Timbangan Analitik untuk Penelitian Anda?

Ketika sains dan teknologi semakin berkembang pesat dan menjadi mata pelajaran penting dalam kurikulum sekolah. Banyak aktivitas penelitian sains yang harus dilakukan dalam satu ruangan, yaitu laboratorium.

Dalam laboratorium, pengukuran berat atau massa adalah salah satu hal penting yang akan selalu ada dan menjadi faktor utama untuk menentukan keberhasilan penelitian. Karena, saat Anda melakukan penelitian dengan memanfaatkan alat-alat laboratorium, pasti akan ada langkah pengujian yang membutuhkan timbangan analitik.

Laboratorium Solusi Indonesia menawarkan berbagai produk berupa alat laboratorium yang tepat, jika Anda ingin mencari tempat jual timbangan analitik murah. Selain murah, kualitasnya juga baik.

Sehingga, bila Anda membutuhkan timbangan analitik untuk penelitian, silahkan kunjungi dan pilih di halaman produk Laboratorium Solusi Indonesia. Dapatkan timbangan analitik dengan harga murah dan kualitas tetap terjamin.

Categories
Alat Laboratorium

Timbangan Analitik: Pengertian, Jenis, Fungsi, Bagian-bagian

Bagi Anda yang sudah pernah melakukan praktik laboratorium saat sekolah ataupun kuliah dulu, mungkin sudah tidak asing lagi dengan timbangan analitik atau yang dikenal juga dengan analytical balance. Timbangan ini merupakan sebuah alat yang berguna untuk mengukur massa dalam suatu laboratorium.

Namun, bagi Anda yang belum pernah bekerja di laboratorium, Anda pasti bertanya-tanya tentang apa itu timbangan analitik serta apa fungsinya. Oleh karena itu, pada artikel ini kami akan secara khusus membahas tentang analytical balance, jenis, fungsi, serta bagian-bagiannya.

Apa Itu Timbangan Analitik?

Timbangan analitik adalah salah satu alat laboratorium yang sangat penting untuk mengukur massa suatu zat. Timbangan ini memiliki beberapa nama lain, seperti analytical balance, timbangan laboratorium, timbangan gram halus, hingga neraca analitik.

Alat ini termasuk pada peralatan laboratorium umum seperti halnya peralatan lain yaitu, mikropipet, laminar air flow, dan moisture analyzer. Timbangan laboratorium memiliki kemampuan untuk mengukur massa suatu benda atau zat hingga benda yang sangat ringan sekalipun.

Kebanyakan neraca analitik yang beredar di pasaran mempunyai tingkat akurasi hingga 0,0003 gram. Selain itu, ada juga neraca analitik yang mempunyai tingkat akurasi mencapai 0,00001 gram. Biasanya masing-masing jenis neraca ini punya tingkat akurasi yang berbeda-beda.

Sampel atau zat yang akan ditimbang menggunakan neraca analitik terlebih dahulu harus dibiarkan pada suhu yang sama dengan suhu kamar. Hal ini untuk mencegah konveksi alami yang merupakan akibat dari campur tangan aliran udara di dalam ruangan yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan.

Tidak hanya mengukur massa, ada banyak hal lain yang bisa Anda lakukan timbangan analitik. Beberapa neraca analitik juga dapat menghasilkan persen massa suatu zat dibandingkan dengan zat lain. Hal ini pun berguna ketika Anda ingin membuat campuran zat tertentu agar sesuai dengan takarannya.

Fungsi Timbangan Analitik

Tidak jauh berbeda dengan fungsi neraca pada umumnya, neraca analitik berfungsi untuk menimbang massa suatu zat atau benda. Bedanya, seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, analytical balance biasanya digunakan oleh orang-orang yang bekerja di laboratorium.

Perbedaan lainnya yang antara timbangan analitik dan timbangan konvensional adalah kemampuannya dalam mengukur massa benda yang sangat ringan. Selain itu juga bisa mengukur persentase zat untuk membuat campuran beberapa zat, sehingga menghasilkan zat baru.

Timbangan ini pun banyak digunakan oleh orang-orang yang bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, analytical balance juga sering disebut sebagai timbangan laboratorium. Orang yang menggunakan timbangan yang digunakan di laboratorium ini disebut asisten laboratorium.

Selain digunakan oleh asisten laboratorium, timbangan ini juga biasa digunakan oleh para analis atau peneliti. Umumnya analytical balance juga berguna untuk menimbang komposisi zat baru dari sejumlah zat yang telah ditentukan sebelumnya.

Sebagai contoh, larutan oralit yang berasa tidak enak dapat Anda konsumsi jika Anda memberinya perisa jambu biji dengan komposisi yang sesuai. Dengan menggunakan analytical balance, peneliti bisa mendapatkan komposisi bobot yang sesuai untuk campurannya, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Bagian-bagian Timbangan Analitik

Source: NGERTIAJA 

Neraca analitik yang ada di pasaran saat ini umumnya terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yakni neraca analitik digital dan neraca analitik analog. Artikel ini akan membahas bagian bagian tentang timbangan analitik digital. Berikut penjelasannya:

1. Balance Plat (pan)

Bagian ini berguna sebagai wadah untuk meletakkan sampel bahan yang akan Anda ukur massanya. Untuk membersihkan area ini, Anda bisa menggunakan sikat pembersih khusus atau kain microfiber yang bersih.

2. Weights

Berfungsi sebagai alat untuk mengkalibrasi timbangan analitik. Massa bahan yang menjadi pemberat dibuat secara presisi agar kalibrasi timbangan tetap akurat.

3. Waterpass

Bagian ini berguna untuk menentukan posisi balance plate. Waterpass juga berfungsi untuk memposisikan ulang pelat keseimbangan. 

4. Tombol Daya (Tombol Hidup/Mati)

Tombol ini berguna untuk menghidupkan atau mematikan balance. Setelah menekan tombol daya untuk menyalakan timbangan, biasanya instrumen akan didiamkan selama kurang lebih 10-15 menit sebelum digunakan, tujuannya untuk menghasilkan pengukuran yang lebih akurat.

