Categories
Distributor Alat Lab News

Klasifikasi dan Simbol Bahan Kimia

Apa Pengertian dari Bahan Kimia?

Bahan kimia adalah suatu bahan yang didapat atau dibuat berdasarkan proses kimiawi dan dapat bereaksi dengan lainnya.

Klasifikasi Bahan Kimia

Bahan kmia yang biasa dikenal dalam perdagangan dan penelitian dikelompokkan berdasarkan tingkat kemurniannya, yaitu sebagai berikut:

  • Zat kimia kemurnian Pro Analyse (PA), Garanted reagen (GR), Analar (AR). Memiliki angka kemurnian paling tinggi sebesar 99%. Di dalamnya terdapat zat kotoran dan kemurnian yang dicantumkan pada label. Di gunakan dalam penelitian analitik yang membutuhkan ketelitian
  • Zat kimia kemurnian Chemically Pure (CP), General Purpose Reagen (GPR). Memiliki angka kemurnian rendah kisaran 90-9 %. Pada label tidak selalu dicantumkan besaran zat kotoran yang terkadung di dalamnya
  • Zat kemurnian Technical Grade (TG) atau Commercial Grade (CG). Tingkat zat kemurnian terendah. Penggunannya adalah kebutuhan industry
  • Zat kimia Reagensia United States Pharmacopecia (RUSP). Zat pengotor dapat ditolerir yang biasanya digunakan oleh dokter maupun apoteker.

Contoh Bahan Kimia yang Berbahaya

Pada prinsipnya, semua bahan kimia yang ada di laboratorium harus dianggap berbahaya dan memiliki potensi toksisitas. Beberapa yang harus ditangani dengan hati-hati sekali karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun.

Simbol Bahan Kimia dan Artinya

1. Harmful (Berbahaya)

Bahan yang iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.

2. Toxic (Beracun)

Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit.

3. Corrosive (korosif)

Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata.

4. Flammable (Mudah terbakar)

Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-lain.

5. Explosive (mudah meledak)

Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal).

6. Oxidator (Pengoksidasi)

Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor).

Bagaimana Cara Membaui Bahan Kimia?

Uap yang dihasilkan bisa saja berbahaya bagi pernafasan sehingga tidak bisa dibaui secara langsung dengan menempatkan hidung di dekat mulut wadah. Cara yang benar untuk membaui bahan kimia di laboratorium adalah dengan cara mengibas-ngibaskan tangan di atas bahan tersebut ke arah hidung.

Setelah menyimak klasifikasi, simbol serta cara membaui yang benar, Anda sadar bahwa keberadaan bahan kimia di laboratorium sangat berpengaruh. Setiap bahan memiliki sifat masing-masing, yang tentunya berbahaya dan harus ditangani dengan cara khusus.

Oleh karena itu, banyak perusahaan laboratorium yang mencari pengadaan alat dan bahan untuk laboratorium terbaik. guna mendapatkan kualitas yang terjamin dalam pengadaannya.

Mengenai urusan pengadaan alat dan bahan laboratorium lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Prinsip Kerja pH Meter Laboratorium, Jenis-Jenis dan Cara Menggunakannya

Apa itu pH Meter Laboratorium?

pH meter adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk menentukan keasaman atau kebasaan dari suatu larutan sampel. Hampir semuanya berbentuk digital dengan display angka pada alatnya yang menunjukkan nilai pH dan suhu larutan.

Sangat berguna untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian dan dikategorikan sebagai salah instrumentasi yang laboratorium.

Prinsip Kerja pH Meter

Didasarkan pada banyaknya elektron dalam sampel percobaan. Dapat dikatakan bernilai asam jika dalam sampel terdapat banyak terkandung elektron, begitupun sebaliknya jika bernilai basa. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh seoran ahli kimia yang menemukan teori asam-basa, yaitu Arhenius.

pH adalah konsentrasi ion hidrogen pada suatu larutan. Suatu larutan yang mengandung banyak ion H+ akan dalam suasana asam sedangkan suatu larutan mengandung lebih banyak ion OH– maka akan menjadi suasana asam.

Kisaran rentang pH di kimia adalah dari 1-14. Suatu larutan dengan nilai pH 1 akan menjadi sangat asam dan dengan nilai pH 14 akan menjadi sangat basa. Keasaman dan kebasaan dari suatu larutan tergantung pada konsentrasi dari ion hidrogen (H+ ) dan ion OH–. Suatu larutan netral yang terdiri dari air murni mempunyai pH 7.

Apa Saja Jenis-Jenis pH Meter?

Dapat digolongkan menjadi dua yakni berdasarkan pembacaannya dan juga berdasarkan penggunaannya. Jika berdasarkan pembacaannya ada analog dan ada digital.

  • pH Meter Analog

Kadar pH akan ditunjukkan oleh sebuah jarum penunjuk. Setelah elektroda pengukur dimasukkan ke dalam sampel, jarum akan bergerak menuju angka yang mewakili kadar pH. Ini karena jarum penunjuk berukuran kecil.

  • pH Meter Digital
Sumber : Tokopedia

Pada alat ini kadar pH ditunjukkan oleh angka yang tertera pada mesin pengukur. Hal ini jelas akan memudahkan Anda untuk mendapatkan hasil yang presisi terhadap sampel. Meski begitu, pada dasarnya fungsi analog dan digital tetaplah sama.

Jenis – Jenis pH Meter berdasarkan kegunaannya

Yaitu air dan tanah. Terdapat 2 jenis, yaitu pH meter laboratorium dan kantong. Kedua alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama.

  • pH meter air
Sumber : Tokopedia

Jenis ini digunakan untuk mengukur pada benda cair / larutan. Alat ini dapat dibawa kemanapun dan memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Untuk tingkat akurasi dalam pengukuran dari alat ini cukup terbatas. Untuk ukuran jauh lebih besar daripada pH meter air kantong. Alat ini mempunyai tingkat keakuratan dalam mengukur pH cukup tinggi.

Selain itu tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur pH, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan konduktivitas. alat ini harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar hasilnya jauh lebih akurat.

  • pH meter Tanah
Sumber : Shopee

Fungsi ini yaitu untuk mengukur pH dari suatu tanah di dalam tingkat kedalaman tertentu . Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban tanah serta besarnya kadar sinar matahari. Dengan alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengetahui kadar fosfor, nitrogen dan kalium.

Untuk cara pengukuran dari alat ini terkadang tidak diperlukan kalibrasi terlebih dahulu. Jadi hanya dengan memasukkan alat ini ke dalam tanah. Lalu pegang bagian atas phmeter dan tunggu beberapa menit. Kemudian hasil dari pengukuran dapat terlihat.

Bagian-Bagian pH Meter Laboratorium

– Elektrode kaca berfungsi sebagai  kutub  antara dua elektrode yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ada bulb berfungsi  tempat pertukaran ion positif (H+).

– Elektrode referensi berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca yang terendam larutan tertentu yang terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini dirancang punya nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.

– Termometer, bagian sensor temperatur ini menjadi satu komponen wajib, karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan.

– Amplifier berfungsi sebagai penguat voltase(amplifier). Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode terlalu rendah yakni sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH.

– Mikroprosesor berfungsi mengolah nilai voltase yang dikirim amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini.

Apa saja Fungsi pH Meter Laboratrorium?

Fungsi dalam pengujian di laboratorium adalah untuk mengukur nilai pH dalam suattu sampel, baik itu sampel air ataupun sampel tanah (padatan). Alat ini akan memberikan informasi apakah sampel pengujian dalam kedaan asam atau basa.

Cara Menggunakan pH Meter Laboratorium

Berikut ini cara melakukan pengukuran pH menggunakan pH meter.

  • Siapkan larutan yang akan di uji pH-nya. Masukan ke dalam gelas beaker untuk memudahkan proses pengukurann.
  • Cuci elektroda menggunakan akuades dan bersihkan menggunakan tisu.
  • Masukan probe ke dalam sampel sambil mengaduknya secara perlahan.
  • Tunggu beberapa saat dan alatt pH akan membaca nilai pH pada sampel. Tunggu hingga pembacaan pH nya stabil dan konstan.
  • Selesai.

Apa Saja Larangan dalam Penggunaan pH Meter?

  • Air yang memiliki suhu lebih panas dibandingkan suhu kamat, sehingga mengakibatkan pengukuran menjadi tidak presisi.
  • Air dingin Air Es/air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi.
  • Jenis air/cairan lainnya yang tidak masuk dalam jangkauan pengukuran dari spesifikasi ph meter

Lengkapi kebutuhan laboratorium Anda dengan Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia.

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Shaker Laboratorium : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Kegunaan

Apa Itu Shaker Laboratorium?

Mereka yang bergelut di dunia penelitian laboratorium, pasti sudah tidak asing dengan alat yang biasa disebut dengan shaker. Shaker laboratorium memiliki bentuk seperti oven yang biasa digunakan untuk kebutuhan laboratorium kimia maupun mikrobiologi.

Shaker adalah alat yang digunakan untuk melakukan pencampuran beberapa larutan dalam suatu wadah menjadi homogen. Wadah yang dimaksud disini bisa beaker glass, erlenmeyer dan peralatan gelas lainnya. Dapat dikatakan bahwa, shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghomogenkan larutan dalam labu erlenmeyer atau media lainnya.

Fungsi Shaker Laboratorium

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, alat shaker memiliki fitur yang digunakan di dunia laboratorium. Model alat ini terdiri dari beberapa bagian yang dipadukan dengan alat yang membantu mencampur atau menghomogenkan larutan  kimia dan biologi. Setelah memahami  pengertian shaker ini, tentunya Anda sudah memahami fungsi dari shaker. Fungsi shaker adalah untuk mendapatkan solusi yang seragam. Shaker mungkin tidak hanya  untuk tujuan mendapatkan larutan yang seragam. Namun, beralih ke proses analisis zat terlarut untuk memastikan dispersi yang baik.

Alat shaker laboratorium ini juga memiliki dua model mesin yang memiliki gaya gerak yang berbeda. Ada yang di rancang dengan gerak linear yang mana shaker akan mengocok larutan dengan arah lurus dengan kecepatan getar yang lumayan besar. Sedangkan orbital shaker di buat dengan gaya getar yang lebih kecil dan mengarah memutar seperti putaran orbit.

Apa saja Jenis-Jenis Shaker Laboratorium ?

Shaker memiliki lebih dari satu model alat. Ada berbagai jenis  shaker dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda. Terdapat 4 jenis shaker laboratorium yaitu sebagai berikut :

1. Platform Shaker

Source : JoanLab.com | JOAN LAB Platform Shaker OS-20 Orbital

Platform shaker adalah jenis alat shaker laboratorium eksperimental yang dicirikan oleh permukaan datar mesin. Permukaan datarnya berbentuk table top dan Anda dapat menggunakan alat ini untuk meletakkan botol kaca, gelas kimia, atau agitator Renmeier.

Jenis platform shaker ini bervariasi dalam getaran dan kecepatan putaran. Hal ini memungkinkan proses homogenisasi dilakukan dengan larutan dan viskositas yang berbeda untuk setiap sampel yang digunakan.

2. Vortex Shaker

Source : Ika.com | Shaker Vortex 3

Vortex Shaker memiliki bentuk yang kecil. Oleh karena itu, vortex shaker digunakan untuk menghomogenkan larutan dalam wadah kecil seperti tabung reaksi atau tabung mikro.

