Categories
Alat Laboratorium

Rak Tabung Reaksi: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakan

Rak tabung reaksi menjadi salah satu barang yang penting dalam buy steroids australia laboratorium. Hal ini karena tabung reaksi membutuhkan penyangga atau pegangan. Sehingga, cairan dalam tabung tidak akan mudah tumpah. 

Hasil analisis penelitian kimia yang tepat sangatlah bergantung pada ketersediaan dan mutu alat laboratorium yang Anda gunakan. Selain pelaksanaan dasar praktikum yang harus dicermati, Anda juga harus memahami alat-alat yang nantinya akan Anda pakai. 

Peralatan pokok yang menggunakan penanganan secara maksimal adalah persyaratan wajib ada di laboratorium. Hal ini karena berkaitan dengan keselamatan dan suksesnya penelitian. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang alat-alat laboratorium adalah hal yang penting. Salah satunya adalah rak tabung.

Apa Itu Rak Tabung Reaksi?

Jika membahas tentang alat-alat laboratorium, bahwa tidak sedikit orang yang masih asing dengan klasifikasi alat non gelasnya. Nah, salah satunya adalah rak tabung reaksi. Rak tersebut digunakan sebagai tempat untuk menyimpan, meletakkan, atau bahkan mengeringkan tabung yang sudah terpakai. 

Alat ini mampu membuat tabung reaksi menjadi tertata lebih rapi, meski dalam keadaan berdiri. Menjadi wadah khusus untuk tabung reaksi, saat keadaan tertentu pastinya alat lab ini sangat dibutuhkan. 

Misalnya seperti saat praktikum, Anda harus menunggu reaksi kimia, tidak mungkin Anda harus menggenggam terus tabung reaksi tersebut. Nah, dengan alat ini, kegiatan akan menjadi lebih mudah. 

Rak ini memiliki 6 lubang, bahkan ada juga yang terdiri 12 lubang. Tentunya dengan diameter berbeda-beda.

Jenis Rak Tabung Reaksi

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa rak ini berbahan kayu. Namun, alat ini memiliki jenis rak bervariasi. Jenis-jenis tersebut dapat Anda bedakan berdasarkan bahannya. Mulai dari bahan plastik, besi, kayu, dan lain sebagainya.

Walaupun pembuatannya menggunakan bahan berbeda-beda, fungsi rak ini tetap memiliki kegunaan yang sama, yakni menjadi tempat untuk tabung reaksi. Sehingga, tabung akan lebih terlihat rapi.

1. Rak Tabung Reaksi Kayu

Sesuai namanya, rak pertama ini memiliki bahan dasar dari kayu. Tentunya menjadikan teksturnya terasa keras dan kokoh.

Rak tabung dengan bahan kayu memiliki kelebihannya tersendiri. Antara lain harganya terjangkau, cara pembuatan gampang, tidak bereaksi saat praktek kimia dilakukan, dan alatnya lebih ringan. Selain kelebihan, ada juga kekurangannya. Salah satunya adalah mudah berjamur.

2. Rak Tabung Bahan Logam

Memiliki bahan dasar logam dan dibalut dengan krom, membuat rak ini tidak mudah berkarat. Sehingga, meski Anda pakai dalam jangka waktu yang lama, jenis rak tabung ini akan selalu awet.

Namun, tempat jual rak tabung reaksi logam biasanya memasang harga yang lebih mahal dari rak lainnya. Hal ini karena banyaknya kelebihan yang rak logam tawarkan. Mulai dari ketahanan, kekuatan, dan mudah untuk Anda cuci dengan menggunakan air bersih.

Seperti rak yang pertama, rak ini juga memiliki kekurangannya tersendiri. Antara lain beban rak yang lebih berat, harga menguras kantong, dan bahkan memiliki reaksi terhadap bahan kimia.

3. Rak Tabung Bahan Plastik

Rak yang satu ini berbahan dasar plastik, sehingga harganya relatif lebih murah dari rak tabung yang berbahan logam. Jadi, banyak juga yang menggunakan jenis rak tabung ini untuk keperluan praktek kimia.

Selain harganya terjangkau, kelebihan lainnya dari rak ini adalah dapat Anda bongkar pasang dengan mudah dan tidak gampang pecah. Namun, sangat disayangkan bahwa rak ini kurang kokoh, sehingga bisa bergeser dengan mudah saat praktikum sedang berlangsung.

Fungsi Rak Tabung Reaksi

Seperti yang Anda semua ketahui, bahwa rak tabung berfungsi untuk menjadi tempat meletakkan tabung. Biasanya, tabung reaksi akan memiliki jumlah yang banyak. Kebanyakan rak akan berukuran 35 x 7 cm, sehingga mampu menyimpan kurang lebih 24 tabung.

Menjadi alat laboratorium non gelas, tentunya fungsi rak tabung reaksi ini memiliki peranan penting dalam berlangsungnya praktikum. 

Selain berfungsi sebagai tempat meletakkan, alat ini juga bisa Anda gunakan untuk menyimpan dan mengeringkan tabung reaksi. Dengan begitu, tabung reaksi akan terlihat lebih rapi meski dalam kondisi berdiri.

Biasanya, tabung reaksi akan diletakkan pada wadah ini karena jumlah lubangnya yang banyak. Selain itu, rak tabung ini juga memiliki lubang yang cocok untuk menjadi wadah penyimpanan tabung.

Ketika sedang melakukan praktek kimia dalam laboratorium, dengan alat ini Anda akan merasa terbantu. Apalagi saat harus menunggu hasil pengujian terhadap reaksi kimianya. 

Hal ini karena Anda tidak perlu bersusah payah memegang tabung secara terus menerus. Anda bisa meletakkannya pada rak tersebut dan menunggu proses reaksi terjadi.