5. Tombol ‘Re-zero’ atau ‘Tare’

Bagian ini berguna untuk mengatur keseimbangan agar kembali ke posisi netral (nol). Sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan tombol ini agar timbangan tetap dapat menghasilkan pengukuran yang akurat.

6. Tombol ‘Mode’

Tombol ini berfungsi untuk mengatur sistem konversi yang digunakan saat mengukur. Dengan menggunakan tombol ‘Mode’, Anda dapat menentukan sistem konversi sesuai kebutuhan.

Jenis-jenis Timbangan Analitik

Jenis timbangan analitik terbagi menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan penggunaan dan berdasarkan kalibrasinya Ghostwriter BWL. Timbangan analitik berdasarkan penggunaan terdiri dari dua jenis yaitu analog dan digital. Kemudian, berdasarkan kalibrasi terdiri dari external dan internal. Berikut ini adalah penjelasannya. 

1. Analog

Neraca analitik jenis ini memiliki sistem pengoperasian yang masih manual, yaitu dengan melakukan pergeseran pada slider untuk melihat massa sebuah zat.

2. Digital

Neraca analitik digital mempunyai cara pengoperasian yang sudah lebih mudah karena penggunanya tinggal meletakkan zat yang akan Anda ukur massanya Hausarbeit schreiben lassen. Hal ini pun memudahkan pekerjaan peneliti dan laboran untuk bekerja secara lebih praktis.

3. External Calibration

Ini adalah jenis neraca yang membutuhkan komponen lain untuk melakukan kalibrasi. Biasanya neraca ini akan membutuhkan bandul kalibrasi lain. 

4. Internal Calibration

Neraca ini adalah kebalikan dari external calibration yang mana ia tidak membutuhkan komponen lain untuk melakukan kalibrasi. 

Cara Kerja Timbangan Analitik

Setelah mengetahui apa itu neraca analitik, saatnya kita mempelajari prinsip kerja neraca analitik ghostwriter diplomarbeit kosten. Tentu saja, timbangan analitik cara menggunakannya berbeda dengan neraca biasa.

Ikuti langkah-langkah ini untuk menghindari kesalahan penggunaan timbangan analitik digital:

  • Pastikan posisi balance sudah benar dan setting air sudah benar sesuai petunjuk.
  • Sebaiknya, Anda menempatkan neraca analitik di tempat yang jauh dari hembusan angin atau panas berlebih.
  • Kalibrasi timbangan sebelum Anda menggunakannya.
  • Gunakan sarung tangan saat menggunakan timbangan, terutama saat menyentuh piring ghostwriter bachelorarbeit. Hal ini untuk menghindari menempelnya debu atau zat lain yang dapat mempengaruhi proses pengukuran neraca analitik.
  • Hindari keseimbangan dari medan magnet di sekitarnya.
  • Pastikan pintu kaca depan selalu tertutup sebelum dan sesudah menggunakan neraca.
  • Gunakan ionizer pada timbangan untuk memastikan kebersihan dan memastikan tidak ada zat lain yang menempel pada piring.
  • Bersihkan timbangan setelah Anda menggunakannya.
  • Matikan balance jika Anda tidak berencana menggunakannya dalam waktu dekat.
  • Jika tidak sedang menggunakan timbangan, sebaiknya Ghostwriter Anda simpan di ruangan dengan suhu 18-20 derajat Celcius.

Sudah Lebih Mengenal Apa Itu Timbangan Analitik?

Dengan memahami apa itu analytical balance, fungsi, bagian-bagian serta bagaimana cara menggunakannya, Anda pun sudah siap bekerja dengan menggunakan neraca analitik ini.

Jika Anda ingin memiliki timbangan analitik sendiri, atau memiliki kebutuhan skala besar bagi perusahaan maupun universitas, Anda dapat mengunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia dan dapatkan timbangan serta berbagai peralatan laboratorium lainnya dengan harga khusus.

Categories
Alat Laboratorium

Mengenal Fungsi Lensa Okuler dan Objektif pada Mikroskop

Pada sebuah laboratorium atau penelitian, ada banyak barang yang berguna untuk membantu menganalisis suatu objek atau organisme. Salah satu barang tersebut bernama mikroskop. Pernahkah Anda bertanya lensa pada mikroskop mana yang dapat membuat objek kecil menjadi besar dan jelas? Simak penjelasannya.

Apa Itu Lensa Okuler?

Mikroskop

Sumber : Freepik

Pada sebuah mikroskop, ada banyak bagian-bagian yang menjadi satu untuk membuat sebuah mikroskop dapat memperbesar objek-objek mikro yang nyatanya tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Berfungsi sebagai “kaca mata pembesar” tentunya mikroskop bekerja karena adanya lensa pada mikroskop.

Ada dua lensa utama, salah satunya adalah lensa okuler. Lensa yang satu ini adalah lensa yang berguna untuk membuat bayangan terakhir pada objek kecil yang diperbesar. Sehingga nantinya bayangan tersebut dapat terlihat oleh mata pengamat atau peneliti.

Lensa ini terpasang pada ujung sebuah tabung tempat Anda melihat hasil objek yang akan diperbesar tersebut. Lensa ini juga akan terpasang untuk menghasilkan hasil pembesaran objek minimal 10 kali lipat dari ukuran asli objek tersebut.

Beberapa mikroskop bahkan dapat memaksimalkan pembesaran pada lensa okuler sebanyak 25 kali lipat dari bentuk asli objeknya. Ada beberapa bentuk lensa okuler yang dapat Anda temukan, yaitu :

1. Lensa Monokuler

Sumber : Freepik

Lensa monokuler adalah sebuah lensa okuler yang hanya berjumlah satu buah saja. Bentuk lensa okuler jenis ini adalah bentuk yang paling normal dan banyak Anda temukan pada sekolahan atau sering terpakai untuk laboratorium pendidikan.

Selain harganya yang murah, bentuk lensa monokuler (satu lensa) pada mikroskop juga termasuk paling simple, sehingga murid akan mudah untuk mengoperasikannya.