Selain  homogenisasi, vortex shaker ini juga membantu menghilangkan beberapa sel dari  zat dan  mencampur berbagai jenis larutan. Biasanya, jenis shaker ini ditemukan di laboratorium kultur sel  dan  mikrobiologi.

3. Orbital Shaker

Source : Ika.com | Orbital Shaker IKA KS 130 basic

Orbital shaker adalah jenis shaker llaboratorium eksperimental yang memiliki beberapa rintangan di atas mesin. Mekanisme alat ini menghasilkan getaran yang berputar seperti lintasan pada kecepatan  rendah.

Shaker jenis ini memiliki suhu dan gerak rotasi yang rendah. Oleh karena itu, sangat cocok untuk  sampel bahan mikroba seperti  jamur, bakteri dan spora. Karena agitasi dan suhu yang rendah,  orbital shaker dapat digunakan  dalam siklus panjang bahkan dengan inkubasi  24 jam.

4. Incubator Shaker

Source : Lauda.de | Varioshake VS 45 OI Shaking incubator

Incubator shaker memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan ketiga jenis shaker lainnya. Incubator shaker tidak hanya dapat menyebabkan rotasi dan getaran, tetapi juga  mempertahankan keadaan sampel. Karena kelebihan tersebut, inkubator shaker sangat cocok  untuk kultur mikroorganisme dan DNA.

Incubator shaker adalah jenis  shaker dengan penutup transparan di bagian atas mesin. Bentuknya menyerupai inkubator yang membantu menghomogenkan beberapa zat biologis seperti mikroorganisme dan DNA. Selain itu, alat ini juga sebagai stabilizer untuk zat tersebut dan menjaga suhu dan kondisi suhu  yang baik untuk larutan seperti mikroorganisme.

Fungsi Shaker Laboratorium

Fungsi Shaker memiliki peran penting dalam laboratorium, terutama di laboratorium mikrobiologi, biologi dan kimia. Mengapa ? Karena shaker laboratorium memiliki kegunaan untuk mengaduk atau menghomogenkan larutan. Hal ini sangat berguna untuk proses analisa laboratorium. Karena  homogenisasi, alat ini dapat membantu sel mikroba tumbuh pada media yang digunakan.

Shaker digunakan untuk homogenisasi mikroba yang telah dicampur ke dalam media. Media yang digunakan pun biasanya adalah media agarosa. Tak hanya untuk mencampur larutan, fungsi shaker juga digunakan untuk menumbuhkan mikroba tersebut secara merata. Dengan melakukan pengadukan dalam beberapa jam, maka mikroba yang dikembangkan pada media agar pun akan berkembang biak menjadi sel-sel mikroba baru, yang dapat digunakan dalam penelitian mikrobiologi selanjutnya.

Kemudian untuk pertanyaan selanjutnya adalah “sampel apa saja yang bisa menggunakan shaker ?” Jawabannya adalah terdapat berbagai sampel yang dapat diuji oleh shaker, diantaranya yaitu untuk penggunaan laboratorium di bidang farmasi, biologi dan kimia. Pada dunia farmasi, shaker digunakan untuk perbanyakan endofit di kebun. Endofit yang terdapat pada tanaman, dipindahkan ke  media agar yang telah disiapkan. Selanjutnya, perlu adanya tahapan penumbuhan bakteri untuk mendapatkan banyak bakteri endogen yang biasanya dilakukan dengan metode homogenasi menggunakan alat shaker.

Mengenai urusan pengadaan shaker atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Termometer Laboratorium : Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis

Apa itu Termometer Laboratorium?

Termometer Laboratorium merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu yang biasa digunakan di Laboratorium. Termometer Laboratorium umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun termometer infrared namun dalam fungsi laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional.

Temperatur Laboratorium itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini.

Kegunaan Termometer Laboratorium

Contoh kegunaan termometer laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi.

Untuk mengukur suhu dari suatu sistem, termometer terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius (°C), Kelvin (K), dan Fahrenheit (°F). Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing.

Apa Saja Perbedaan antara Termometer Laboratorium dengan Termometer Klinis?

Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35°C sampai 42°C. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0°C sampai 350°C.

Fungsi Termometer Laboratorium

Fungsi Temometer Laboratorium yaitu untuk mengukur titik didih atau titik beku dalam sebuah penelitian. Sebuah termometer laboratorium mempunyai skala suhu yang luas yaitu berkisar antara -10°C hingga 110°C dibandingkan dengan termometer klinis yang hanya mempunyai skala dari 35°C hingga 42°C.

Biasanya, termometer laboratorium menggunakan zat cair raksa atau alkohol yang terdapat di dalam sebuah pipa kapiler yang dilindungi oleh tabung atau dinding termometer.

Jenis-jenis Termometer Laboratorium

Jenis-jenis Termometer dan Fungsinya – Berbagai jenis termometer dimaksudkan untuk digunakan mengukur berbagai jenis lingkungan untuk pengaturan suhu.

1. Termometer Infrared (Thermal)

Sumber : Tokopedia | Thermometer Infrared GM320

Termometer infrared adalah termometer yang menyimpulkan suhu dari sebagian radiasi termal (terkadang disebut radiasi benda-hitam) yang dipancarkan oleh objek yang diukur.

Termometer ini juga kadang disebut termometer laser karena menggunakan laser untuk membantu mengarahkan termometer, serta termometer nonkontak atau termometer pistol untuk menggambarkan kemampuan perangkat ini untuk mengukur suhu dari jarak jauh.

Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan oleh objek dan emisivitasnya, suhu suatu objek dapat diketahui dalam kisaran tertentu dari suhu aktualnya. Termometer inframerah merupakan bagian dari perangkat yang dikenal sebagai “termometer radiasi termal”.

Desain dasar perangkat ini terdiri atas lensa untuk memfokuskan radiasi termal inframerah menuju detektor, yang mengubah daya radiasi menjadi sinyal listrik yang dapat ditampilkan dalam satuan suhu setelah dikompensasi dengan suhu sekitar. Hal ini memungkinkan pengukuran suhu dari jarak jauh tanpa kontak dengan objek yang akan diukur.

Termometer inframerah nonkontak berguna untuk mengukur ketika termokopel atau sensor tipe probe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan data yang akurat karena berbagai alasan.

2. Termometer Liquid-in-Glass

Sumber : coleparmer.de | Liquid-In-Glass Thermometer, -40 to 120°F

Termometer jenis ini merupakan termometer yang paling sering digunakan dalam laboratorium. Termometer laboratorium memiliki bentuk seperti batangan yang panjang dengan bohlam perak di bagian bawahnya.

Warna perak yang ada di dalam bohlam, tersebut adalah merkuri yang dapat memuai ketika terjadi peningkatan suhu dan juga dapat menyusut bila terjadi penurunan suhu.

3. Termometer Strip Bimetalic

Sumber : afriso.com | Bimetal Thermometer BiTh Ch – Afriso

Termometer jenis strip bimetallic terbuat dari dua logam yang diikat menjadi satu. Biasanya, termometer ini digunakan untuk mengontrol suhu sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian yang membutuhkan perhitungan zat atau benda bersuhu tinggi dengan akurat.

Cara kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, strip bimetallic akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien suhu yang rendah dan sebaliknya, ketika suhu turun maka strip bimetallic akan melengkung ke arah logam dengan koefisien suhu yang tinggi.

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu be berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.

3. Termometer Thermistor

Sumber : tokopedia | Hanna Instruments Waterproof Foodcare Thermistor HI 93503

Thermistor merupakan perpaduan antara termal dan resistor dan merupakan jenis termometer elektronik. Oleh karena itu, termometer ini mampu mengukur perubahan hambatan listrik dan mengubahnya menjadi perubahan suhu.

5. Termometer Raksa

Sumber : digital-meter-indonesia.com | Termometer Raksa

Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan.

Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar.

Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita.

6. Termometer Alkohol

Sumber : bukalapak.com | Termometer Alkohol 0 – 150 Degree Celcius

Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis.

Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit.

Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78°C sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita.

7. Termometer Klinis

Sumber : pengertianilmu.com | Termometer Klinis

Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ada dua macam termometer klinis, yaitu termometer klinis analag dan termometer klinis digital. Hasil pengukuran termometer analog ditunjukkan dengan angka-angka skala yang tercetak di samping permukaan raksa dalam pipa kapiler.

8. Termometer Dinding

Sumber : alibaba.com | Thermometer Hygrometer type HTC1

Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Skala termometer dinding berkisar antara -50°C sampai 50°C.

9. Termometer Resistensi

Sumber : tamboenman.xyz | Termometer Resistensi Platinum

Termometer Resistensi dirancang untuk mengukur suhu antara -250°C dan 700°C dengan mencatat perubahan resistensi cairan yang mengalir melalui kawat platinum dalam.

10. Thermocouple

Sumber : ebay.com | Dual Channel K-type Digital Thermocouple

Thermocouple merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesienya lebih kecil.

Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu.. Ini adalah model yang sangat sensitif yang dapat memberikan hasil yang akurat suhu antara -250°C dan 1600°C.

11. Termometer Sensor Ganda

Sumber : tokopedia | Termometer Digital Sensor Suhu Ganda Ukuran 1m C ° F 12

Termometer ini dirancang untuk penggunaan profesional karena mereka menyediakan pembacaan ganda lingkungan yang dapat tetap stabil untuk jangka waktu yang lama.

Pembaca utama termometer ini dapat dipasang ke meja atau dinding dan penelitian dapat dimasukkan ke dalam berbagai lingkungan untuk pembacaan.

12. Termometer Gas

Sumber : artikelmateri.com | Termometer Gas

Termometer gas adalah jenis yang sangat umum dari termometer industri yang digunakan untuk menjaga suhu gas yang disimpan tetap konstan dalam area terbatas. Tekanan gas ini akan diukur untuk menentukan temperatur didalam.

Cara Menentukan Termometer Laboratorium yang Sesuai

Memilih termometer yang tepat untuk suatu pekerjaan sangat penting agar mendapatkan pembacaan yang akurat pada benda yang Anda ukur. Ada berbagai termometer yang tersedia, masing-masing dengan penggunaan tertentu.

Memahami bagaimana termometer yang berbeda bekerja akan membantu Anda untuk menemukan termometer yang akan paling cocok untuk kebutuhan Anda.

Hal ini akan membantu untuk memastikan bahwa hasil yang Anda berikan sangat kredibel sehingga Anda dapat mempercayai informasi yang Anda gunakan untuk membuat keputusan.

Sudah Paham dengan Jenis dan Kegunaan Termometer Laboratorium?

Setelah menyimak jenis-jenis dan kegunaan beserta fungsi termometer laboratorium, Anda sadar bahwa keberadaan termometer di laboratorium sangat berpengaruh. Untuk pengadaan termometer dapat lebih dari satu, tergantung penggunaannya masing-masing.

Oleh karena itu, banyak perusahaan laboratorium yang mencari pengadaan alat laboratorium atau melakukan servis di perusahaan laboratorium terbaik. guna mendapatkan masa penggunaan alat dalam jangka panjang.