Gambar Rak Tabung Reaksi

Agar Anda lebih paham, berikut kami berikan gambaran dari beberapa jenis rak tabung. Tentunya untuk menambah wawasan Anda.

  • Gambar Rak Tabung Reaksi Kayu

Source : Tokopedia

  • Gambar Rak Tabung Reaksi Logam

Source: Tokopedia

  • Gambar Rak Tabung Reaksi Plastik

Source: Tokopedia

Cara Menggunakan Rak Tabung Reaksi

Cara menggunakan rak tabung reaksi terbilang cukup mudah. Mengapa demikian? Karena Anda hanya perlu meletakkan rak tersebut pada permukaan datar. Hal ini bertujuan agar rak tidak gampang goyang. 

Setelah itu, Anda bisa menaruh tabung reaksi ke dalam wadah yang sudah berlubang. Nah, jika tabung reaksi kosong, maka cara menggunakan alatnya adalah letakkan pada rak dengan posisi yang terbalik. Sehingga, ketika akan digunakan kembali, Anda sudah tahu bahwa tabung tersebut tidak terisi.

Secara umum, tabung reaksi berbahan dasar dari kaca yang memiliki ketahanan terhadap panas. Jadi, tabung pun tidak mudah bereaksi terhadap bahan kimia. Jadi, Anda tidak perlu merasa khawatir apakah tabung tersebut bisa bereaksi pada wadah rak-nya.

Meskipun cara menggunakan rak tabung ini sangat mudah, namun Anda harus tetap memperhatikan tempat peletakannya. Pilihlah tempat yang datar dan aman, sehingga tabung reaksi bisa Anda simpan dengan baik.

Tabung reaksi sendiri memiliki perubahan temperatur yang bagus. Oleh sebab itu, ketahannya terhadap reaksi kimia tidak perlu Anda ragukan lagi. Namun, tetaplah berhati-hati dalam memegang maupun menaruhnya. Hal ini untuk berjaga-jaga, jika kemungkinan cairan kimianya tumpah.

Saat menyimpan tabung reaksi, Anda bisa menggunakan wadah tabung yang memiliki tutup maupun tidak. Akan tetapi, agar tabung reaksi memiliki keamanan yang terjamin, sebaiknya pilih wadah yang ada tutupnya. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir tabung reaksi pecah.

Berapakah Harga Rak Tabung?

Setelah mengetahui beberapa hal tentang rak tabung reaksi, tentu Anda akan bertanya-tanya, berapakah harga jual dari rak tersebut? Mengingat rak ini termasuk alat laboratorium, pasti Anda berpikir bahwa rak tersebut mahal.

Mengenai harganya, rak tabung dibanderol dengan harga yang bervariasi. Tentunya akan tergantung dari besar, bahan dasar pembuatan, dan jumlah lubang yang tersedia Seminararbeit schreiben lassen. Secara umum, rak tabung dengan lubang sedikit akan memiliki harga jual yang cukup terjangkau. Sementara rak dengan lubang banyak akan lebih mahal.

Ingin membeli, tapi bingung mencari tempat jual rak tabung reaksi? Jika ingin membandingkan harga rak tabung, Anda bisa melihatnya di berbagai toko yang ada pada marketplace. Berbagai variasi rak dengan harga berbeda-beda sudah tersedia hausarbeiten schreiben lassen preise. Jadi, Anda bisa membandingkan dan menentukan ingin membeli yang mana.

Antara lain, rak tabung berbahan kayu dengan harga sekitar Rp20 ribuan, rak tabung logam dengan harga Rp50 ribuan, rak tabung plastik sekitar Rp35 ribuan, dan sebagainya.

Harga-harga tersebut merupakan kisaran harga yang ada pada marketplace. Sementara untuk membelinya di toko konvensional, mungkin akan sedikit berbeda ghostwriting masterarbeit. Namun, tentunya kualitas dan kegunaannya sama. Pilihlah rak tabung sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.

Sudah Tahu Fungsi Rak Tabung Reaksi?

Kita sudah sampai pada ujung pembahasan artikel ghostwriter hausarbeit. Nah, jika kita menarik kesimpulan dalam artikel ini, bisa dikatakan bahwa rak tabung pada laboratorium menjadi tempat yang wajib ada. 

Hal ini karena tabung reaksi membutuhkan wadah untuk meletakkannya. Jadi, penelitian akan semakin efisien karena Anda tidak perlu memegang tabung reaksi tersebut.

Kini, rak tabung yang bisa Anda temukan pada laboratorium ada tiga jenis. Yakni berbahan dasar kayu, logam, dan plastik bachelorarbeit schnell schreiben. Harganya bervariasi dan tergantung bahan pembuatan serta jumlah lubangnya.Ayo kunjungi Laboratorium Solusi Indonesia untuk mendapatkan produk rak tabung reaksi berkualitas dengan harga jual terjangkau. Tak hanya itu, LSI juga siap memfasilitasi Anda untuk lebih paham mengenai dunia sains dan alat-alatnya!

Categories
Alat Laboratorium

Apa Itu Tabung Reaksi? Fungsi, dan Cara Menggunakannya!

Bagi kamu yang berkutat dan sering masuk ke laboratorium biologi ataupun sains, pasti sudah tahu apa-apa saja peralatan yang sering muncul pada laboratorium tersebut. Nah, tabung reaksi adalah salah satu peralatannya. Yuk simak penjelasan, fungsi dan cara menggunakannya berikut ini!

fitness girl ass asian videos steroids for sale list of the best fitness watches organized by total score – reviews and prices

Apa Itu Tabung Reaksi?

Seperti yang telah terjelaskan, tabung reaksi adalah salah satu peralatan pada laboratorium sains yang sangat penting untuk menunjang kinerja penelitian pada laboratorium.