2. Lensa Binokuler

Sumber : Pixabay

Untuk tipe lensa okuler pada mikroskop binokuler, jumlah lensa okulernya ada 2 buah. Tentunya bentuk lensa okuler yang satu ini dapat mempermudah Anda dalam menganalisis dan melihat ke dalam hasil perbesaran objek pada meja preparat.

Harga mikroskop yang memiliki lensa binokuler (dua buah lensa) ini tentunya akan lebih mahal jika Anda bandingkan dengan mikroskop berlensa monokuler. Kelebihan jika menggunakan lensa binokuler pada mikroskop Anda adalah Anda tidak perlu menutup satu mata untuk melihat hasil pembesaran.

3. Lensa Trinokuler

Sumber : Pixabay

Sesuai namanya, lensa trinokuler adalah lensa pada mikroskop yang memiliki 3 buah lensa okuler. Dua diantara ketiga lensa tersebut adalah lensa okuler untuk mata telanjang peneliti, satu lensa lagi adalah sebuah monitor yang dapat Anda sambungkan ke proyektor.

Lensa trinokuler cocok untuk Anda sebagai pengajar, karena akan mempermudah saat mempresentasikan hasil pembesaran objek Anda ke orang lain.

Fungsi Lensa Okuler

Setelah mengetahui pengertian dari lensa okuler, Anda harus mengetahui apa saja fungsi dari lensa okuler ini terhadap para peneliti atau penganalisa pembesaran objek. Berikut ini adalah fungsinya.

1. Sebagai Kaca Pembesar

Fungsi pertama lensa pada mikroskop yang satu ini adalah sebagai kaca pembesar. Cara kerja lensa okuler adalah mengubah bayangan objek menjadi bentuk bayangan maya, tegak dan lebih besar dari ukuran objek itu sendiri.

2. Sebagai Tempat Melihat Hasil

Lensa okuler adalah lensa tempat Anda akan melihat bayangan objek memakai mata telanjang. Hasil yang akan Anda lihat adalah hasil objek yang lebih besar sesuai dengan pengaturan jumlah perbesaran.

Apa Itu Lensa Objektif?

Sumber : Freepik

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, lensa pada mikroskop terbagi atas 2 jenis, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari lensa okuler, inilah pengertian dari lensa objektif.

Jadi, pada harafiahnya, lensa objektif ini adalah lensa yang paling dekat ke meja preparat, tempat objek yang ingin Anda teliti dan perhatikan. Lensa ini termasuk ke dalam komponen optik yang ada pada suatu mikroskop.

Komponen optik maksudnya adalah perangkat yang berguna untuk membantu penglihatan mata asli agar objek yang terlihat sesuai dengan keinginan pengamat dan peneliti.

Tentunya, sebagai salah satu komponen optik, lensa objektif ini memiliki skala pembesaran yang jauh berbeda dengan lensa okuler. Hal ini karena lensa objektiflah yang menjadi “kacamata pembesar” yang utama untuk memperbesar bayangan objek.

Biasanya, pada sebuah mikroskop, lensa objektif melekat pada sebuah komponen lain yang dinamakan revolver. Revolver ini akan mempermudah Anda untuk mengganti-ganti lensa objektif, supaya mendapat skala pembesaran yang Anda inginkan.

Ada 3 lensa pada mikroskop yang termasuk ke dalam lensa objektif. Masing-masing lensa tersebut dapat memperbesar bayangan sebesar 10 kali perbesaran, 40 kali, ataupun paling besar yaitu 100 kali perbesaran dari skala ukuran asli objek penelitian.

Tentunya skala pembesaran pada lensa objektif yang tersebut di atas juga berpengaruh pada jenis mikroskop yang Anda pakai. Contohnya, pada mikroskop emersi, lensa objektifnya dapat mengalami perbesaran sampai 1000 kali lipat dari ukuran asli objek yang di teliti.

Perlu Anda ingat, berbeda dengan lensa pada mikroskop lain, pemakaian lensa objektif ini harus diiringi dengan pemakaian minyak emersi ke objek yang ingin Anda teliti. Minyak emersi berbentuk cair, bening, dan dapat Anda beli pada toko peralatan laboratorium.

Penggunaan minyak emersi pada objek memiliki fungsi sebagai pelumas. Membantu Anda untuk melihat lebih jelas ke hasil pembesaran objek yang mana Anda dapat melihat detail-detail tertentu pada objek mikro tersebut.

Biasanya minyak emersi ini akan sangat berguna jika Anda ingin melakukan pembesaran sampai 100 kali lipat. Pada pembesaran segitu, meja preparat akan sangat dekat dengan lensa objektif, membuat hasil pembesaran objek tanpa pemakaian minyak emersi akan tidak fokus.

Fungsi Lensa Objektif

Melihat pengertian lensa objektif, tentunya fungsi lensa pada mikroskop yang satu ini adalah untuk mengamati objek kecil secara lebih detail lagi ghostwriter wien. Penting untuk Anda agar memiliki rangkaian lensa objektif dengan skala yang lebih variatif untuk dapat membuat pembesaran sesuai yang Anda inginkan.

Tentunya, sebagai alat untuk memperbesar objek kecil secara detail, lensa objektif memiliki bentuk kaca cembung Seminararbeit Schreiben Lassen. Hati-hatilah pada kaca tersebut, karena beberapa mikroskop memiliki lensa objektif yang sensitif.

Bayangan yang ada pada lensa objektif ini adalah bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan lebih besar,

Perbedaan Lensa Okuler dan Lensa Objektif

Dari kedua lensa pada mikroskop tersebut, tahukah Anda apa perbedaan keduanya? Sifat bayangan yang ada pada lensa objektif adalah bayangan nyata dan terbalik ghostwriter facharbeit. Artinya, walaupun bayangan pada lensa objektif adalah bayangan langsung dari objek, namun bayangannya masih terbalik. 