Mengenai urusan pengadaan termometer laboratorium atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Gambar Bagian-Bagian Inkubator Laboratorium dan Fungsinya

Inkubator yang ada di dalam laboratorium biasanya berfungsi sebagai wadah untuk melakukan inkubasi serta perkembangan mikroba atau mikroorganisme. Sehingga sebelum mempelajari cara menggunakannya, Anda perlu mengetahui bagian bagian inkubator laboratorium berikut, serta memahami kegunaannya.

Bagian-Bagian Inkubator Laboratorium

Inkubator memiliki beberapa bagian, di mana bagian-bagian itu memiliki fungsinya masing-masing. Simak fungsi inkubator dan bagian bagiannya berikut ini!

1. Kabinet

istock

Salah satu komponen penting dalam inkubator laboratorium dan bagian bagiannya adalah kabinet itu sendiri. Kabinet yang berbentuk seperti rak dengan kapasitas hingga 800 liter ini memiliki dua jenis dinding yang berbeda. 

Pada bagian luar dinding kabinet terbuat dari stainless steel, sedangkan dalamnya terbuat dari bahan aluminium. Sehingga inkubator ini bisa menahan panas sampai dengan suhu tinggi. Terlebih lagi, dalam kabinet ini juga terdapat proveksi untuk meletakkan rak di dalamnya.

2. Pintu Inkubator

istock

Jika Anda melihat pada gambar bagian bagian inkubator pada laboratorium dan fungsinya, maka di posisi paling depan terdapat pintu inkubator. Pintu ini terbuat dari bahan yang sama dengan kabinet. 

Fungsinya supaya bagian dalam kabinet tidak terkontaminasi dengan udara dan bakteri yang ada di luar kabinet. Sehingga pintu ini juga harus selalu dalam keadaan tertutup, meskipun kabinet telah dibersihkan.

3. Tempered Glass

istock

Selain pintu, tempered glass pada inkubator dan bagian bagiannya hadir sebagai proteksi ekstra sehingga kabinet tidak terkontaminasi. Tempered glass ini terletak di tengah-tengah antara pintu inkubator dengan kabinet dalam inkubator. 

Sesuai dengan namanya, tempered glass ini terbuat dari kaca dengan ketebalan yang cukup besar dan kuat. Sehingga Anda tetap bisa mengamati proses inkubasi dari luar kaca transparan tersebut, tanpa perlu mengkontaminasi proses inkubasi.

4. Shelves (Rak)

istock

Pada bagian bagiannya kabinet inkubator di laboratorium, terdapat shelves atau sebuah rak. Rak-rak ini akan menjadi tempat untuk meletakkan media kultur, dimana biasanya telah dimasukkan ke dalam cawan petri. Biasanya shelves ini bisa tidak permanen sehingga lebih mudah dalam pembersihan kabinet inkubator.

5. Gasket Pintu Asbes

istock

Pada bagian tempered glass, terdapat juga gasket pintu asbes yang berfungsi untuk menahan udara luar agar tidak masuk ke dalam kabinet. Sehingga menjaga bagian dalam kabinet menjadi kedap udara. 

Hal ini juga bertujuan supaya tidak ada pertumbuhan bakteri di sekitar kabinet ataupun di bagian dalamnya yang terbawa oleh aliran udara masuk.

6. Control Panel

istock

Control panel pada gambar bagian bagian inkubator laboratorium di atas berguna untuk mengecek parameter suhu serta tingkat kelembaban di dalam kabinet. Anda bisa melihatnya melalui angka-angka yang ada di menu control panel ini. 

Selain itu, pada control panel tersebut juga terdapat tombol-tombol untuk mengatur suhu yang Anda inginkan. Pengaturan suhu hanya bisa Anda lakukan dari luar inkubator sebab control panel ini berada di bagian atas pintu inkubator.

7. Tombol ON/OFF

istock

Seperti yang Anda ketahui, tombol ON/OFF ini merupakan bagian bagian yang penting dalam semua alat dan tidak terkecuali pada inkubator laboratorium. 

Tombol untuk menyalakan atau mematikan ini biasanya terletak di dekat control panel, sehingga ketika mengaturnya Anda bisa langsung menyalakan atau mematikan mesin inkubator tersebut.

8. Thermostat

Sumber: iStock

Gambar bagian bagian inkubator laboratorium di atas adalah thermostat dan fungsinya untuk menjaga suhu yang telah Anda sesuaikan. 

Ketika Anda telah mengatur ukuran suhu dan kelembaban dengan control panel, maka thermostat secara otomatis akan mengeluarkan suhu dengan angka yang sama. Thermostat akan terus menjaga konsistensi suhu pada inkubator.

9. Thermometer

Sumber: iStock

Saat sedang melakukan proses inkubasi, Anda juga bisa melakukan pengamatan suhu dengan mudah melalui termometer yang ada pada bagian luar. Termometer seperti pada gambar bagian bagian inkubator laboratorium ini terletak di dinding atas inkubator.

10. HEPA Filter

Sumber: ivfstore

Hepa filter dalam inkubator juga berguna untuk menyaring udara yang kotor, sehingga tidak masuk ke dalam inkubator. Selain itu, adanya HEPA filter ini bisa meminimalisir kemungkinan adanya kontaminasi pada media kultur. Tapi, tidak semua inkubator memiliki bagian HEPA filter ini, tergantung jenis dan modelnya.

11. Kontrol Kelembaban Gas

Sumber: iStock

Dalam sebuah inkubator, yang perlu Anda perhatikan tidak hanya suhunya saja tapi juga kelembaban. Oleh karena itu, salah satu bagian yang bisa membantu Anda mengontrol kelembaban adalah dengan alat pengatur kontrol kelembaban gas.

Di bawah inkubator terdapat reservoir yang berisi air, yang kemudian akan diuapkan sehingga kondisi inkubator jadi tetap lembab. Selain itu, terdapat pula ruang untuk gas yang mana membantu menyediakan konsentrasi CO2 sesuai kebutuhan.

Fungsi Inkubator Laboratorium

Melalui pemahaman yang baik tentang bagian bagian inkubator laboratorium dan fungsinya, akan memudahkan Anda untuk mengerti apa saja tujuan penggunaannya. Sehingga nantinya gambaran mengenai prosedur pemakaian inkubator juga menjadi jauh lebih mudah.

Inkubator laboratorium sendiri sebenarnya memiliki beberapa jenis, namun pada dasarnya semua memiliki fungsi yang serupa. Berikut ini ulasan mengenai apa saja fungsi inkubator dan peranannya di dalam laboratorium.

1. Wadah Budidaya Organisme

Inkubator pada umumnya menjadi tempat penyimpanan media kultur untuk pengembangan berbagai macam organisme. Misalnya seperti organisme sel, baik uniseluler maupun multiseluler. Inkubator ini akan membantu menjaga organisme atau objek di dalamnya berada pada kondisi suhu yang sama dan konsisten.

2. Memproduksi Mikroba

Selain pengembangan organisme, inkubator juga sering menjadi alat bantu untuk memproduksi mikroba dalam jumlah besar. Hal ini biasanya sesuai kebutuhan penelitian pada setiap laboratorium. 

Sebab, jika hanya sekedar diletakkan di luar, produksi mikroba bisa gagal akibat kontaminasi bakteri dan zat lain dari udara dan peralatan.

3. Membantu Pengembangbiakan pada Laboratorium Zoologi

Bagian bagian inkubator laboratorium juga berperan penting sebagai tempat untuk mengembangbiakan organisme sel telur serangga. Yang mana hal ini banyak Anda temui pada laboratorium zoologi. Sebab, fitur pada inkubator bisa membantu proses perkembangbiakan dengan lebih cepat.

4. Penyimpanan Sampel

Anda mungkin juga sering menemukan berbagai sampel penelitian yang tersimpan rapi di dalam kabinet inkubator. Hal ini sebab suhu yang stabil dalam inkubator bisa membantu menginkubasi berbagai sampel di dalamnya. Sehingga selalu dalam kondisi yang baik dan tidak rusak atau terkontaminasi.

5. Membantu Mempercepat Pertumbuhan Objek Penelitian

Banyak peneliti yang menggunakan inkubator sebagai tempat untuk menginkubasi atau sekedar wadah penelitian karena bisa mempermudah proses penelitian. Selain itu, inkubator juga mempercepat pertumbuhan objek penelitian. 

Pada beberapa sampel organisme yang memiliki pertumbuhan lambat, akan jauh lebih cepat apabila disimpan pada inkubator. Sehingga penelitian bisa lebih cepat selesai.

Sudah Paham dengan Bagian Bagian Inkubator Laboratorium?

Setelah menyimak bagian bagian inkubator laboratorium beserta fungsinya, Anda sadar bahwa keberadaan inkubator di laboratorium sangat berpengaruh. Besarnya kapasitas pemakaian alat inkubator ini menunjukan bahwa ketersediaannya di dalam laboratorium bisa lebih dari satu. 

Oleh karena itu, banyak laboratorium yang mencari pengadaan alat laboratorium atau melakukan servis di perusahaan laboratorium terbaik. Guna mendapatkan masa penggunaan alat dalam jangka panjang, dan menjaga inkubator tetap prima. 

Mengenai urusan pengadaan inkubator atau alat-alat lab lainnya, serahkan saja kepada Laboratorium Solusi Indonesia sebagai penyedia alat-alat laboratorium terbaik di Indonesia. Selamat mencoba!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Apa Itu Autoklaf? Ini Fungsi, Jenis, dan Tips Membelinya!

Sumber: Andarupm 

Pernah mendengar istilah autoklaf? Bagaimana prinsip kerjanya? Ini merupakan mesin steam untuk mensterilkan berbagai peralatan yang ada di laboratorium. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan uap sehingga bakteri, virus, jamur, serta organisme bisa mati.

Memahami fungsi dan tips sebelum membelinya merupakan hal yang sangat penting. Pembahasan selengkapnya bisa Anda simak melalui pemaparan berikut.

Apa Itu Autoklaf?

Jika melihat dari segi bahasa, autoklaf adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa asing (autoclave). Terdapat dua kata, yaitu ‘auto’ dari bahasa Yunani yang artinya diri. Kemudian ada kata ‘clavis’ dari bahasa Latin dan mempunyai arti kunci.

Karakteristik Autoklaf

Di Indonesia, orang-orang menyebutnya dengan istilah otoklaf. Berdasarkan penjabaran di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa ini merupakan sebuah alat pengunci diri. Bisa juga memiliki  arti ruang kedap yang tertutup atau terkunci rapat.

Ketika Anda mencari kata autoclave berdasarkan istilah, ini merupakan sebuah alat laboratorium untuk mensterilkan berbagai peralatan laboratorium yang Anda gunakan. 

Mungkin Anda sekarang bertanya kenapa alat-alat tersebut perlu untuk di sterilisasi? Jawabannya, yaitu karena semua alat tersebut masih bisa Anda gunakan lagi.

Jadi, memang alat laboratorium ini bukan sekali pakai kemudian Anda buang. Akan tetapi, Anda wajib mensterilkan demi menghilangkan serta membunuh virus, bakteri, mikroorganisme, spora, dan lain-lain.

Lalu berapa lama waktu untuk melakukan sterilisasi? Sebenarnya autoklaf mempunyai batas waktu yang cenderung berbeda. Jika di dalam proses sterilisasi tersebut, membutuhkan waktu sekitar 60 menit, maka jangka waktu antara peralatan yang satu dengan yang lain adalah 1 jam.