Contoh cara kerja dari tabung ini adalah saat kamu akan melakukan uji biokimia ataupun menumbuhkan mikroba. Selain cara kerja tersebut, tabung ini juga memiliki penutup yang berbeda-beda jenisnya tergantung kebutuhan.

Tutup tabung ini ada yang berbahan metal, kapas, plastik, sampai ke aluminium foil. Tabung ini juga dapat kamu isi dengan berbagai macam bahan, dari yang cair, kental, maupun padat.

Tabung yang sering ada pada laboratorium ini juga tersedia dengan berbagai ukuran diameter, dari yang paling kecil yaitu 10 milimeter, 20 millimeter, sampai ke 200 millimeter. Bagian atas tabung berbentuk melebar yang membantu memasukkan cairan ataupun benda padat ke dalam tabung.

Memiliki ukuran yang hanya sepanjang telapak tangan manusia dewasa membuat benda ini gampang dipegang menggunakan tangan ataupun dengan penjepit tabung.

Fungsi Tabung Reaksi

Setelah mengetahui bagaimana penjelasan tentang apa itu tabung reaksi, berikut ini adalah berbagai fungsi yang dapat dihasilkan oleh peralatan laboratorium tersebut. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

1. Sebagai Tempat untuk Mempelajari Reaksi Kimia dalam Skala Kecil

Fungsi utama dari salah satu alat laboratorium ini adalah untuk menjadi tempat dalam mempelajari reaksi kimia dalam skala kecil. Baik itu kamu sedang melakukan penelitian professional, ataupun masih dalam proses pembelajaran. Tabung ini sering dijadikan sebagai tempat untuk penelitian tersebut.

Fungsi tabung reaksi juga tahan terhadap panas sehingga jika kamu ingin mempelajari reaksi dari dua campuran kimia dengan cara dibakar, kamu dapat melakukannya dengan wadah ini.

2. Tempat Pengembangbiakan Mikroba

Mikroba adalah salah satu sel hidup yang berbentuk partikel kecil. Nah, mikroba-mikroba ini seringkali diteliti untuk dapat dikembangbiakan demi pembelajaran kesehatan bagi manusia.

Agar bisa mengembangbiakkan mikroba ini, kamu perlu tempat yang cukup aman agar mikroba dapat berkembang biak dengan baik. Maka dari Itu, tabung panjang ini menjadi pilihan paling sesuai dalam hal ini karena bentuk corongnya yang tinggi.

Selain itu, kelebihan menggunakan tabung untuk pengembangbiakkan mikroba adalah karena kebanyakan mikroba dapat berkembang biak dengan media air. Sehingga kamu perlu tempat yang dapat menampung air sesuai kebutuhan.

3. Uji Kualitatif

Uji Kualitatif adalah suatu teknik analisis kimia terhadap beberapa zat yang bertujuan untuk mengetahui apa saja kandungan yang ada pada zat-zat tersebut. Pada uji ini juga termasuk tes sederhana yang sampelnya diuji tanpa memperhatikan kualitasnya.

Contoh dari uji kualitatif sederhana yang seringkali dilakukan pada tabung reaksi adalah saat penguji memasukkan sejumlah kecil sampel yang nantinya dimasukkan ke dalam tabung kecil ini. Nantinya akan ditetesi reagen tertentu.

Tetesan reagen yang penguji lakukan akan memberikan suatu respon tertentu pada zat yang mereka uji. Contoh respon yang seringkali menjadi penilaian adalah ada atau tidaknya perubahan warna pada zat dan sebagainya.

4. Pemanasan Sampel

Sampel yang akan diuji biasanya melalui beberapa tahap pengujian, salah satunya adalah tahap pemanasan sampel. Biasanya pemanasan sampel ini akan dilakukan pada beberapa alat laboratorium seperti gelas beker, alat lain yang berukuran besar, atau tabung bermulut kecil ini.

Cara menggunakan tabung reaksi untuk pemasanan sampel adalah memanaskan zat yang berjumlah kecil. Biasanya dipanaskan dengan pemanas api seperti bunsen dan peneliti akan memegang tabung kaca menggunakan penjepit tabung yang berasal dari kayu.

Mendidihnya zat ini akan memiliki tanda seperti timbulnya gas atau reaksi seperti air mendidih pada zat. Maka dari itu, biasanya tabung ini berasal dari kaca yang anti panas.

Zat yang sudah mendidih juga seringkali akan didinginkan terlebih dahulu sehingga peneliti akan menaruh tabung ke sebuah tempat khusus untuk tabung reaksi.

5. Sebagai Tempat Menghomogenkan Sampel

Sampel yang telah menjadi homogen artinya zat-zat yang ada pada sampel tersebut telah bercampur. Cara mendapatkan hal ini, kamu perlu menggunakan tabung reaksi atau alat-alat laboratorium lain yang dapat menahan air atau zat-zat tertentu.

Tabung ini akan berputar dalam suatu alat khusus yang akan memutar dan menggetarkan zat yang ada di dalamnya dengan kecepatan tertentu. Alat ini akan membuat zat-zat yang ada pada tabung bereaksi dan bercampur dari bentuk heterogen menjadi homogen.

Gambar Tabung Reaksi

Setelah mengetahui fungsi tabung reaksi tersebut, berikut ini adalah bentuk gambarnya yang kerap kali ada pada laboratorium. Tabung-tabung di bawah ini mungkin juga akan sering kamu temukan jika mengambil jurusan yang berhubungan dengan sains.

1. Tabung Kaca

Sumber: Freepik

Ada beberapa jenis dan harga tabung reaksi sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya, tabung ini berguna untuk penelitian dan memiliki bahan kaca seperti di atas. Tabung kaca tersebut memiliki mulut yang melebar untuk mencegah cairan atau zat keluar dari dalam tabung

Tabung tersebut juga memiliki tekstur yang berbeda-beda. Ada yang kaca sepenuhnya, ada pula yang memiliki tekstur sedikit bergerigi pada sisi-sisinya. Hal ini biasanya berguna agar peneliti dapat memberikan garis atau menulis ketentuan pada tabung secara langsung menggunakan spidol.