Itulah fungsi lain dari lensa okuler yang akan bersifat seperti “cermin”, yaitu lensa okuler memiliki sifat bayangan maya dan tegak doktorarbeit schreiben lassen. Tentunya, kedua lensa memiliki fungsi yang timbal balik, sehingga kedua lensa tersebut tidak dapat berguna jika salah satu mengalami kerusakan.

Sudah Lebih Mengerti Tentang Lensa Okuler dan Objektif?

Itulah pengertian dan perbedaan dari kedua lensa pada mikroskop yang perlu Anda ketahui präsentation bachelorarbeit. Jika Anda sedang membutuhkan mikroskop atau peralatan laboratorium lain yang berkualitas bagus dengan harga kompetitif. Silahkan untuk mengunjungi situs web Laboratorium Solusi Indonesia.

Laboratorium Solusi Indonesia merupakan perusahaan distributor dan supplier alat-alat laboratorium berstandar internasional yang dapat menunjang segala kebutuhan penelitian Anda.

Apabila Anda memiliki pertanyaan dan ingin melakukan konsultasi dapat Menghubungi Kami. Product specialist LSI akan melayani dengan sepenuh hati.

Categories
Alat Laboratorium

Mikroskop Monokuler: Bagian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Pada dasarnya, mikroskop monokuler adalah alat bantu dalam penelitian benda kecil hingga mikro organisme dalam dunia sains dan kedokteran. Sebelum memutuskan untuk membeli alat ini, ada baiknya Anda pahami tentang bagian-bagian, fungsi, hingga gambar mikroskop monokuler. Maka dari itu, yuk simak artikel berikut!

Apa Itu Mikroskop Monokuler?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mikroskop monokuler merupakan suatu alat bantu untuk melihat benda kecil tak kasat mata. Mulai dari mikroorganisme, kuman, virus, dan beberapa benda kecil lainnya.

Mikroskop monokuler merupakan jenis mikroskop yang dilengkapi dengan one piece eye piece yang dapat memperbesar sampel hingga 1.000 kali. Maksudnya, mikroskop ini memiliki lensa tunggal yang menampung lensa mata di satu ujung dan lensa objektif di ujung lainnya. 

Desain tersebut berarti bahwa spesimen akan tampak datar dan tanpa kedalaman, ketika Anda melihat ke dalam lensa mata. Pada perkembangan sains dan ilmu kedokteran, jenis mikroskop ini digunakan untuk mengamati secara detail dari sebuah sel yang memiliki ukuran sangat kecil. Sehingga tidak nampak oleh mata telanjang.

Mikroskop ini populer bagi banyak kalangan, tak hanya masyarakat yang memiliki latar belakang sains atau kedokteran saja, tapi juga masyarakat umum. Karena mikroskop ini mudah digunakan dan ideal untuk ruang kelas atau sebagai mikroskop rumahan bagi anak-anak dan remaja.

Oleh sebab itu, mikroskop ini tidak perlu mengubah jarak antar pupil pada tabung untuk menyesuaikan setiap pengguna. Cara terbaik untuk menggunakan mikroskop bermata satu adalah dengan menjaga kedua mata tetap terbuka untuk mengurangi ketegangan mata.

Bagian-Bagian Mikroskop Monokuler

Selanjutnya, mari bahas mengenai bagian bagian mikroskop monokuler agar Anda lebih mengenal spesifikasinya sebelum membeli. Berikut ini gambar mikroskop monokuler beserta penjelasan lengkapnya:

1. Tabung Okuler

Sumber: Youtube

Tabung okular adalah tabung yang mengarah dari kepala mikroskop ke mata Anda. Pada ujung tabung okuler biasanya terdapat lensa okuler yang dapat memperbesar bayangan dan memproyeksikan objek ke retina mata. Lensa pada tabung ini umumnya memiliki perbesaran mulai dari 10 hingga 15 kali. 

Dan sesuai namanya, mikroskop monokuler memiliki satu tabung okuler, sedangkan mikroskop binokuler memiliki 2 tabung okuler. Adapun mikroskop trinokuler memiliki tiga tabung okuler. Masing-masing memiliki kelebihannya masing-masing. 

2. Lensa Okuler

Sumber: Youtube

Lensa mata atau lensa okuler adalah lensa pembesar di ujung tabung okuler yang Anda gunakan untuk melihat objek. Dua jenis lensa mata yang paling umum adalah Ramsden dan Huygens.

Desain dan rancangannya sedikit berbeda, tetapi keduanya secara efektif memperbesar objek. Anda mungkin juga melihat tulisan ‘WF’ (widefield) atau ‘UW’ (ultra-widefield) sebagai indikasi bidang pandang yang disediakan lensa.

3. Lengan dan Kaki Mikroskop

Sumber: Youtube

Saat Anda memilih mikroskop monokuler, pastikan kondisi lengan dan dasar mikroskop dalam keadaan baik dan kokoh. Kaki adalah bagian bawah mikroskop, di mana Anda menemukan pengatur intensitas cahaya. 

Sedangkan lengan mikroskop mempermudah Anda untuk memegang kepala mikroskop saat digunakan. Bagian ini juga berfungsi sebagai rangka dari mikroskop itu sendiri. Pastikan untuk memegang lengan dan alas di masing-masing tangan kanan dan kiri saat membawa mikroskop ke dan dari penyimpanannya.

4. Lensa Objektif

Sumber: Youtube

Lensa objektif pada mikroskop umumnya dipasang pada turret mikroskop dan letaknya dekat dengan objek. Anda dapat memutarnya dan masing-masing memberikan perbesaran yang berbeda dari sebelumnya. 

Saat terkunci di tempatnya, lensa objektif akan membantu Anda untuk melihat langsung ke spesimen. Biasanya ada 4 lensa objektif dengan perbesaran mulai dari 4, 10, 40, hingga 100 kali.

5. Meja Preparat

Sumber: Youtube

Bagian ini merupakan di mana Anda menempatkan objek yang siap untuk dilihat. Di meja mikroskop terdapat sebuah lubang di tengah yang memungkinkan cahaya melewati panggung dan masuk ke lensa objektif. Biasanya bagian ini juga memiliki klip untuk menahan objek agar tidak mudah bergeser dari tempatnya.