Fungsi Autoklaf

Fungsi dari autoklaf sendiri memang sangat penting di dalam sebuah laboratorium. Setiap lab pasti mempunyai alat ini untuk membersihkan peralatan dari bakteri maupun organisme. Beberapa fungsi lain dari autoclave, yaitu:

  • Berfungsi untuk mensterilkan wadah serta benda yang ada di laboratorium yang biasanya digunakan untuk penelitian.
  • Berguna dalam mensterilkan berbagai peralatan medis di bidang kedokteran.
  • Mematikan bahan-bahan yang berbahaya yang terdapat di limbah medis sebelum membuangnya.

Jenis-Jenis Autoklaf Berdasarkan Sumber Panas

Berikut ini adalah jenis-jenis autoklaf berdasarkan sumber panas yang perlu Anda ketahui:

1. Autoclave Pemanas Gas

Jenis yang pertama ini termasuk ke dalam kategori manual. Sebuah autoklaf yang menggunakan panas dari api. Biasanya memanfaatkan bunsen maupun kompor. Memang sangat sederhana, sehingga ada yang menyebutnya sebagai autoclave tradisional.

Suhu serta tekanannya bisa Anda sesuaikan dengan cara mengatur volume maupun besarnya api yang terdapat di bunsen atau kompor. Tentu saja untuk jenis yang satu ini mempunyai kekurangan. Anda harus mengecek dan membutuhkan perlakuan secara manual ketika proses sterilisasi sedang Anda lakukan.

Tujuannya untuk bisa mempertahankan tekanan serta suhu, sehingga tidak sampai melebihi batas maksimal. Sementara untuk keunggulannya adalah memiliki harga yang lebih murah. Alat ini juga penggunaannya cukup sederhana serta tidak memerlukan energi listrik.

2. Autoklaf Pemanas Listrik

Kebalikan dari jenis yang pertama, untuk autoclave yang satu ini memanfaatkan tenaga listrik agar bisa bekerja. Dari segi kecanggihan, tentunya lebih baik dari jenis sebelumnya. Di dalamnya juga sudah terdapat timer serta sensor suhu atau temperatur.

Jadi, Anda tidak perlu lagi memantau selama Anda menggunakannya. Proses pemantauan akan berlangsung secara otomatis. Anda tinggal mengaturnya melalui timer yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Kemudian, untuk sensor panas yang ada di autoklaf pemanas listrik, berfungsi membantu dalam proses pengaturan temperatur. Dari segi harganya tentunya lebih mahal. Selain itu, pada saat ada salah satu bagian yang mengalami masalah, berpotensi menyebabkan autoclave tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Jenis-jenis Autoklaf Berdasarkan Sistem Kerja

Setelah memahami apa saja jenis autoklaf berdasarkan sumber panasnya, masih ada jenis lain yang juga harus Anda ketahui. Sebuah autoclave juga bisa Anda kategorikan sesuai dengan sistem kerjanya. Berikut jenis-jenisnya:

1. Gravity Displacement Autoclave

Cara kerjanya adalah dengan menggunakan gaya gravitasi bumi yang akan bekerja pada udara dan uap. Uap mempunyai masa yang lebih ringan daripada udara. Jadi, pada saat kedua zat tersebut ada di dalam satu tabung, maka udara akan ada di bawah.

Adapun prinsip kerja dari autoklaf gravity displacement, yaitu memasukkan uap ke bagian atas, sehingga mampu menekan udara. Semakin banyak  uap yang Anda masukkan, maka udara semakin tertekan, lalu keluar melewati saluran yang ada di bawah autoclave.

Ketika proses ini sudah selesai, maka suhu akan otomatis meningkat. Kemudian, proses sterilisasi akan dimulai. Sebagai tambahan, bahwa jenis autoklaf ini mempunyai suhu berkisar 120ºC sampai dengan 135ºC dalam jangka waktu 15 sampai 30 menit.

2. High Vacuum Autoclave

Cara kerja high vacuum autoclave berbeda dengan autoklaf gravitasi. Terdapat pompa yang berguna untuk mengeluarkan udara yang ada  di dalam autoclave yang akan menyebabkan vacuum.

Pada saat tersebut, uap bisa Anda masukkan ke tabung, sehingga mampu menyentuh semua permukaan benda yang Anda sterilkan. Proses pengeluaran udara pada autoklaf berlangsung antara 8 sampai dengan 10 menit.

Keunggulan high vacuum autoclave adalah bekerja secara lebih cepat dari jenis sebelumnya. Hanya dalam waktu 3 sampai 4 menit, suhuya sudah bisa mencapai 135 ºC.

3. Autoclave Steam-Flush

Satu lagi autoclave yang hadir dengan berdasarkan cara kerjanya. Autoclave yang memiliki nama lain Pressure-Pulse ini bekerja dengan mengandalkan prinsip dorongan serta tekanan. Sebelum melakukan sterilisasi, maka uap akan dialirkan, lalu Anda berikan dorongan tekanan yang melebihi tekanan atmosfer.

Sehingga, udara akan otomatis terdorong ke luar. Proses tersebut harus Anda lakukan secara berulang. Adapun mengenai waktu yang Anda butuhkan dalam satu siklus sterilisasi dengan memanfaatkan autoclave steam-flush menyesuaikan benda yang Anda sterilkan.

Tips Membeli Autoklaf Berkualitas Terbaik

Informasi yang tidak kalah penting, yaitu memahami tips sebelum Anda membeli autoklaf, seperti berikut ini:

1. Menentukan Ukuran Autoclave

Tips pertama, yaitu Anda harus menentukan ukuran autoklaf yang Anda butuhkan. Anda bisa menyesuaikan dengan ruangan yang ada di klinik maupun rumah sakit. Kemudian, Anda juga harus memperhitungkan berapa banyak pekerjaan yang memerlukan alat sterilisasi tersebut. Agar sesuai dengan kebutuhan.

2. Mengetahui Apa Saja Alat yang Akan Anda Sterilkan

Selain menyesuaikan dengan ruangan, Anda juga harus mengetahui kira-kira apa saja alat yang perlu Anda sterilkan menggunakan autoklaf. Ini untuk menimbang apakah nanti alat yang Anda beli tersebut sesuai atau tidak.

Misalnya, peralatan medis yang Anda miliki tidak banyak. Akan tetapi, jika alat tersebut ukurannya besar, maka Anda perlu autoklaf yang ukurannya juga besar. Supaya, proses sterilisasi bisa berlangsung secara optimal.

3. Memperhatikan Kualitas Air

Tips berikutnya yang juga tidak kalah penting, yaitu Anda perlu memperhatikan kualitas air. Hal ini berkaitan dengan keawetan dari alat tersebut. Sekaligus juga menentukan seperti apa performa ketika mensterilkan alat kesehatan.

4. Melihat Katalog Autoclave

Demi memberikan gambaran secara lebih jelas seputar jenis-jenis autoclave, maka Anda perlu mencari katalog online. Sebuah katalog yang akan memberikan informasi tentang jenis autoklaf.  Dari sini Anda bisa mengetahui seperti apa tipe, model, maupun merek yang paling tepat.

5. Beli yang Bergaransi

Kualitas barang yang akan Anda beli akan menjamin seberapa lama barang tersebut bisa bertahan. Garansi merupakan faktor yang harus Anda perhatikan. Oleh sebab itu, belilah autoclave yang menawarkan garansi. Ketika ada sesuatu yang tidak Anda inginkan, maka Anda bisa memanfaatkan garansi tersebut. 

6. Memperhatikan Voltase Listrik yang Anda Butuhkan

Perhatikan spesifikasi mesin steam tersebut sebelum Anda membelinya. Nanti, Anda bisa mengecek berapa besar voltase dibutuhkan agar autoklaf bisa Anda gunakan. Jadi, alat tersebut bisa bekerja tanpa mengalami kendala.

7. Beli di Tempat Terpercaya

Tips terakhir adalah Anda harus membeli autoklaf tersebut pada tempat terpercaya. Jangan tergiur oleh harga miring, karena yang harus menjadi fokus utama Anda adalah kualitasnya.

Oleh sebab itu, Laboratorium Solusi Indonesia bisa Anda jadikan referensi sebagai situs terpercaya untuk membeli autoklaf. Anda akan mendapatkan layanan berkualitas baik sebelum atau pasca pembelian.

Anda juga dapat mengakses halaman produk LSI untuk melihat peralatan laboratorium lainnya.

Sudah Paham Tentang Autoklaf?

Apakah Anda sudah memahami apa itu autoklaf? Kesimpulannya, baik rumah sakit atau klinik kesehatan penting untuk memiliki alat satu ini. Supaya proses sterilisasi berbagai alat kesehatan bisa lebih mudah Anda lakukan dan hasilnya pun bisa lebih optimal. Kami juga membagi cara merawat mesin autoklaf disini. Semoga bermanfaat!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Fungsi Kuvet Spektrofotometer Lab, Jangan Salah Pilih

Salah satu alat penting dalam sebuah laboratorium adalah kuvet. Ini merupakan alat yang berbentuk seperti bejana kecil dan persegi panjang. Lalu, apa sebenarnya fungsi kuvet di laboratorium? Apakah fungsi kuvet pada spektrofotometer dan bagaimana syarat kuvet agar bisa digunakan? Simak jawabannya di bawah ini!

Pengertian Kuvet

Kuvet merupakan alat berbentuk bejana kecil dan persegi panjang. Fungsi kuvet, yakni untuk menaruh sampel pada proses analisis yang memakai spektrofotometer. Penggunaan alat ini sendiri banyak digunakan karena memiliki ketelitian yang cukup tinggi.

Jenis Kuvet

Kuvet merupakan alat yang memiliki bahan dan tingkat kualitas serta dimensi yang berbeda-beda. Meski demikian, kebanyakan alat ini terbuat dari bahan kwars, plexiglass, kaca, atau plastik. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1×1 cm dan memiliki tinggi 5 cm.

Ada banyak jenis kuvet yang penggunaanya cukup lazim saat ini. Penggunaan dari beragam jenis kuvet ini juga akan berbeda, tergantung panjang gelombang dan karakteristik dari sampel.

Salah satu jenis kuvet yang memiliki kualitas terbaik adalah kuvet yang terbuat  dari bahan kuarsa. Setidaknya jenis ini lebih baik dari kuvet yang terbuat dari bahan gelas. Hanya saja, harga kuvet kuarsa memang cukup mahal. Alternatif lainnya adalah menggunakan kuvet dari bahan plastik.

Kuvet plastik sendiri biasanya merupakan jenis alat sekali pakai. Artinya, kuvet ini akan langsung Anda buang begitu selesai penggunaan. Perbedaan jenis kuvet itu sendiri akan tergantung pada warna dan rentang panjang gelombang nantinya. Selain itu, perbedaan jenis kuvet lainnya juga tergantung pada volumenya.