2. Tabung Plastik

Sumber: Freepik

Selain yang berbahan kaca, ada juga tabung yang berbahan dasar plastik. Biasanya, tabung plastik ini berguna untuk menyimpan zat atau cairan tertentu dalam jangka waktu yang lebih lama.

Tidak sama dengan tabung berbahan kaca yang bisa kamu panaskan, tabung plastik ini tidak bisa kamu panaskan karena fungsinya yang hanya berguna untuk menyimpan, bukan meneliti suatu zat.

3. Rak Penyimpanan Tabung

Cara menyimpan tabung reaksi adalah dengan meletakkannya pada rak-rak khusus seperti berikut.

Sumber: Freepik

Biasanya, pada sekolah-sekolah atau sarana pembelajaran yang memiliki laboratorium sains sendiri, tabung panjang ini akan ditempatkan pada rak kayu tersebut. Tentunya, rak kayu ini memiliki harga yang paling murah dari semua rak penyimpanan tabung reaksi. Walaupun begitu, rak kayu tetap kokoh dan tahan lama.

Selain rak kayu, ada pula rak aluminum atau rak besi seperti berikut ini.

Sumber: Freepik

Pada dasarnya, rak memiliki banyak bentuk dengan berbahan dasar sama. Harga rak tabung reaksi ini juga beragam sesuai dengan berapa banyak lubang yang dapat diisi oleh tabung serta ketahanan dan merk dari rak itu sendiri.

4. Penjepit Tabung

Selain jenis tabung reaksi dan rak penyimpanannya, aksesoris pendukung tabung reaksi selanjutnya adalah jepitan tabung. Seperti yang kamu baca sebelumnya, jepitan tabung ini berguna untuk menjepit atau memegang tabung yang akan melakukan proses pemanasan dengan api.

Sumber: Alkes Marino

Fungsi lain dari penjepit tabung juga untuk mencegah tabung bersentuhan langsung dengan tangan ghostwriter erfahrungen. Nah, selain penjepit kayu, ada juga penjepit berbahan aluminium seperti gambar di bawah ini.

Sumber: Bukalapak

Tentunya, untuk kamu yang masih pemula, gunakanlah penjepit kayu yang memiliki grip yang lebih kesat dibanding penjepit besi atau aluminium.

Cara Menggunakan Tabung Reaksi

Setelah mengenal tentang pengertian, fungsi dan gambar tabung bermulut kecil, berikut ini adalah cara menggunakan dan menyimpan tabung reaksi yang baik dan benar masterarbeit schreiben lassen. Tentunya, penggunaan tabung ini sebenarnya cukup mudah.

Kamu tinggal memasukkan zat, cairan ataupun benda yang ingin kamu teliti ke dalam tabung dengan cara horizontal ghostwriter seminararbeit. Bagi kamu yang ingin memasukkan zat cair ke dalam tabung, pastikan untuk tidak memegang tabung secara miring atau zatnya tersebut akan tumpah.

Jika kamu masih pemula, kamu dapat menggunakan penjepit tabung atau meletakkan tabung ke dalam rak, baru setelah itu memasukkan zat yang ingin kamu teliti ke dalamnya.

Ketika penelitian memerlukan proses pembakaran, kamu dapat melakukannya dengan tabung reaksi facharbeit kaufen. Bakarlah bagian bawah tabung reaksi dengan meletakkannya pada api. Ingat untuk membakar hanya di ujung dan bukan pada sisi samping tabung.

Setelah selesai menggunakannya, jangan lupa lakukan cara menyimpan tabung reaksi agar tidak cepat rusak.

Sudah Mengenal Tentang Tabung Reaksi?

Tujuannya agar tabung bisa lebih awet dan tidak mudah rusak. Seperti itulah penjelasan tentang tabung reaksi, fungsi dan cara menggunakan alat ini agar kamu dapat lebih mahir lagi ghostwriter kosten. Setelah menggunakannya, jangan lupa lakukan cara penyimpanan tabung reaksi dengan benar11. 

Jika ingin memilikinya, silakan kunjungi laman Laboratorium Solusi Indonesia, dan cek harga tabung reaksi sebelum membelinya. Pastinya, LSI menyediakan produk dengan kualitas terbaik. Selain tabung reaksi, Anda juga bisa mendapatkan alat-alat laboratorium lainnya dengan harga terjangkau. Selamat mencoba!

Categories
Alat Laboratorium

Cara Menggunakan dan Merawat Refraktometer, Jangan Sembarangan!

Refraktometer adalah instrumen laboratorium yang berguna untuk mengukur konsentrasi dari suatu zat tertentu dengan menggunakan bantuan indeks bias. Bagi Anda yang bekerja di laboratorium atau di bidang kimia, farmasi, biologi, dan sebagainya, pasti sudah tahu cara menggunakan refraktometer. 

Namun, jika Anda mungkin belum paham betul mengenai cara kerjanya, maka Anda belum terlambat untuk mempelajarinya sekarang. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai cara menggunakan, cara kerja, cara kalibrasi, hingga cara perawatan refraktometer. Simak hingga akhir untuk pemahaman lebih baik!

Cara Kerja Refraktometer

Sebelum melihat cara menggunakan refraktometer yang baik dan benar, akan lebih baik jika Anda mengetahui cara kerjanya terlebih dahulu. Alat ini adalah salah satu benda yang mampu menggantikan sebuah hydrometer, jika Anda gunakan dengan benar.