6. Makrometer

C:\Users\alul\Documents\Artikel\Makin Rajin\April\mikroskop monokuler\atur-mikroskop-menggunakan-makrometer-atau-mikrometer-untuk-memperjelas.jpg

Sumber: Teknikece

Bagian mikroskop monokuler ini berfungsi untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat. Jadi, Anda bisa mengatur jarak yang tepat antara lensa objektif dengan objek.

7. Mikrometer

C:\Users\alul\Documents\Artikel\Makin Rajin\April\mikroskop monokuler\atur-mikroskop-menggunakan-mikrometer-untuk-memperjelas.jpg

Sumber: Teknikece

Kebalikan dari makrometer, mikrometer berfungsi untuk menaik-turunkan tubus mikroskop dengan lambat. Dengan begitu, Anda bisa melihat bayangan objek yang telah diperoleh melalui makrometer dengan lebih jelas. 

8. Revolver

C:\Users\alul\Documents\Artikel\Makin Rajin\April\mikroskop monokuler\putar-revolver-untuk-mendapatkan-perbesaran-lensa-yang-lain.jpg

Sumber: Teknikece

Bagian mikroskop monokuler ini berfungsi untuk sebagai pengatur perbesaran lensa objektif. Karena umumnya terdapat 3 hingga 4 lensa objektif yang tingkat perbesarannya berbeda.

9. Diafragma

Sumber: Youtube

Pada gambar mikroskop monokuler di atas, diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk. Bagian ini akan mengubah besar kecilnya lubang yang akan dilalui oleh cahaya dengan cara memutarnya.

10. Kondensor

Sumber: Youtube

Kondensor merupakan bagian yang bisa Anda naik turunkan dengan cara memutarnya. Gunanya untuk mengumpulkan cahaya yang terpantul oleh cermin dan memusatkannya ke objek.

11. Lampu

Sumber: Youtube

Bagian ini merupakan sumber cahaya yang fungsinya untuk memantulkannya ke objek. Selain lampu, biasanya ada mikroskop yang menggunakan cermin sebagai alat untuk memperoleh cahaya.

Fungsi Mikroskop Monokuler

Mikroskop monokuler umumnya berfungsi untuk mempelajari dan meneliti mikroorganisme seperti sel hewan, tumbuhan, dan sel lain berukuran mikroskopis lainnya. 

Tipe mikroskop ini biasanya untuk mengamati objek dengan satu mata saja. Rentang pembesarannya biasanya dari 4 hingga 100 kali dengan durasi pengamatan yang tidak terlalu lama. 

Cara Menggunakan Mikroskop Monokuler

Sebelum membeli mikroskop, tentu Anda juga harus menguasai bagaimana cara menggunakan mikroskop ini dengan baik dan benar. Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Letakkan preparat objek pada meja kerja dan jepit menggunakan klip supaya tidak mudah bergeser.
  • Longgarkan makrometer agar Anda lebih mudah menempatkan preparat objek pada meja kerja.
  • Putar bagian revolver untuk memilih perbesaran yang Anda perlukan untuk mengamati objek.
  • Nyalakan lampu atau arahkan cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek dan atur tingkat kecerahannya.
  • Mulailah amati objek yang telah Anda tempatkan di meja kerja dengan satu mata.
  • Sembari mengamati, putar makrometer atau mikrometer untuk menempatkannya pada posisi yang paling ideal untuk Anda amati.
  • Atur revolver untuk memilih perbesaran yang Anda butuhkan dan pastikan jaraknya antara lensa objektif cukup jauh sehingga keduanya tidak saling bergesekan.
  • Rajinlah berlatih menggunakan mikroskop monokuler supaya Anda makin mahir dalam memanfaatkan fitur-fiturnya dan berhati-hatilah dalam menyimpan maupun memakainya.
  • Jika sudah selesai Anda gunakan, pastikan untuk menyimpannya di tempat datar, tertutup, kering, dan tahan guncangan.
  • Bila perlu, tutup mikroskop dengan kain bersih supaya tidak mudah kotor.

Ingin Membeli Mikroskop Monokuler?

Itulah uraian mengenai mikroskop monokuler, mulai dari pengertian, bagian-bagian, hingga cara penggunaannya. Sebagai alat penunjang kegiatan di laboratorium yang sangat krusial, maka penting untuk Anda menemukan tempat membeli mikroskop monokuler yang terpercaya.

Salah satu perusahaan yang bisa dijadikan tempat membeli mikroskop monokuler adalah Laboratorium Solusi Indonesia. Di perusahaan kami, Anda bisa mendapatkan berbagai jenis mikroskop lengkap, dengan kualitas mumpuni dan harga kompetitif.

Anda juga dapat menghubungi product specialist kami di nomor 0812 9208 0271 untuk mendapat informasi lain mengenai alat – alat laboratorium lainnya.

Categories
Alat Laboratorium

Jenis Mikroskop disertai Gambar dan Fungsinya Lengkap!

Jika Anda pernah masuk ke laboratorium sains saat Sekolah Menengah Atas dulu, Anda tentunya mengetahui apa itu mikroskop, bukan? Nah, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis jenis mikroskop dan fungsinya yang dapat Anda pelajari? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Jenis Mikroskop Berdasarkan Sumber Cahaya

Berikut ini jenis jenis mikroskop berdasarkan sumber cahaya yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Mikroskop Cahaya

Sumber : Pixabay

Mikroskop cahaya atau mikroskop optik adalah jenis mikroskop yang paling banyak dipakai oleh para peneliti maupun para pengamat benda.

Cara kerjanya adalah memantulkan cahaya ke lensa yang terbuat dari kaca. Sehingga, Anda dapat melihat benda yang ada pada meja preparat lebih jelas melalui sebuah lensa yang akan membengkokan cahaya tersebut. 