Beberapa jenis kuvet yang penggunaanya banyak saat ini adalah:

  • Kaca optis: Ini merupakan jenis kuvet dengan jangkauan gelombang optik antara 340 sampai 2500 nm. Jenis ini juga bisa mentransmisikan lebih dari 80 persen cahaya dengan toleransi pencocokan 1 persen pada 350 nm.
  • Plastik: Penggunaan jenis ini untuk panjang gelombang antara 380 sampai 780 nm. Penggunaan jenis ini biasanya pada panjang gelombang visible.
  • Kuarsa leburan: Penggunaan jenis ini biasanya untuk jangkauan panjang gelombang di bawah 380 nm.
  • Kuarsa UV: Fungsi kuvet ini penggunaanya pada panjang gelombang antara 190 sampai 2500 nm. Toleransi pencocokannya 1 persen pada 220 nm.
  • Kuvet Kuarsa ES: Penggunaan kuvet jenis ini biasanya untuk panjang gelombang antara 190 sampai 2000 nm dengan toleransi pencocokan 1 persen pada 220 nm.
  • Kuarsa IR: Penggunaan jenis kuvet ini biasanya untuk panjang gelombang  antara 220 nm sampai 3550 nm dengan toleransi pencocokan 1 persen pada 2730 nm.

Fungsi Kuvet Laboratorium 

Setelah paham dengan pengertian kuvet, maka mungkin kamu juga bertanya tentang fungsi kuvet laboratorium. Pada penggunaanya sendiri, kuvet akan selalu berdampingan dengan spektrofotometer. Pada hal ini, fungsi kuvet pada spektrofotometer adalah sebagai wadah untuk menyimpan sampel uji.

Spektrofotometer merupakan alat yang berguna untuk menganalisa tentang absorpsi dan emisi radiasi dari suatu senyawa. Cara kerja alat ini menggunakan teknik spektroskopi. Penggunaan alat ini biasanya pada bidang farmasi, medis, ataupun industri kimia.

Cara pengujiannya adalah dengan memancarkan sebuah sinar ke arah sampel yang terletak pada kuvet dengan menggunakan panjang gelombang maksimal ataupun spesifik. 

Nantinya, sampel akan memantulkan kembali cahaya tersebut menuju detektor. Pantulan ke detektor inilah yang digunakan untuk membaca nilai absorbansinya.

Syarat Kuvet yang Bisa Digunakan 

Dari penjelasan tentang fungsi kuvet di laboratorium dan bagaimana penggunaanya, maka terlihat jika penggunaan alat ini bukan hanya sebatas untuk wadah saja. Namun alat ini juga berguna untuk mentransmisikan sinar menuju detektor agar bisa terbaca nilai absorbansinya. 

Berikut ini beberapa syarat dari kuvet yang digunakan adalah.

  • Kuvet tidak boleh berwarna atau harus transparan. Hal ini agar alat bisa mentransmisikan cahaya ke detektor dengan sempurna.
  • Pada penggunaan kuvet tidak boleh bereaksi terhadap bahan kimia yang digunakan sebagai sampel.
  • Secara optis, maka permukaan kuvet harus benar-benar sejajar.
  • Pada saat digunakan, maka kuvet tidak boleh dalam kondisi rapuh, pecah, ataupun bocor.
  • Kuvet harus memiliki bentuk yang sederhana, akan lebih baik jika bentuknya identik.

Dari segi penggunaan, maka fungsi kuvet ini juga akan bergantung pada karakteristik dan sifat dari sampel uji. Contohnya adalah kuvet kuarsa hanya bisa digunakan untuk sampel yang memiliki panjang gelombang pada daerah UV saja.

Contoh lainnya adalah kuvet kaca atau plastik, jenis ini bisa Anda gunakan untuk pengukuran sampel dengan sifat dan panjang gelombang visible. Perbedaan jenis kuvet juga akan menentukan penggunaannya. 

Cara Menggunakan Kuvet

Setelah memahami tentang fungsi kuvet dan juga syarat apa saja yang diperlukan ketika kuvet akan digunakan. Maka Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan alat laboratorium yang satu ini.

Tentu saja ketika penggunaan alat ini tidak bisa digunakan secara sembarangan. Berikut adalah cara menggunakan kuvet:

  • Langkah pertama yang perlu Anda pastikan ketika akan menggunakan kuvet adalah tangan dalam kondisi bersih. Akan lebih baik jika Anda mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, jangan lupa untuk mengenakan pakaian khusus lab.
  • Siapkan sampel yang akan Anda uji. Siapkan juga kuvet dan spektrofotometer yang akan Anda gunakan.
  • Pindahkan sampel yang akan Anda uji tadi dari larutan erlenmeyer ke kuvet. Pada saat proses pemindahan, pastikan sampel tidak bersentuhan langsung dengan kulit Anda. Sentuhan langsung dengan kulit bisa mempengaruhi hasil analisis cahaya pada spektrofotometer. Anda bisa menggunakan alas atau alat lain untuk membantu proses pemindahan sampel ini.
  • Jika sampel sudah berada pada kuvet, maka masukan kuvet dengan hati-hati ke dalam spektrofotometer.
  • Proses pengujian akan segera dimulai. Prosesnya sendiri biasanya akan memakan waktu sekitar 10 menit. Anda bisa menunggu hingga proses tersebut selesai. Biasanya, akan muncul bunyi “bip” yang menunjukan jika proses pengujian telah selesai.
  • Jika proses uji telah selesai, maka hasilnya bisa Anda lihat pada display spektrofotometer.
  • Setelah semua proses ini selesai, jangan lupa untuk membersihkan kembali semua alat yang sudah Anda gunakan. Jika ada alat yang bersifat sekali pakai, maka jangan lupa untuk membuangnya dengan benar.
  • Langkah terakhir adalah pastikan Anda menyimpan semua alat yang sudah Anda gunakan dengan baik di tempat asal.

Ingin Membeli Kuvet Berkualitas? 

Jika dilihat dari penggunaanya, maka peran kuvet ini cukup penting. Penggunaan kuvet berkualitas akan membuat hasil yang lebih akurat. Penggunaan kuvet memiliki beberapa jenis.

Berbagai jenis tersebut tentu saja akan memiliki berbagai karakteristik dan tentunya kualitas yang berbeda. Kualitas kuvet sendiri bisa terlihat dari banyak sedikitnya alat tersebut menyerap sinar. Semakin sedikit sebuah jenis kuvet menyerap sinar, maka semakin baik kualitasnya.

Melihat fungsi kuvet tersebut, maka menggunakan kuvet berkualitas ketika melakukan pengujian merupakan hal yang sangat perlu Anda perhatikan. Kuvet dengan kualitas baik tentu saja akan membuat hasil lebih akurat. Selain itu, kuvet dengan kualitas baik juga lebih tahan lama.

Oleh sebab itu, jika Anda membutuhkan kuvet dengan kualitas terbaik maka salah satu tempat yang bisa Anda tuju adalah lsi.fleischhacker-asia.biz. Ini merupakan tempat yang menyediakan beragam alat laboratorium dengan kualitas yang baik. 

Selain masalah kualitas, di sini juga menyediakan berbagai jenis kuvet sesuai yang Anda perlukan. Tentu saja semua alat lab yang dijual di sini sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Kemudian, bila Anda membeli kuvet di Laboratorium Solusi Indonesia, Anda tidak perlu susah payah mengunjungi perusahaan kami secara langsung. Karena kami menyediakan transaksi pembelian online. Mulai dari konsultasi produk hingga pembayaran. Lebih praktis dan efisien untuk masalah waktu.

Sudah Lebih Paham Fungsi dan Syarat Kuvet?

Setelah memahami pengertiannya, bisa disimpulkan fungsi kuvet cukup penting. Terutama fungsi kuvet pada spektrofotometer, yang ada di laboratorium. Tidak hanya sebagai wadah, fungsi kuvet juga sebagai pemantul cahaya agar jatuh tepat pada detektor.

Karena fungsinya yang cukup penting itulah. Selain masalah kualitas, penggunaan kuvet juga tidak bisa sembarangan. Ada beberapa syarat yang perlu dilakukan ketika akan menggunakan kuvet. Syarat ini juga akan menentukan kualitas dan keakuratan dari hasil pengujian, loh. Semoga informasinya bermanfaat!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Kuvet: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya secara Lengkap

Pernahkah Anda mendengar istilah kuvet sebelumnya? Bagi beberapa orang yang sering melakukan uji laboratorium menggunakan alat khusus arl steroids australia bernama spektrofotometer, tentu sudah tak asing dengan nama bejana kecil yang satu ini. 

Namun, bagi Anda yang baru pertama kali mendengar nama benda ini, mungkin belum mengetahui apa dan bagaimana wujud asli dari alat bantu uji spektrofotometer ini.

Nah, jika Anda ingin mencari tahu tentang alat uji laboratorium satu ini, tak ada salahnya untuk mempelajarinya. Mulai dari pengertian, jenis, serta fungsi kuvet agar nantinya bisa lebih paham dan tidak salah beli. Seperti apa sih wujud benda mungil ini? Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini!

Apa Itu Kuvet?

Secara bahasa, kata kuvet berasal dari Bahasa Perancis “cuvette” yang berarti “bejana kecil”. Sedangkan secara definisi, makna kuvet adalah sebuah alat laboratorium berwujud bejana kecil yang berbentuk persegi panjang.

Karakteristik Kuvet

Alat mungil ini memiliki bentuk seperti balok segi empat panjang yang memiliki rongga kosong di bagian tengahnya layaknya gelas kotak. Nantinya, bejana kotak ini akan Anda pakai untuk meletakkan bahan atau larutan sampel uji tertentu pada proses analisis spektrofotometri. 

Bagi yang belum tahu, spektrofotometri adalah metode analisa dalam kimia analisis untuk menentukan komposisi suatu sampel berdasarkan pada interaksi antara materi dan cahaya. 

Sederhananya, metode analisis spektrofotometri akan menentukan konsentrasi suatu larutan dengan melihat intensitas serapannya pada panjang gelombang cahaya tertentu. Nah, kuvet inilah yang akan menjadi wadah bagi suatu larutan yang akan diukur konsentrasinya dalam analisis spektrofotometri tersebut.

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, Anda sudah paham bukan kalau kuvet menjadi suatu kebutuhan esensial dalam proses spektrofotometri? Karena sangat penting, tak berlebihan untuk mengatakan bahwa uji spektrofotometri tidak akan bisa berlangsung dengan baik tanpa adanya alat bantu satu ini.

Mengapa demikian? Sebab, kehadiran kuvet akan mempengaruhi keberhasilan hasil analisis spektrofotometri, karena wadah ini mempunyai tingkat ketelitian yang sangat tinggi. 

Punya keterkaitan erat dengan pelaksanaan analisis spektrofotometri, wadah sampel mini ini juga memiliki sebutan lain, yaitu kuvet spektrofotometer.  Spektrofotometer sendiri merupakan alat untuk melakukan uji spektrofotometri.

Fungsi Kuvet

Kuvet spektrofotometer adalah bejana segi empat kecil dan berwarna bening yang berguna sebagai wadah larutan uji untuk analisis spektrofotometri. Selanjutnya, larutan di dalam wadah tersebut akan melalui proses analisa menggunakan alat spektrofotometer dan mengukur nilai serapan atau absorbansinya.

Bahan penyusun alat ini terbilang cukup beragam, mulai dari kaca, plastik, hingga kuarsa. Selanjutnya, wadah sampel uji spektrofotometri berbentuk balok segi empat ini memiliki ukuran yang sangat mungil, yakni 1×1 cm (panjang) dan 5 cm (tinggi). 