Umumnya refraktometer banyak digunakan di laboratorium, namun tidak jarang alat ini juga dapat ditemukan di industri makanan dan minuman. Karena alat ini mampu mengukur indeks bias pada bahan perasa hingga obat-obatan. Selain itu, refraktometer juga berguna untuk mengukur kadar gula, konsentrasi makanan, dan lainnya.

Bahkan, refraktometer juga dapat membantu pengolahan minuman beralkohol, bir, atau anggur. Fungsinya adalah untuk melacak fermentasi. Meskipun, saat ini khususnya di Indonesia masih jarang orang menggunakannya. Tentunya masih banyak jenis makanan atau minuman lain yang dapat refraktometer ukur.

Lalu, bagaimana cara kerja refraktometer hingga dapat mengukur konsentrasi zat? Alat ini melakukan pengukuran dengan menggunakan fenomena bias yang dapat muncul pada antarmuka larutan sampel dan prisma. 

Refraktometer juga menggunakan prinsip pembiasan cahaya atau refraksi cahaya dan merupakan salah satu jenis alat optik yang mirip dengan hydrometer. Ketika cahaya melewati antarmuka di antara dua zat yang berbeda, maka akan terjadi fenomena pembiasan.

Pada saat pemantulan terjadi secara total, cahaya tidak akan masuk ke antarmuka dua zat tersebut. Cahaya tersebut akan terpantul seakan bertemu dengan cermin. Ketika fenomena tersebut, akan terdapat sudut tempat cahaya datang dan disebut sebagai sudut kritis yang ditentukan oleh indeks bias dua zat.

Contoh cara kerja refraktometer adalah ketika Anda melakukan pengamatan pada sebuah sedotan yang Anda masukkan ke dalam gelas. Ketika sedotan Anda celupkan pada gelas yang telah berisi air, maka sedotan akan tampak bengkok dari luar. 

Namun, bila sedotan Anda masukkan ke dalam air larutan gula, maka sedotan akan memiliki bengkokkan yang jauh lebih tajam. Hal itulah yang bisa Anda sebut sebagai refraksi cahaya. Semakin tinggi nilai konsentrasi dari larutan, maka akan semakin bengkok pula sedotan akan terlihat.

Cara Menggunakan Refraktometer

Tentu saja untuk memahami alat laboratorium satu ini dengan baik, Anda juga harus tahu cara menggunakan refraktometer. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan hand refractometer yang dapat Anda ikuti: 

1. Persiapan Alat dan Sampel

Sumber: Youtube pHmetermurah.com

Hal pertama yang harus Anda persiapkan adalah refraktometer itu sendiri. Alat tersebut harus sudah Anda pastikan terjaga kebersihannya sebelum memulai pengamatan. Selanjutnya adalah menyiapkan cairan yang akan Anda jadikan sebagai sampel pengamatan. 

2. Lakukan Kalibrasi

Pada saat mempraktekkan cara menggunakan refraktometer dan Anda menguji sampel, akan lebih baik jika Anda melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Caranya adalah dengan memberikan beberapa tetes larutan NaCl atau aquades pada bagian prisma. 

Setelah itu, Anda bisa mengeluarkan larutan tersebut. Pastikan untuk membersihkan bagian prisma menggunakan kain atau tisu. 

3. Meletakkan Sampel

Sumber: Youtube pHmetermurah.com

Setelah itu, Anda dapat langsung menguji sampel yang sudah Anda siapkan sebelumnya. Anda bisa langsung meneteskan cairan ke bagian prisma. Sebaiknya Anda menggunakan pipet, agar proses ini lebih mudah. Ambil cairan dan teteskan cairan sampel tersebut sebanyak 2 hingga 3 tetes.

4. Tutup Refraktometer

Sumber: Youtube pHmetermurah.com

Cara menggunakan refraktometer selanjutnya, setelah Anda merasa sampel cairan sudah memenuhi prisma dengan cukup, jangan lupakan penutupnya. Pastikan Anda menutup prisma tersebut dengan hati-hati dan perlahan saja. Sebaiknya Anda pastikan juga, bahwa tidak terdapat gelembung saat Anda menutup bagian prisma tersebut. 

5. Lihat Hasil

Sumber: Youtube pHmetermurah.com

Anda bisa langsung melihat hasilnya melalui lensa yang berada di ujung lain refraktometer. Anda bisa mencatat hasil tersebut dan selesai, Anda sudah berhasil melakukan pengamatan. Selanjutnya, Anda bisa menyimpan refraktometer kembali setelah membersihkannya.

Cara Kalibrasi Refraktometer

Anda sudah tahu cara menggunakan refraktometer, maka akan kurang jika Anda tidak tahu bagaimana langkah untuk mengkalibrasinya. Kalibrasi yang rutin sangat penting untuk jenis alat pengukuran seperti refraktometer. Tujuannya adalah menjaga keakuratan alat tersebut. 

Kalibrasi rutin juga akan berpengaruh pada hasil indeks ketika Anda melakukan pengamatan. Biasanya Anda dapat melakukan kalibrasi pada refraktometer dengan sampel air suling. Berikut adalah cara kalibrasi refraktometer yang perlu Anda ketahui:

  • Anda harus membersihkan bagian prisma dan juga lensa refraktometer menggunakan tisu, kapas, atau kain bertekstur lembut yang sudah Anda beri tetesan alkohol. Ini berfungsi untuk menghilangkan kotoran-kotoran di lensa dan prisma.
  • Lalu, berikan aliran air hangat. Hal ini berguna agar instrumen laboratorium tersebut ada pada suhu pembacaan yang normal dan sesuai. Karena itu, suhu tidak boleh berada di angka yang kecil atau lebih besar dari 20 derajat celcius.
  • Selanjutnya, berikan aliran air pada lensa dengan bantuan pipet.
  • Ketika Anda sudah melihat perbedaan dari sisi gelap dan juga terang, selanjutnya Anda bisa melihat besaran indeks bias dari air suling. Namun, jika masih belum terlihat, maka Anda harus sabar untuk menunggunya selama beberapa saat.
  • Jika Anda sudah melihat nilai indeks dengan benar, maka segera catat nilai tersebut.
  • Setelah selesai, jangan lupa untuk membersihkan refraktometer kembali dengan baik dan benar.