Jenis yang pertama ini dapat memperbesar sebanyak 1000 kali bayangan benda dari ukuran asli spesimen. Oleh sebab itu, anak sekolahan, mahasiswa, dan tenaga pengajar sering menggunakan mikroskop ini sebagai bahan belajar mengajar.

2. Mikroskop Elektron

Sumber : Pixabay

Jenis-jenis mikroskop berdasarkan sumber cahaya selanjutnya adalah mikroskop elektron. Jenis mikroskop ini akan memanfaatkan elektron sebagai sumber energi, sehingga Anda dapat melihat objek yang telah diperbesar.

Namun, berbeda dengan mikroskop cahaya yang memiliki perbesaran sampai 1000 kali, mikroskop elektron mampu memperbesar ukuran objek sampai 1 juta kali lebih besar dari ukuran sebenarnya.

3. Mikroskop Fase Kontras

Sumber: PT MICONOS

Selanjutnya adalah mikroskop fase kontras yang menggunakan kondensor khusus untuk membuang cahaya keluar dari fase, sehingga objek akan terlihat lebih jelas. Pemakaian mikroskop jenis ini umumnya untuk meneliti spesimen yang tidak cacat, contohnya sel-sel. 

4. Mikroskop Polarizing

Sumber : Tokopedia

Jenis mikroskop cahaya lainnya adalah mikroskop polarizing. Industri yang biasanya menggunakan mikroskop polarizing mulai dari industri medis sampai industri yang jauh lebih spesifik. Contohnya industri berlian, mineral, cairan, gelas, metal, dan sebagainya.

5. Mikroskop Biological

Sumber: Alibaba

Mikroskop jenis ini mempunyai dua lensa utama, yaitu lensa okuler dan objektif yang mempunyai empat kali opsi pembesaran. Contohnya pembesaran objektif 4 kali lipat, 10 kali lipat, 40 kali lipat, dan 100 kali lipat dengan lensa okulernya sebesar 10 x lipat pembesaran daripada objek aslinya.

Dinamakan menjadi mikroskop biological, karena mikroskop ini adalah pilihan unggul untuk meneliti unsur-unsur yang ada pada biologi atau makhluk hidup. Contohnya bakteri, virus, dan sebagainya dengan lampu transmitted.

6. Mikroskop Metallurgical

Sumber : AliExpress

Mikroskop ini adalah mikroskop binokuler (satu lensa) yang berdaya tinggi, sehingga cocok untuk melihat sampel yang pekat (sampel yang tidak mungkin untuk dilewati cahaya).

7. Mikroskop Inverted

Sumber : Google Image

Mikroskop ini memiliki lensa objektif yang berhadapan langsung dengan meja preparat yang terletak di atasnya. Penggunaan mikroskop inverted biasanya untuk mengamati spesimen berukuran besar serta yang terpengaruh dengan gaya gravitasi. Contohnya kultur sel, bahan, ataupun spesimen air.

Umumnya, ketika Anda mengamati spesimen air dan kultur sel, kedua spesimen tersebut akan berkumpul pada dasar wadah. Oleh sebab itu, Anda dapat melihatnya dari dasar wadah preparat mikroskop.

Jenis Mikroskop Berdasarkan Lensa

Jenis jenis mikroskop selanjutnya terbagi berdasarkan jenis dan jumlah lensa mikroskop tersebut. Berikut penjelasannya:

Sumber : Studio Literasi

1. Mikroskop Monokuler

Mikroskop ini hanya memiliki 1 lensa tipe okuler yang dapat Anda gunakan untuk mengamati objek pada meja preparat. Tergolong ke dalam jenis mikroskop yang pertama kali ditemukan. Itulah mengapa kelihatan lebih jadul jika kita bandingkan dengan mikroskop-mikroskop yang lainnya.

2. Mikroskop Binokuler

Mikroskop binokuler memiliki 2 lensa okuler yang cenderung lebih nyaman pada proses penggunaannya daripada jenis mikroskop monokuler. Karena Anda dapat melihat objek dengan dua mata secara bersamaan dengan lensa okulernya.

Anda dapat mengamati objek mikroskopis dengan ukuran lebih kecil menggunakan kedua lensanya. Misalnya virus, bakteri, dan sebagainya.

3. Mikroskop Trinokuler

Sumber: Labs.CO.ID – The Best Product

Seperti namanya, mikroskop mempunyai 3 buah lensa, sehingga Anda dapat melihat perbesaran objek dengan dua mata secara bersamaan. Sedangkan untuk  lensa yang satu lagi, Anda bisa menaruh kamera untuk merekam perbesaran specimen pada meja preparat.

Hasil rekaman perbesaran tersebut kemudian dapat Anda sambungkan dengan monitor. Agar semua orang dapat melihat objek yang ada pada meja preparat tersebut melalui layar monitor.

4. Mikroskop Fluoresensi

Mikroskop ini menggunakan intensitas cahaya yang lebih tinggi untuk mengeksitasi bagian berpendar pada objek penelitian. Jumlah lensa yang ada pada mikroskop fluoresensi juga lebih lengkap, yaitu ada lensa monokuler dan lensa binokuler.

Sehingga, Anda bisa memakainya secara adaptif atau sesuai kebutuhan. Penggunaan mikroskop fluoresensi umumnya dapat menggambarkan fitur khusus dan secara visual bisa meningkatkan fitur 3D berskala kecil. Khususnya ketika sedang mengamati mikroba maupun spesimen berukuran kecil lainnya.

Jenis Mikroskop Berdasarkan Fungsinya

Berikut ini adalah jenis jenis mikroskop menurut fungsinya masing-masing:

1. Mikroskop Medan Terang

Sumber: MIKROSKOP INDONESIA

Mikroskop ini dapat Anda gunakan dengan memanfaatkan atau memakai cahaya agar dapat terfokus kepada satu objek yang ada pada meja preparat. Kelebihan dari mikroskop ini adalah Anda dapat membuat objek lebih terang lagi hingga dapat menganalisis objek lebih baik.