Meskipun ukurannya terhitung kecil, benda ini memiliki harga jual yang cukup mahal, tergantung dari tingkat kualitas, dimensi, dan jenis-jenisnya. Selain sebagai wadah larutan sampel, fungsi kuvet juga akan mentransmisikan sumber sinar spektrofotometer sampai ke bagian detektor. 

Penjelasan lebih detailnya, spektrofotometer akan memancarkan seberkas sinar dengan panjang gelombang tertentu ke arah larutan sampel uji yang terdapat di dalam kuvet. Kemudian, sinar yang memancar ke arah sampel akan dipantulkan menuju ke detektor spektrofotometer. 

Pada akhirnya, transmisi sinar yang sampai ke detektor ini akan menjadi data cetak yang berisikan nilai absorbansi dari suatu larutan sampel uji. Kurang lebih seperti itulah fungsi kuvet dalam mendukung keberhasilan uji spektrofotometri.

Selain itu, penggunaan fungsi kuvet juga harus memenuhi beberapa persyaratan atau standar kelayakan pemakaian yang terdiri dari:

  • Warna harus transparan (tidak boleh ada warna lainnya)
  • Tidak boleh bereaksi terhadap sampel uji
  • Permukaan harus rata dan sejajar secara optis
  • Memiliki bentuk sederhana atau identik
  • Tidak boleh rapuh 
  • Tidak boleh sampai bocor

Jenis Kuvet

Berbicara mengenai jenis-jenis kuvet, alat ini masih terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan perbedaan bahan penyusunnya. Perbedaan bahan penyusun ini juga menyebabkan adanya perbedaan ketahanan, kemampuan absorbsi, dan nilai ekonomisnya. Berikut ini jenis-jenis dari kuvet beserta penjelasan singkatnya:

1. Kuvet Kaca Optis

Gstatic.com 

Bejana kecil yang terbuat dari optical glass atau bahan kaca optis ini tergolong sering digunakan dalam uji spektrofotometri. Mengapa demikian? Sebab, alat ini dapat Anda pakai secara berulang kali pada pengujian jenis sampel tertentu. 

Bahkan, jika Anda mampu merawatnya dengan baik, bejana kecil berbahan kaca ini bisa bertahan sampai 6 bulan pemakaian. Jenis wadah sampel yang satu ini lebih sering laboran pakai pada kegiatan uji yang menggunakan rentang panjang gelombang cahaya tampak. 

Selanjutnya, jenis bahan kaca ini tidak mampu mengabsorbsi panjang gelombang sinar UV, sehingga tidak bisa Anda gunakan untuk pengukuran sampel uji di daerah sinar UV.

Biasanya, wadah sampel berbahan kaca ini lebih cocok untuk menguji jenis larutan yang mudah bereaksi dengan bahan plastik.

2. Kuvet Plastik

Squarespace-cdn.com 

Jika Anda ingin menguji larutan sampel yang mudah bereaksi dengan bahan plastik, sebaiknya hindari menggunakan jenis kuvet spektrofotometer yang satu ini. 

Wadah sampel dengan bahan plastik ini umumnya bersifat disposable atau sekali pakai langsung buang. Karena jenis wadah sampel ini memiliki ketahanan yang jauh lebih rendah daripada jenis yang lainnya. Harga jualnya pun juga terhitung paling murah, yakni mulai dari puluhan ribu rupiah.

Lagi pula, wadah sampel plastik ini sebaiknya jangan sampai Anda gunakan hingga dua kali pemakaian. Karena beresiko kerusakan jenis kuvet yang lainnya. Maksudnya, pemberlakuan aturan sekali pakai ini berfungsi untuk melindungi jenis wadah sampel lain yang memiliki kualitas lebih baik dan harganya lebih mahal. 

Penggunaan wadah satu ini bisa Anda pakai pada pengukuran sampel menggunakan rentang panjang gelombang cahaya tampak. Sebuah karakter yang hampir sama dengan jenis wadah sampel berbahan kaca.

Di samping itu, jenis wadah ini juga lebih cocok dalam pengujian spektrofotometri cepat, yang mana faktor kecepatan dianggap jauh lebih penting daripada akurasi.

3. Kuvet Kuarsa

Amazon 

Jenis kuvet spektrofotometer ini memiliki daya tahan yang jauh lebih baik daripada dua jenis wadah sampel sebelumnya. Bahkan, harga jualnya juga terhitung yang paling mahal, yakni mencapai jutaan rupiah. 

Pada skala Mohs, bahan kuarsa memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi (yakni 7) daripada kaca optis (5). Semakin besar tingkat kekerasannya, maka akan semakin tahan terhadap goresan. Berdasarkan hal tersebut, Anda bisa melihat bahwa bahan kuarsa terbilang jauh lebih ‘kuat’ daripada kaca optis.

Meski memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi, ternyata bahan kuarsa ini juga memiliki kelemahan, yakni lebih mudah rapuh daripada jenis bahan kaca maupun plastik Programming Assignment Help. Setelah mengetahui hal ini, Anda perlu lebih ekstra hati-hati saat berurusan dengan kuvet kuarsa.

Namun, jenis bejana sampel kali ini hanya bisa Anda gunakan pada pengukuran jenis larutan dengan panjang gelombang sinar UV hingga inframerah dekat.

Cara Menggunakannya

Kuvet spektrofotometer adalah wadah kecil dengan penampang melintang berbentuk persegi ataupun lingkaran online casinos österreich. Wadah ini juga memiliki tutup pada salah satu bagian ujungnya (bagian atas). Terkait cara penggunaannya, Anda bisa simak langkah-langkah sederhananya berikut ini:

  • Bersihkan bagian luar wadah tersebut menggunakan tisu bersih supaya sampel bisa terlihat lebih jelas. Bila perlu bilas dengan air deion, agar lebih bersih.

WikiHow

  • Memasukkan atau memindahkan larutan sampel dari erlenmeyer ke dalam kuvet secara hati-hati.

WikiHow

  • Selanjutnya, hilangkan gelembung yang terdapat pada bagian atas wadah sampel dengan lembut.

WikiHow

  • Masukkan wadah sampel ke dalam alat spektrofotometer dengan cara memegang bagian tepi atasnya agar cahayanya bisa masuk schweizer online casinos. Posisikan kuvet dengan benar agar cahaya spektrofotometer bisa melewati sisi sampel yang jelas.

WikiHow

Cara Membersihkannya

Setelah memahami cara penggunaannya, hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah cara membersihkan wadah sampel uji spektrofotometri. Pembersihan alat ini perlu Anda lakukan setiap selesai melakukan semua tahap uji menggunakan instrumen spektrofotometer1.

Cara membersihkan wadah sampel ini terbilang mudah как поступить в немецкий вуз. Cukup bersihkan menggunakan cairan aquades, kemudian keringkan menggunakan tisu secara hati-hati, lalu letakkan kembali ke tempat semula. Bagaimana, mudah bukan?

Sudah Lebih Mengenal Kuvet?

Setelah membaca ulasan-ulasan di atas, harapannya Anda bisa lebih paham dengan alat bantu uji spektrofotometri bernama kuvet ini высшее образование в германии. Agar, tidak ada lagi drama salah beli barang saat berbelanja di toko alat-alat laboratorium nanti. 

Berbicara mengenai toko alat-alat laboratorium, kira-kira tempat mana ya yang menjual segala macam peralatan lab secara lengkap dan berkualitas? 

Demi memenuhi segala keperluan peralatan laboratorium Anda secara lengkap, Anda bisa cek laman website Laboratorium Solusi Indonesia. Disini, Anda akan mendapatkan alat-alat laboratorium secara mudah karena jenis produk yang disediakan banyak pilihannya. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, namun dengan kualitas barang tetap nomor satu. Yuk, coba akses sekarang juga!

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Spektrofotometer: Fungsi, Prinsip Kerja, dan Cara Menggunakan

Bagi Anda yang bekerja di laboratorium, spektrofotometer pasti bukanlah alat yang asing. Namun, bagi seorang pemula atau orang awam nama alat tersebut bahkan mungkin tidak pernah didengar sebelumnya. Spektrofotometer adalah salah satu instrumen laboratorium yang berfungsi untuk menganalisa senyawa.

Alat ini sangat banyak digunakan pada bidang pekerjaan seperti industri kimia, farmasi, dan medis. Lalu, apa saja fungsi dari instrumen laboratorium yang satu ini? Berikut adalah ulasan lengkap mengenai pengertian, fungsi, prinsip kerja, bagian-bagian, hingga cara menggunakan spektrofotometer. 

Apa Itu Spektrofotometer?

Spektrofotometer adalah alat laboratorium yang berfungsi menganalisa suatu senyawa. Termasuk dalam kategori instrumen laboratorium yang spesifik seperti PSA (Particle Size Analyzer), Real Time PCR, dan HPLC (High Performance Liquid Chromatography).

Karakteristik Spektrofotometer

Alat ini sebenarnya merupakan gabungan dari dua alat, yaitu spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat optik yang menghasilkan sinar dari spektrum yang memiliki panjang gelombang tertentu. Sedangkan fotometer adalah alat pengukur dari intensitas cahaya yang diabsorbsikan atau ditransmisikan.

Spektrofotometer adalah alat yang membantu untuk melakukan spektrofotometri. Secara lengkap, spektrofotometri adalah metode untuk menganalisa senyawa baik dari segi kuantitatif maupun dari segi kualitatif. Caranya, dengan mengukur absorbansi sebagai fungsi dari konsentrasi dan berdasarkan interaksi materi cahaya.

Cahaya tersebut berupa UV, cahaya visible, dan infra merah serta materi berupa atom dan molekul. Sederhananya, alat ini berfungsi untuk melihat spektrum cahaya dari sebuah senyawa yang akan muncul jika dipanaskan dalam suhu tinggi. 

Spektrofotometer juga merupakan kata serapan dari bahasa asing, yaitu spectrophotometer. Alat ini muncul pada tahun 1802, yaitu pada abad ke-19 dan terus berkembang hingga saat ini. Awal mulanya adalah karena William Hyde Wollaston yang menemukan spektrum pada matahari yang memiliki garis-garis hitam. 

Hal ini diperkuat oleh Josef von Fraunhofer yang juga menemukan hal serupa di tahun 1814. Berdasarkan temuan tersebut, Gustav Kirchhoff dan Robert Bunsen menyimpulkan bahwa garis hitam tersebut adalah spektrum matahari yang berhubungan dengan elemen kimia. 

Hingga akhirnya pada tahun 1905, muncul alat untuk melihat spektrum dan dikenal sebagai spektrometer sederhana. Alat tersebut berbentuk seperti tabung dan menggunakan gesekan difraksi untuk memecah cahaya menjadi spektrum optik. 

Fungsi Spektrofotometer

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian pengertiannya, fungsi spektrofotometer adalah untuk menghitung atau menganalisa seberapa besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel. Contohnya adalah untuk mengukur konsentrasi nikel pada air limbah di sebuah sungai melalui sampel air.

Berguna untuk melakukan analisa tentang tingkat pencemaran, industri yang telah membuang limbah ke sungai secara langsung, atau pengaruhnya pada habitat yang ada di sungai tersebut.

Selain itu, dalam dunia medis, spektrofotometer akan membantu dalam mengukur konsentrasi molekul seperti protein, DNA, dan juga kultur dari sebuah sel bakteri. Hasil dari alat ini juga tergolong akurat yang dapat langsung dibaca dan dicatat dengan mudah.