Cara Perawatan Refraktometer

Sekarang Anda sudah mengetahui cara menggunakan refraktor beserta cara kerja dan cara kalibrasinya. Berikutnya Anda perlu mengetahui cara perawatan refraktometer yang baik dan benar. Alat ini harus Anda bersihkan setelah selesai digunakan. Hal ini tentu untuk menjaga refraktor agar lebih awet dan agar terhindar dari kerusakan. 

Bagian yang paling penting untuk Anda bersihkan adalah eyepiece dan juga prisma sampel. Karena, jika dua bagian tersebut tidak terawat dan kotor, maka pengamatan juga akan terganggu, karena indeks yang menjadi tidak stabil. Berikut adalah langkah-langkah cara perawatan refraktometer yang dapat Anda lakukan:

  • Pertama-tama, Anda membutuhkan kain yang lembut dan bebas serat untuk membersihkan eyepiece dan prisma. Contoh kain yang bisa Anda gunakan adalah kain selulosa, kain harus mampu menyerap untuk membersihkan prisma pengukur dengan optimal.
  • Kain tersebut harus Anda basahi terlebih dahulu dengan air. Anda juga bisa menggunakan larutan aseton atau etanol khusus untuk membersihkan sampel yang memiliki tekstur kental dan berminyak.
  • Bagian prisma harus langsung Anda bersihkan setelah pengamatan selesai. Sebaiknya Anda tidak menundanya, karena sisa-sia sampel yang menempel terlalu lama akan membentuk goresan pada prisma. Jadi, proses pembersihan bisa menjadi lebih sulit nantinya.
  • Sebaiknya Anda menggunakan pipet untuk meneteskan sampel di prisma. Hal ini adalah untuk menghindari terjadinya kontaminasi yang dapat merusak lapisan pada prisma.
  • Anda harus menghindari terbentuknya gelembung gas. Karena gelembung gas tersebut dapat mengambil bagian dari pengukuran yang Anda lakukan. Hasilnya, pengukuran akan menjadi palsu dan tidak akurat. 
  • Cara perawatan refraktometer selanjutnya sudah disebutkan sebelumnya, yaitu Anda harus rutin melakukan kalibrasi. Terutama jenis hand refractometer.
  • Refraktometer sebaiknya Anda simpan di tempat yang kering dan jangan meninggalkannya dalam keadaan basah agar tidak tumbuh jamur.
  • Hindari menyentuh bagian lensa sembarangan dengan tangan. Selain itu, jangan lupa untuk menutup bagian prisma ketika refraktometer tidak sedang Anda gunakan.

Sudah Mengerti Cara Menggunakan Refraktor?

Demikian ulasan mengenai cara menggunakan refraktometer, beserta cara kerja, kalibrasi, dan perawatannya. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda memahami penggunaan refraktor lebih baik.

Jika saat ini Anda sedang membutuhkan refraktometer untuk Anda jadikan alat berlatih, maka Anda bisa membelinya melalui PT Laboratorium Solusi Indonesia. Kami adalah salah satu penyedia berbagai alat laboratorium kualitas terbaik dengan harga yang bersahabat.

Anda bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai alat laboratorium termasuk refraktometer dengan mengunjungi website resmi PT Laboratorium Solusi Indonesia di lsi.fleischhacker-asia.biz. Kami siap melayani dan menjadi partner terbaik untuk menyediakan kebutuhan laboratorium Anda!

Categories
Alat Laboratorium

Apa Itu Refraktometer? Ini Fungsi, Jenis, Bagian, dan Tempat Membelinya

Salah satu alat yang bisa kamu temukan di laboratorium adalah refraktometer. Apakah pengertian dari alat laboratorium tersebut? Simak pengertian, fungsi, jenis, bagian, tempat membelinya di bawah ini!

Apa Itu Refraktometer?

Refraktometer merupakan alat yang bisa Anda gunakan untuk mengukur konsentrasi suatu zat. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan indeks bias dari cahaya. Adapun sampel yang bisa Anda ukur dengan alat ini berupa zat terlarut. 

Fungsi Refraktometer

Alat ini berfungsi untuk mengukur nilai konsentrasi suatu zat, tidak hanya di laboratorium saja. Tetapi alat ini juga berfungsi untuk mengukur nilai konsentrasi pada beberapa industri, salah satunya adalah industri makanan. Menarik bukan?

Prinsip kerja dari refraktometer, yaitu dengan memanfaatkan indeks bias cahaya. Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan suatu cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut.

Nah, indeks bias ini memiliki fungsi untuk mengidentifikasi zat kemurnian. Adapun suhu untuk pengukurannya sebaiknya harus dipertahankan pada suhu 20°C, karena suhu bisa mempengaruhi indeks bias.

Jenis Jenis Refraktometer

Adapun jenis-jenis refraktometer yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Abbe Refractometer

Jenis refraktometer pertama yang bisa Anda coba, yaitu abbe refractometer. Alat ini memiliki desain yang lebih modern daripada yang lainnya, bahkan hampir mirip dengan mikroskop. 

Alat ini memiliki dua lubang untuk pengamatan, seperti mikroskop tentunya. Ketika menggunakan alat ini, Anda juga bisa mengatur perbesaran pengamatan indeks dengan memutar knop yang berada di samping alat.