Ada 2 jenis mikroskop yang ada pada mikroskop medan terang yaitu :

  • Mikroskop Stereo mempunyai lensa mata dan lensa objektif yang terpisah. Anda dapat menggunakan mikroskop ini untuk mengamati objek 3D atau spesimen hidup.
  • Mikroskop Majemuk membutuhkan kualitas tinggi pada kondensor di submeja objek serta objek okuler itu sendiri app entwickeln lassen. Objek yang wajib Anda pakai adalah berbentuk 2D dan juga bersifat tembus cahaya dengan ukuran kecil. Contohnya sampel darah, mikroorganisme air, bakteri, dan sejenisnya.

2. Mikroskop Medan Gelap

Sumber: tavcso.hu

Pada mikroskop ini, lensa kondensor adalah sebuah lensa khusus yang dapat memantulkan cahaya sehingga membuat bagian sekelilingnya gelap sedangkan objek menjadi lebih terang.

3. Mikroskop Pendar

Sumber: PT Dynatech International

Mikroskop pendar sering menjadi pilihan untuk mempelajari benda-benda asing yang memiliki ukuran mikroskopis atau kecil Statistik Nachhilfe. Contohnya seperti bakteri atau virus yang terkandung pada protein. 

Cara pemakaiannya juga cukup berbeda, karena peneliti harus menggunakan cairan pendar pada objek agar menghasilkan reaksi pada objek tersebut buch schreiben lassen. Ketika objek menghasilkan warna pendar, maka Anda akan lebih mudah dalam mengetahui bentuk objek tersebut.

4. Mikroskop Digital

Sumber: Labs.CO.ID – The Best Product

Mikroskop ini menggunakan kamera digital yang dapat menghasilkan gambar pengamatan melalui proyektor maupun monitor Amazon ppc Agentur Sehingga Anda dapat menunjukkan hasil pengamatan kepada banyak orang ketika sedang melakukan pengamatan. 

Cocok bagi Anda yang berprofesi sebagai tenaga pengajar, agar dapat menunjukkan hasil pengamatan terhadap siswa maupun mahasiswa Anda.

5. Mikroskop Ultraviolet

Sumber: pemed.com

Mikroskop yang satu ini sebenarnya mirip dengan mikroskop cahaya Hausarbeit schreiben lassen. Perbedaannya mikroskop yang satu ini bekerja karena adanya sinar ultraviolet, sehingga membuat perbedaan warna pada objek atau benda yang sedang Anda teliti. 

Sinar ultraviolet yang mempunyai gelombang pendek juga mampu menghasilkan pembesaran pengamatan objek yang lebih tinggi.

Jenis Mikroskop Mana yang Sudah Anda Ketahui?

Seperti itulah penjelasan tentang jenis jenis mikroskop dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Bagi Anda yang ingin membeli salah satu mikroskop di atas dengan kualitas yang mumpuni dan harga terjangkau, Anda dapat mengunjungi laman websiteLaboratorium Solusi Indonesia.

Categories
Alat Laboratorium

Cara Menggunakan Mikroskop dan Bagiannya dengan Benar

Pada ilmu kesehatan, mikroskop merupakan alat yang mempermudah para ahli untuk menelusuri ‘dunia mikro’ yang sebelumnya tak kasat mata. Sejak dini kita telah mengenal mikroskop dan perannya dalam pelajaran biologi. Tapi mungkin tidak semua orang memahami cara menggunakan mikroskop yang benar.

Mengenal Apa Itu Mikroskop?

Mikroskop merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk melihat objek yang sangat kecil yang tidak mampu kita lihat dengan mata telanjang. Objek mikroskopis yang sangat kecil ini biasanya seukuran bakteri, virus, hingga sel-sel pada tubuh makhluk hidup. 

Oleh sebab itu, mikroskop memiliki peranan penting dalam proses penelitian sains. Mikroskop juga terbagi dalam beberapa jenis, yakni mikroskop stereo yang mana berfungsi untuk melihat objek relatif besar dengan perbesaran 7 sampai 30 kali. 

Mikroskop cahaya, berguna untuk melihat objek kecil dengan perbesaran hingga 1000 kali. Ada pula mikroskop elektron yang memiliki perbesaran hingga 100.000 kali, mikroskop jenis ini sering menjadi pengganti mikroskop cahaya.

Jika Anda tertarik dalam bidang sains atau calon mahasiswa dalam bidang kedokteran atau biologi. Penting untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop cahaya dengan tepat. 

Gambar dan Bagian-bagian Mikroskop

Sebelum mempelajari tata cara menggunakan mikroskop, Anda perlu mengetahui bagian-bagiannya terlebih dahulu. Berikut ini sembilan bagian pada mikroskop yang harus Anda ketahui:

1. Lensa Okuler

Pexels

Lensa okuler merupakan lensa yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek dari lensa objektif. Letaknya berada dibagian paling atas mikroskop sebagai tempat kita untuk melihat objek penelitian.

2. Tabung Mikroskop

Pexels

Setelah lensa okuler, terdapat tabung mikroskop yang mana berfungsi sebagai penghubung atau perantara lensa okuler dan lensa objektif. Bentuknya yang seperti tabung, membuat pandangan kita saat melihat objek menjadi terfokus.

3.   Revolver

Pexels

Selanjutnya, pada bagian bawah terdapat revolver yang menjadi alat untuk kita memilih lensa objektif mana yang akan kita gunakan. Anda tinggal memutar revolver sesuai keperluan.

4. Lensa Objektif

Pexels

Bagian lensa yang terletak pada bagian bawah tabung mikroskop ini memiliki peranan yang besar. Lensa objektif ini yang kita gunakan untuk memperbesar objek penelitian, dengan cara memperbesar bayangan objek dengan beberapa perbesaran lensa.

5. Meja Mikroskop

Unsplash

Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk meletakan kaca preparat, dimana pada kaca tersebut akan menjadi tempat Anda meletakan objek penelitian.

6. Penjepit

Pexels

Penjepit ini biasanya kita gunakan untuk menjepit kaca preparat supaya tidak mudah lepas, geser atau jatuh saat melakukan penelitian.