Prinsip Kerja Spektrofotometer

Sebelum mengetahui cara menggunakan spektrofotometer, Anda harus mengetahui prinsip kerjanya terlebih dahulu. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan dispersi cahaya dan memelukan cermin prisma. Dispersi cahaya sendiri merupakan kondisi di mana sebuah cahaya putih terurai atau menyebar menjadi beberapa spektrum warna.

Cermin prisma berfungsi untuk memunculkan dispersi cahaya tersebut yang akan dilingkupi sebuah wadah khusus agar cahaya tidak bocor. Namun, seiring perkembangannya, cermin prisma biasanya digantikan dengan grating. Grating adalah cermin yang memiliki ribuan alur yang sejajar di bagian permukaannya.

Selanjutnya, sumber cahaya akan menembakkan cahaya putih menuju lensa kolimator yang berfungsi untuk menjajarkan cahaya. Setelah itu, cermin prisma akan menerima cahaya yang selanjutnya akan terurai. Hanya akan ada satu cahaya yang akhirnya akan keluar.

Dari tahap inilah, kecepatan dan panjang gelombang dapat diukur. Umumnya dispersi pada prisma akan menghasilkan kecepatan dan panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda. Karena panjang gelombang pada masing-masing warna juga sudah berbeda.

Prinsip kerja spektrofotometer juga mengikuti hukum Lambert Beer. Hukum Lambert Beer adalah sebuah hukum yang berhubungan erat dengan intensitas cahaya serta absorbsi. Umumnya intensitas cahaya bergantung pada konsentrasi sampel yang digunakan.  

Hukum Lambert Beer merupakan dasar dari fotometri ketika menganalisa sebuah sampel. Bila cahaya monokromatik melalui larutan, maka cahaya akan diserap, sebagian dipantulkan, dan bagian lainnya akan dipancarkan. Berikut adalah ketentuan agar hukum Lambert Beer dapat berjalan:

  • Sebuah cahaya yang masuk atau mengenai sampel adalah cahaya dengan panjang gelombang monokromatik.
  • Cahaya yang terabsorbsi tidak dipengaruhi oleh hal yang lain di dalam larutan tersebut.
  • Absorbsi dapat terjadi dalam volume yang memiliki penampang yang sama.
  • Tidak terjadi fosforesensi dan fluoresensi. 
  • Indeks bias umumnya tidak bergantung pada konsentrasi di dalam larutan. Jadi, larutan seharusnya tidak pekat dan harus encer.

Cara Menggunakan Spektrofotometer

Sekarang, setelah Anda memahami tentang pengertian, fungsi, dan prinsip kerja spektrofotometer, maka Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Sebenarnya alat ini memiliki prosedur penggunaan yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya. 

Bahkan terkadang meskipun memiliki jenis yang sama, perbedaan merek juga akan membuat prosedur penggunaannya berbeda. Hal ini disebabkan oleh user interface setiap merek berbeda satu sama lain. Karena itu, akan lebih baik Anda mengikuti buku panduan yang biasanya sudah disediakan ketika Anda membeli spektrofotometer. 

Namun, terdapat prosedur penggunaannya yang umum dilakukan. Berikut adalah cara menggunakan spektrofotometer yang bisa Anda jadikan sebagai gambaran:

  • Pertama, Anda harus menyiapkan sampel yang akan Anda analisa terlebih dahulu dan juga larutan kontrol atau larutan blank. Anda bisa lakukan ini sambil menyalakan spektrofotometer terlebih dahulu. 
  • Jangan lupa untuk membersihkan tabung reaksi atau kuvet! Setelah kuvet bersih, masukkan sampel pada kuvet tersebut. Jangan lupa untuk mengelap bagian luar kuvet dengan menggunakan kain bebas serat!
  • Pada langkah ini, Anda harus mengatur dan menentukan panjang dari gelombang cahaya untuk menganalisa sampel yang telah Anda siapkan sebelumnya.
  • Selanjutnya adalah melakukan kalibrasi.  Letakkan larutan kontrol pada kuvet dan tutup spektrofotometer. Jangan lupa untuk mencatat nilai yang ditunjukkan, karena ini dapat dibutuhkan nantinya!
  • Anda harus mengeluarkan larutan kontrol dan juga hasil uji kalibrasi. Pada langkah ini, jarum pada layar harus ada di angka nol. Jika jarum tidak ada di angka nol, maka Anda harus mengulang proses kalibrasi.
  • Selanjutnya adalah mengukur absorbansi dari sampel. Masukkan sampel setelah Anda mengeluarkan larutan kontrol. Anda harus menunggu beberapa detik sampai angka pada layar berhenti dan jarum menjadi stabil. Jangan lupa untuk mencatat nilai absorbansi! 
  • Anda sudah selesai dan tahap selanjutnya adalah melakukan perbandingan dengan hasil yang telah Anda catat sebelumnya.
  • Jangan lupa untuk mengeluarkan dan membersihkan kuvet! Setelah itu bersihkan dan matikan spektrofotometer. Cabut daya listrik bila alat tidak akan digunakan dalam waktu dekat.

Bagian-Bagian Spektrofotometer

Mengenal lebih dalam spektrofotometer, berarti juga harus mengetahui bagian-bagiannya. Instrumen laboratorium ini tersusun dari beberapa bagian penting yang telah disusun sedemikian rupa agar dapat menghitung spektrum cahaya serta indeks bias. Berikut adalah bagian-bagian pentingnya secara umum:

Sumber: Pengelasan.net

1. Sumber Cahaya

Pertama adalah sumber cahaya. Sumber cahaya pada instrumen laboratorium ini berasal dari lampu. Umumnya lampu yang digunakan adalah lampu tungsten atau Anda bisa menyebutnya sebagai wolfram. Selain itu, lampu lain yang biasa spektrofotometer gunakan adalah lampu deuterium.

Lifetime lampu dengan jenis tungsten setidaknya adalah 1000 jam. Sedangkan lampu dengan jenis deuterium memiliki lifetime setidaknya adalah 500 jam. Lampu tungsten memiliki bentuk seperti lampu pijar atau lampu bohlam pada umumnya dan memiliki spektrum radiasi berupa garis lengkung.

Sedangkan lampu deuterium memiliki bentuk yang lebih khas dan berbeda dari lampu pada umumnya, serta memiliki spektrum energi radiasi yang lurus. Kebanyakan peneliti menggunakan lampu tungsten untuk mengukur sebuah sampel pada daerah yang tampak. Lalu, menggunakan lampu deuterium untuk menganalisa daerah UV.

Beberapa jenis spektrofotometer akan memiliki sumber cahaya yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Jenis UV akan menggunakan lampu deuterium atau nama lainnya adalah heavy hidrogen. Lalu, jenis VIS akan menggunakan lampu tungsten. 

Jenis UV-VIS akan menggunakan sebuah photodiode yang biasa sudah lengkap dengan sebuah monokromator. Umumnya, infra merah akan menggunakan lampu pada panjang gelombang dari IR.

2. Monokromator

Bagian selanjutnya adalah monokromator. Monokromator adalah bagian dari sebuah spektrofotometer yang memiliki fungsi untuk memecah sebuah cahaya polikromatis menjadi monokromatis. Kemudian, cahaya tersebut akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari panjang gelombang yang diinginkan.

Pada saat ini, sudah banyak jenis monokromator yang menggunakan lensa prisma dan juga filter optik atau grating. Ketika menggunakan grating, cahaya akan berubah menjadi spektrum cahaya. Filter optik merupakan lensa berwarna yang akan menghasilkan cahaya yang diteruskan sesuai dengan lensa yang terkena cahaya.

Terdapat banyak lensa dalam satu alat yang biasanya akan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang akan Anda lakukan. Monokromator sendiri memiliki beberapa komponen, yaitu terdiri dari prisma, slit in, dan slit out.

Prisma adalah bagian yang memiliki fungsi untuk mendispersikan radiasi elektromagnetik. Jangkauannya cenderung luas, karena berguna untuk mendapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

Slit in merupakan pintu masuk yang juga bisa Anda sebut sebagai celah optik. Fungsi dari slit in adalah untuk memberikan celah kecil dengan ukuran yang sesuai dari asal sebuah sinar lampu bisa masuk ke dalam.

Slit out merupakan pintu keluar. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengarahkan gelombang sesuai kebutuhan dan mengarah pada kuvet atau wadah sampel. Beberapa jenis spektrofotometer biasanya memiliki slit out yang dapat diatur ukuran diameternya.

3. Detektor

Bagian selanjutnya dari instrumen laboratorium ini adalah detektor. Detektor memiliki fungsi untuk menangkap sinar yang sebelumnya telah melewati sampel. Lalu, amplifier akan merubah sinar tersebut menjadi sinyal listrik, hingga mendapatkan besaran nilai pengukuran dan recorder dapat mencatat hasilnya. 

Biasanya hasil pengukuran akan dapat Anda lihat lebih mudah melalui layar atau monitor sebuah komputer. Hal ini bisa terjadi jika komputer tersebut sudah terhubung pada spektrofotometer. 

Umumnya sebuah detektor memiliki beberapa syarat. Pertama, sebuah detektor harus memiliki kepekaan yang tinggi. Kedua, sinyal atau perbandingan isyarat harus memiliki bising yang tinggi. Ketiga, memiliki respon konstan pada berbagai macam panjang sebuah gelombang.

Keempat, sinyal harus minimum tanpa radiasi dan waktu respon harus cepat. Syarat yang kelima dan terakhir adalah tenaga radiasi dan sinyal listrik yang dihasilkan harus sebanding. Terdapat banyak sekali macam detektor, yaitu photodetector, photocell, hantaran foto, phototube, detektor panas, dan dioda foto.

4. Kuvet atau Wadah Sampel

Terakhir adalah kuvet, biasanya Anda bisa menyebutnya sebagai wadah sampel atau sel sampel. Sama seperti namanya, bagian dari spektrofotometer ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk meletakkan sebuah sampel yang akan Anda analisa. Kuvet merupakan bagian yang terbuat dari kaca, silika, atau kuarsa.

Kuvet juga memiliki syarat tertentu agar bisa menjadi tempat sampel yang baik. Pertama, kuvet harus memiliki permukaan yang lurus, datar, dan sejajar secara optis. Kedua, kuvet tidak boleh memiliki warna agar transmisi cahaya berhasil. 

Ketiga, kuvet tidak boleh bereaksi pada bahan kimia. Keempat, kuvet harus kuat dan tidak boleh rapuh. Kelima dan merupakan syarat terakhir, kuvet harus memiliki bentuk yang solid dan juga sederhana.

Sebaiknya Anda menggunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau silika. Karena bahan tersebut menghasilkan kuvet yang memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari kuvet yang terbuat dari kaca atau gelas. Kuvet kaca biasanya dapat menyerap sinar UV, jadi lebih cocok untuk VIS spectrophotometer atau sinar tampak.

Sampel yang cair namun padat seperti pasta dapat Anda oleskan. Khusus sampel yang berbentuk larutan, dapat Anda masukkan ke dalam wadah sampel. Sel akan terpecah untuk mengambil larutan yang akan Anda analisa, jika sebuah sampel memiliki jumlah yang sangat sedikit dan memiliki harga yang cukup mahal.