Alat ini pun sudah banyak digunakan oleh para peneliti di laboratorium, terutama di laboratorium besar. Jenis abbe ini pun juga ada dua tipe, yaitu analog abbe refractometer dan digital abbe refractometer.

Berdasarkan namanya saja Anda mungkin sudah tahu perbedaan dari kedua jenis abbe ini. Analog abbe memiliki panel display yang hanya bisa menampilkan nilai indeks bias dari suatu zat yang sudah Anda ukur dan bentuknya pun terlihat sangat simpel.

Sedangkan untuk abbe versi digital memiliki panel display yang dapat menampilkan nilai indeks bias. Tidak hanya itu, alat ini juga memiliki dua tombol yang bisa berperan sebagai pengatur suhu dan konsentrasi.

Kemudian, pada bagian sampingnya juga terdapat beberapa lubang yang berfungsi untuk menghubungan daya listrik. Tidak sampai disitu, alat ini pun juga dilengkapi dengan tombol ON/OFF untuk menyalakan dan mematikan alat.

2. Hand Refractometer

Jenis refraktometer selanjutnya, yaitu hand refractometer yang memiliki bentuk lebih sederhana daripada jenis abbe. Refraktometer ini berbentuk batang, sehingga bisa Anda tenteng dan bawa kemanapun. 

Alat ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan hanya memiliki satu lubang untuk proses pengamatan zat saat Anda melakukan penelitian. Spesialnya, dengan alat ini Anda hanya perlu meneteskan satu tetes cairan, kemudian tunggu beberapa saat, Anda pun sudah bisa melakukan pembacaan hasilnya secara langsung.

Karena bentuknya yang sangat simpel ini, membuat alat ini menjadi pilihan banyak orang, bahkan sering digunakan di kampus-kampus. Alat ini juga memiliki dua tipe, yaitu analog dan digital hand refractometer. Bentuknya sangat berbeda dari hand refractometer pada umumnya.

Karena alat ini memiliki panel display dan beberapa tombol untuk memudahkan dalam proses pembacaan. Apa bedanya?

Kalau hand refractometer biasanya hanya menggunakan energi baterai dalam pengoperasiannya. Sedangkan digital hand refractometer menggunakan energi listrik dalam pengoperasiannya. 

Bagian-Bagian Abbe Refractometer

Berikut bagian-bagian dari refraktometer jenis abbe yang terdiri dari 9 bagian, yaitu:

Sumber: shopee.co.id

1. Eye Piece

Bagian utama dari abbe refractometer, yaitu eye piece. Eye piece berfungsi untuk menyesuaikan dan membaca indeks bias larutan yang Anda uji. Jadi, ini merupakan bagian penting dari alat ini.

2. Compensation Prism

Karena abbe menggunakan cahaya putih, bukan cahaya dari satu panjang gelombang. Maka cahaya putih bisa menyebar saat melewati optik dan pinggiran warna, seperti sebuah pelangi yang muncul saat Anda memeriksa sampel. 

Nah, ketika Anda memutar kontrol ini, Anda bisa menghilangkan efeknya. Anda bisa memutar kontrol ini beberapa compensation prisma untuk menghilangkan efeknya. 

3. Sample Prism

Bagian selanjutnya dari abbe, yaitu sample prisma yang merupakan bagian tempat Anda akan menyimpan sampel yang Anda akan analisis. Jadi, satu tetes sampel bisa Anda letakkan pada bagian ini.

4. Light Source

Dari namanya saja Anda sudah bisa tahu fungsi dari bagian ini. Iya, bagian ini merupakan bagian yang menjadi sumber cahaya untuk sampel.

Light source terdapat di bagian lengan alat, namun dapat untuk Anda pindahkan dengan cara mengayunkannya ketika meletakkan sampel di prisma. 

5. Light Source Swivel Arm Lock

Bagian selanjutnya, yaitu light source swivel arm lock. Nah, bagian ini ternyata bisa Anda longgarkan saat memindahkan light source ke atas dan ke bawah beberapa kali.

6. Sample and Scale Image Adjust

Sample and scale ini berupa knob yang bisa Anda gunakan untuk menyesuaikan optik, sehingga Anda pun bisa melihat bidang terbelah melalui eye piece. Bahkan, skala indeks bias pun bisa bergerak saat Anda memutar knob ini.

7. Scale atau Sample Field Switch

Bagian penting selanjutnya dari abbe refractometer, yaitu scale field switch yang bisa memunculkan indeks bias cahaya. Nah, jika Anda ingin melihat sampel pada lensa okuler, caranya cukup mudah, yaitu Anda hanya perlu melepaskan saklar ini.

8. Line Cord Switch ON/OFF

Bagian yang tidak kalah pentingnya dari abbe refractometer selanjutnya, yaitu bagian switch ON/OFF. Tanpa bagian ini, Anda tidak akan bisa menghidupkan dan mematikan alat refraktometer.

9. Water Inlet and Outlet

Bagian terakhir dari abbe yaitu water inlet dan outlet yang merupakan sebuah saluran untuk dihubungkan ke bak resirkulasi air yang suhu nya terkontrol.

Bagian-bagian Hand Refraktometer

Adapun bagian-bagian dari hand refractometer yang perlu Anda ketahui sebelum membelinya, yaitu:

Sumber: zoodmall.kz

1. Eye Piece

Seperti halnya pada abbe, bagian ini juga terdapat pada hand refractometer. Fungsinya pun hampir sama, yaitu berfungsi untuk mengamati serta membaca indeks bias cahaya pada suatu larutan yang Anda akan uji.

2. Focus Adjustment

Bagian dari hand refractometer selanjutnya, yaitu focus adjustment yang berfungsi untuk mengatur skala pada saat kalibrasi. Adapun larutan kalibrasi yang bisa Anda gunakan, yaitu aquades. 