7. Diafragma

Unsplash

Pada bagian diafragma ini, berfungsi untuk mengatur masuknya pencahayaan saat melakukan penelitian.

8. Cermin

Unsplash

Cermin ini memiliki fungsi untuk membantu pengaturan cahaya terhadap objek penelitian. Pada beberapa mikroskop terbaru, sudah tidak memiliki cermin melainkan menggunakan lampu.

9. Makrometer dan Mikrometer

Pexels

Makrometer serta mikrometer berfungsi untuk mengukur bagian mikroskop. Makrometer untuk mengukur naik turunnya lensa objektif, sedangkan mikrometer untuk mengukur naik turunnya meja preparat.  Bagian ini terletak di badan mikroskop.

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Benar

Setelah mengetahui bagian dari mikroskop maka berikut ini urutan cara menggunakan mikroskop dengan tepat:

1. Memposisikan Tangan Ketika Memegang Mikroskop

Pexels

Penting untuk tahu cara memegang mikroskop yang benar. Untuk memindahkan mikroskop salah satu tangan memegang bagian atas mikroskop dan satu tangan lainnya memegang bagian bawahnya. 

Hal ini harus Anda lakukan dengan hati-hati, supaya saat memindahkannya tidak merusak bagian mikroskop. Pastikan juga untuk meletakkannya pada permukaan yang datar.

2. Mengatur Lensa

Pexels

Untuk mengatur perbesaran lensa objektif, Anda bisa menggunakan revolver. Pembesaran lensa objektif harus berada pada pembesaran rendah dengan sumbu pengamatan yang harus satu garis dengan lensa okuler dan arah masuk cahaya.

3. Mengatur Tabung Mikroskop

Unsplash

Pengaturan tabung mikroskop ini menggunakan makrometer, supaya lensa revolver tidak terlalu dekat dengan meja preparat. Tabung bisa Anda posisikan tergantung kenyamanan. Sehingga apabila akan meletakan kaca preparat tidak terlalu sulit.

4. Meletakan Kaca Preparat

Pexels

Selanjutnya, cara menggunakan mikroskop cahaya yang keempat adalah dengan meletakan kaca preparat pada meja dan kemudian menjepitnya. Sehingga, kaca tidak mudah bergeser atau jatuh apabila sedang meneliti.

5. Menyalakan Lampu pada Mikroskop

Pexels

Atur pencahayaan dengan menyalakan lampu mikroskop. Lampu ini berguna untuk mengurangi bayangan yang muncul pada preparat. Sehingga, saat melakukan penelitian Anda bisa melihat preparat dengan jelas.

6. Mengatur Posisi Reflektor

Pexels

Apabila mikroskop belum memiliki lampu, maka Anda bisa mengatur pencahayaan dengan cermin sebagai reflektor cahaya. Pengaturan dengan cermin ini cukup sederhana, yaitu dengan mengarahkan cermin ke sumber cahaya.

7. Atur Bukaan Diafragma

Unsplash

Selanjutnya, dengan mengatur bukaan diafragma Anda bisa mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk pada preparat. Anda bisa mengantarkan sesuai keperluan, supaya preparat bisa terlihat jelas.

8. Meletakan Preparat

Pexels

Pasa step ini, Anda hanya perlu meletakan preparat yang akan diteliti pada permukaan kaca preparat.

9. Mengatur Meja Preparat

Pexels

Dengan adanya objek yang akan Anda teliti, kini Anda bisa menyesuaikan meja preparat dengan mengatur mikrometer yang ada. Posisikan meja preparat pada jarak 0,5 cm dari lensa objektif. Karena dapat mempengaruhi jarak fokus lensa terhadap preparat.

10. Mengatur Fokus Lensa Objektif

Pexels

Langkah selanjutnya, setelah meja preparat dan lensa berada pada posisi yang benar, Anda perlu mengatur fokus lensa objektif. Mengatur fokus ini akan sangat mempengaruhi seberapa mudah Anda dalam meneliti setiap objeknya.

11. Menyesuaikan Pembesaran Lensa

Pexels

Anda juga bisa terus mengatur perbesaran lensa objektif untuk menyesuaikannya dengan tiap preparat menggunakan revolver. Tapi, perhatikan terus posisi meja preparat dengan lensa. 

Jangan sampai bersentuhan atau bergeser selama Anda mengubah dan mengatur perbesaran ini. Anda juga harus menyesuaikannya dengan diafragma dan objeknya.

12. Ambil Preparat

Pexels

Apabila penelitian objek tersebut sudah selesai, Anda bisa mengambil preparat dengan cara menurunkan meja preparat dan mengangkat badan mikroskop.

13. Mengembalikan pada Posisi Semula

Pexels

Setelah rangkaian penelitian selesai dan Anda tidak lagi menggunakan mikroskop, maka Anda perlu mengembalikan semuanya pada posisi semula. Mengangkat tabung mikroskop, mengembalikan lensa objektif pada perbesaran paling kecil, dan mengangkat kaca preparat dari meja.

14. Membersihkan Lensa

Unsplash

Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah pastikan Anda rajin membersihkan lensanya. Cara membersihkannya bisa dengan tisu khusus untuk membersihkan lensa. Anda juga bisa membersihkan dengan karet penyemprot udara pada seluruh permukaan mikroskop.

15. Menutup Mikroskop

Unsplash

Seusai menggunakannya, kemudian simpan mikroskop di tempat yang bersih dan aman dari debu dan kotoran, seperti di dalam lemari. Sehingga mikroskop akan selalu steril dan bersih. 

Sudah Bisa Menggunakan Mikroskop dengan Benar?

Rangkaian cara menggunakan mikroskop di atas bisa menjadi panduan Anda supaya tidak salah saat menggunakannya. Sebab, sebagai salah satu alat yang wajib ada di laboratorium, mikroskop membutuhkan perawatan dan penggunaan yang baik supaya bisa terus berfungsi dengan optimal. Terlebih lagi jika Anda ingin memiliki mikroskop, selain memahami penggunaannya, Anda bisa mencari referensinya di penyedia alat laboratorium dan medis terpercaya.