Beli Spektrofotometer Murah dan Berkualitas

Setelah Anda mengetahui apa itu spektrofotometer dan cara menggunakannya, mungkin Anda ingin mencobanya sendiri sekarang ghostwriter für online klausur. Jika Anda sedang membutuhkan instrumen laboratorium yang satu ini, maka Anda tidak perlu kebingungan. 

Salah satu tempat yang menyediakan berbagai alat laboratorium termasuk spektrofotometer adalah PT Laboratorium Solusi Indonesia ghostwriter hausarbeit. Anda dapat memesan alat ini melalui PT Laboratorium Solusi Indonesia baik untuk kebutuhan pribadi atau kebutuhan berskala besar.

PT Laboratorium Solusi Indonesia selalu berusaha memberikan layanan terbaik bagi setiap customernya dan sudah sangat berpengalaman dalam bidang peralatan laboratorium akademische ghostwriter. Produk yang kami jual memiliki kualitas terjamin dan Anda bisa mendapatkannya dengan harga terjangkau.

Bila ingin mendapatkan informasi lengkap seputar produk kami, Anda dapat mengunjungi website resmi PT Laboratorium Solusi Indonesia di lsi.fleischhacker-asia.biz. Kami selalu siap melayani dan memberikan solusi jasa konsultasi gratis kapanpun Anda membutuhkannya. 

Sudah Lebih Mengenal Spektrofotometer?

Itulah pembahasan seputar informasi penting mengenai spektrofotometer ghostwriting. Anda pasti sudah semakin memahami tentang pengertian, fungsi, prinsip kerja, bagian-bagian, cara menggunakan, hingga tempat penyedia alat laboratorium terbaik untuk solusi kebutuhan Anda.

Kesimpulannya, instrumen laboratorium yang satu ini berfungsi untuk berbagai jenis penelitian. Baik untuk kegunaan profesional atau akademis ghostwriter agentur. Karena itu, bagi Anda yang saat ini merupakan seorang pemula, pemahaman mengenai spektrofotometer sangatlah penting.

Selain itu, jika Anda sedang membutuhkan alat untuk kebutuhan laboratorium pilihlah produk dengan kualitas terbaik melalui PT Laboratorium Solusi Indonesia. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat dan memberikan Anda pemahaman yang jauh lebih dalam seputar spektrofotometer.

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Distributor Alat Laboratorium Terlengkap dan Terpercaya

Distributor alat laboratorium merupakan istilah yang memiliki arti pemasok dari alat-alat kesehatan, alat yang digunakan di laboratorium kimia, serta laboratorium lain. Kebutuhan yang tinggi akan alat laboratorium dan fasilitas kesehatan yang memadai di Indonesia, menjadikan peran distributor menjadi sangat penting.

Berikut ini adalah beberapa peralatan dari distributor terpercaya yang perlu Anda tahu!

Distributor Alat Laboratorium Kesehatan

Peran distributor alat laboratorium kesehatan menjadi penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan peralatan laboratorium di bidang penelitian dan kesehatan. Distributor di bidang ini merupakan pemasok alat-alat laboratorium dan kesehatan yang harus memiliki izin khusus.

Para distributor alat laboratorium kimia harus mampu menyediakan peralatan yang steril dan berkualitas tinggi. Hal ini karena alat-alat tersebut akan digunakan dalam penelitian, sehingga presisi dan kualitasnya harus terjaga agar tidak mempengaruhi akurasi hasil penelitian.

Alat-Alat Optik Laboratorium

Peralatan optik laboratorium adalah alat-alat yang digunakan untuk memperjelas penglihatan dan mengukur konsentrasi suatu zat tertentu. Berikut ini adalah alat-alat optik yang bisa Anda jumpai pada beberapa distributor alat laboratorium kimia.

1. Kaca Pembesar

Unsplash

Lup atau kaca pembesar adalah salah satu alat optik yang ada di laboratorium. Kaca pembesar memiliki lensa kaca berbentuk cembung yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas suatu objek. 

2. Mikroskop

Unsplash

Mikroskop merupakan alat optik yang bisa Anda temui dengan mudah di laboratorium. Fungsi dari alat optik ini adalah untuk melihat benda-benda berukuran renik atau sangat kecil. Beberapa benda yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata antara lain, jaringan, bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya. 

3. Polarimeter

Digital Meter Indonesia

Polarimeter adalah alat optik yang berfungsi untuk mengukur putaran optik yang berasal dari zat-zat yang bersifat optis aktif dalam sebuah larutan. Polarimeter dirancang secara khusus untuk dapat mempolarisasi cahaya suatu zat atau senyawa.

4. Refraktometer

Digital Meter Indonesia

Refraktometer adalah alat optik laboratorium yang berfungsi untuk mengukur konsentrasi zat terlarut. Alat optik refraktometer juga memiliki beberapa jenis, seperti Brix, Baume, dan Refraktometer Madu. 

Alat-Alat Kaca Laboratorium

Berikut adalah beberapa alat-alat kaca yang bisa Anda temukan pada distributor alat kesehatan dan laboratorium: 

1. Gelas Ukur

Unsplash

Gelas ukur adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai pengukur volume cairan dan memiliki tingkat ketelitian yang rendah.

2. Gelas Beaker

Unsplash

Gelas beaker adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca transparan. Alat ini berfungsi sebagai wadah penyimpanan sementara bagi sampel atau zat-zat lain.

3. Pengaduk Kaca

Tokopedia

Alat optik yang satu ini berfungsi untuk mencampurkan suatu larutan agar tercampur secara homogen. Pengaduk kaca juga berfungsi sebagai alat bantu untuk mengalirkan cairan ketika memindahkan atau menyaring cairan.

4. Gelas Corong

Tokopedia

Gelas corong merupakan alat laboratorium yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pemindahan cairan atau larutan ke dalam wadah dengan permukaan yang lebih kecil. Selain itu, gelas ukur juga berfungsi sebagai alat untuk menyaring yang biasanya dikombinasikan dengan kertas saring.

5. Pipet

Unsplash

Alat optik yang satu ini memiliki beberapa jenis dan ukuran. Pipet dalam laboratorium biasanya berfungsi sebagai alat bantu untuk mengambil cairan atau larutan dalam jumlah tertentu.

6. Labu Takar

Academia

Labu takar merupakan gelas kaca yang berfungsi sebagai wadah dalam pencampuran dan pengenceran larutan dan memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi.

7. Erlenmeyer

Unsplash

Erlenmeyer merupakan salah satu jenis gelas ukur yang berfungsi sebagai tempat penampungan cairan atau bahan kimia sementara. Erlenmeyer juga berfungsi sebagai wadah untuk mencampurkan larutan, penyimpanan media pengujian mikro, penampungan hasil titrasi, serta media penyimpanan analisa mikrobiologi.

8. Tabung Reaksi

Unsplash

Tabung reaksi dalam laboratorium berfungsi sebagai media atau wadah pencampuran dan pengenceran suatu zat. Tabung reaksi juga memiliki bentuk yang sama dengan tabung durham namun memiliki ukuran yang lebih besar.

Alat-Alat Pemipetan Laboratorium

Berikut ini adalah beberapa komponen alat pemipetan yang bisa Anda temui pada beberapa distributor alat laboratorium Jakarta:

1. Karet Penghisap

Ilmu Kimia

Fungsi utama dari alat ini, yaitu sebagai alat bantu untuk mengambil cairan atau larutan kimia yang berbahaya. Cara memakainya adalah dengan menyambungkannya dengan pipet ukur atau pipet volume.

2. Pipet Ukur

Ilmu Kimia

Pipet ukur merupakan jenis alat pemipetan yang berfungsi untuk mengambil suatu larutan dalam skala volume tertentu. Jenis pipet ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

3. Pipet Tetes

Tokopedia

Seperti namanya, pipet ini berfungsi untuk mengambil cairan atau larutan dalam jumlah sedikit dalam skala tetes. Pipet ini tidak memiliki skala volume ukur pada tabungnya.

4. Pipet Volume

Cilacap Klik

Pipet volume merupakan salah satu jenis pipet yang berfungsi untuk mengambil larutan atau cairan dalam volume tertentu. Pipet ini memiliki skala ukur pada tabungnya dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada pipet ukur.

Inkubator Laboratorium

Alat inkubator laboratorium berfungsi untuk mengatur temperatur, kelembaban, dan juga kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan organisme. Berikut ini adalah beberapa jenis inkubator yang bisa Anda temui pada beberapa distributor alat kesehatan dan laboratorium:

1. Inkubator CO2

UseScience

Inkubator jenis ini memiliki kontrol otomatis terhadap CO2 dan kelembaban. Alat laboratorium yang satu ini berfungsi untuk menumbuhkan dan juga membudidayakan bakteri yang membutuhkan lingkungan hidup dengan konsentrasi 5-10%. 

2. Inkubator Benchtop

IndiaMART

Inkubator benchtop adalah inkubator paling umum yang bisa Anda temukan dalam sebagian besar laboratorium. Alat inkubator ini merupakan jenis umum dari inkubator yang berfungsi sebagai pengatur suhu dan juga isolasi.

3. Inkubator Pengocok

AliExpress

Media pertumbuhan mikroorganisme juga biasanya menggunakan inkubator pengocok. Inkubator jenis ini dapat dikontrol secara termostatis dalam budidaya mikroorganisme. 

4. Inkubator Pendingin

AliExpress

Inkubator pendingin adalah inkubator yang berfungsi sebagai inkubasi pada suhu di bawah ambien. Jenis inkubator ini memiliki sistem pendingin yang dimodifikasi dengan kontrol pendingin dan juga pemanas.

5. Inkubator Portabel

Shopee Indonesia

Jenis inkubator ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada inkubator lainnya. Inkubator ini biasanya digunakan dalam penelitian lapangan seperti pemeriksaan air dan mikrobiologi lingkungan.

Ciri Perusahaan Distributor Alat Kesehatan dan Laboratorium yang Terpercaya

Perusahaan distributor alat laboratorium kesehatan yang terpercaya merupakan pihak penyedia alat-alat laboratorium yang harus memiliki izin sebagai distributor resmi. Selain itu, distributor alat laboratorium kesehatan harus mampu menyediakan peralatan laboratorium yang memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Pihak distributor juga harus mematuhi administrasi, mekanisme pengujian alat, dan memenuhi standar keamanan alat. Pemenuhan ketiga aspek tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pekerja yang menggunakan peralatan laboratorium.

Ingin Beli Alat Laboratorium dan Kesehatan untuk Perusahaan Anda?

Jika Anda membutuhkan alat laboratorium dan kesehatan untuk perusahaan Anda, Anda bisa mengunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia sebagai distributor alat laboratorium Jakarta resmi dan terpercaya. 

Anda bisa menemukan berbagai alat laboratorium untuk Industri F&B, universitas, sekolah, dan rumah sakit. Selain itu kami juga menyediakan alat laboratorium untuk klinik kesehatan, industri kimia, farmasi, kosmetik, agro, pertambangan, minyak, mineral, plastik & coating, dan lain-lain.

Jadi tunggu apa lagi? Penuhi standar alat laboratorium Anda bersama Laboratorium Solusi Indonesia atau kontak product specialist kami di 0812 9208 0271 sekarang juga!