Cara penggunaannya, Anda hanya perlu memutar alat ini ke arah lawan jarum jam ghostwriter masterarbeit ghostwriter masterarbeit. Bagian ini juga sangat berguna untuk membantu Anda dalam mengatur nilai skala dengan jumlah yang paling kecil.

3. Rubber Grip

Rubber grip merupakan bagian dari hand refractometer yang biasanya terbuat dari bahan karet tebal dan berwarna hitam ghostwriting bachelorarbeit. Bagian ini adalah bagian yang akan Anda genggam saat menggunakan refraktometer. Adapun fungsi dari rubber grip, yaitu mampu menjaga suhu agar tetap stabil, sehingga hasil pengukuran akurat.

4. Calibration Screw

Bagian dari hand refractometer selanjutnya, yaitu calibration screw. Bagian ini dapat mengontrol proses kalibrasi sebelum alat Anda gunakan. 

Pada proses kalibrasi, Anda bisa melonggarkan atau mengencangkan bagian ini dengan menggunakan baut hausarbeit schreiben lassen preis. Sehingga, hasil pengukuran konsentrasi zat yang akan Anda dapatkan benar-benar akurat. 

5. Prisma

Prisma ini merupakan bagian tempat Anda akan meletakkan sampel yang akan Anda uji. Oleh karena itulah, bagian ini biasanya terletak di bagian paling depan refraktometer. 

Bagian prisma ini berfungsi untuk mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis ghostwriting österreich. Sehingga, bagian ini juga memiliki peran dalam membaca nilai skala dari suatu zat yang Anda analisis.

Tertarik Beli Refraktometer untuk Kebutuhan Laboratorium?

Nah, setelah Anda mengetahui apa itu, fungsi, jenis-jenis dan bagian-bagian refraktometer, selanjutnya apakah Anda tertarik untuk membeli alat ini? Jika Anda tertarik membeli alat ini Anda bisa membelinya di Laboratorium Solusi Indonesia

Di toko ini sudah tersedia secara lengkap alat refraktometer dengan berbagai jenis ghostwriter matheklausur. Selain, refractometer, Anda juga bisa menemukan berbagai peralatan dan perlengkapan laboratorium lainnya dengan kualitas yang tidak perlu Anda ragukan lagi.

Tak hanya menyediakan berbagai produk lengkap dan berkualitas, Laboratorium Solusi Indonesia juga menawarkan harga bersaing untuk setiap produk yang dijual. Cara menggunakan dan merawat refraktometer pun akan dijelaskan. Jadi tunggu apalagi? Yuk, belanja kebutuhan laboratorium di Laboratorium Solusi Indonesia!

Categories
Alat Laboratorium

Bagian-Bagian Autoklaf dan Keterangan Fungsinya, Lengkap!

Autoklaf atau autoclave adalah alat sterilisasi yang memiliki bagian bagian tertentu dan cukup sering menjadi pilihan dalam bidang kesehatan untuk mensterilkan peralatan medis. Metode sterilisasi pada alat ini, yaitu sterilisasi panas basah atau menggunakan uap panas. 

Jika Anda memperhatikannya, bentuk autoklaf mirip dengan dandang tertutup, tetapi dengan ukuran yang besar yang terdiri dari beberapa komponen. Mulai dari pemanas, pressure gauge, dan katup untuk melepas tekanan agar sterilisasi dapat beroperasi. 

Sebelum Anda membeli alat ini, Anda perlu menyimak penjelasan tentang bagian-bagian autoklaf lengkap dengan fungsinya di bawah ini.

Bagian-Bagian Autoklaf dan Fungsinya

Terdapat banyak macam, jenis, dan merek autoclave yang ada di pasaran. Biasanya, antara satu tipe dengan tipe lainnya memiliki perbedaan. Walaupun begitu, terdapat komponen standar pada setiap autoclave agar dapat beroperasi dengan lancar. Berikut adalah gambar bagian-bagian autoklaf lengkap:

1. Body

Sumber: orami.co.id

Komponen autoclave pertama, yaitu bagian paling luar yang biasanya terbuat dari aluminium. Terdapat juga wadah yang merupakan tempat sterilisasi, terbuat dari aluminium dengan ketebalan yang berbeda di dalamnya. 

2. Tombol On dan Off untuk Menghidupkan Autoclave

Sumber: ux.stackexchange.com

Bagian kedua adalah tombol yang memiliki fungsi menghidupkan atau mematikan mesin autoclave. Adanya tombol ini, maka Anda akan lebih mudah mengoperasikan autoclave, seperti menghidupkan atau mematikannya. 

Tombol ini terdapat pada setiap jenis autoclave, baik yang manual maupun yang sudah menggunakan sistem digital. 

3. Tombol Timer untuk Mengatur Waktu

Sumber: tokopedia.com

Selanjutnya, beberapa jenis autoclave memiliki tombol untuk pengaturan waktu. Tombol ini memiliki fungsi untuk menghidupkan pengatur waktu sterilisasi yang Anda butuhkan. Jadi, ketika Anda mengaktifkan tombol ini, pengatur waktu akan berfungsi secara otomatis. Tombol ini juga ada pada autoclave yang berjenis semi automatic

4. Memeriksa Suhu dengan Termometer 

Sumber: belart.com

Komponen ini berfungsi untuk memeriksa suhu pada autoclave. Tanpa adanya bagian ini, sulit bagi Anda mengetahui suhu pada ruang sterilisasi. Komponen ini juga membantu Anda untuk memeriksa temperatur agar proses sterilisasi tetap lancar. 

5. Pengatur Suhu Autoclave

Sumber: indiamart.com

Selanjutnya adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur temperatur pada autoclave untuk sterilisasi. Tidak hanya itu, bagian ini juga bisa memberikan perintah kepada alat autoclave untuk memulai proses sterilisasi ketika temperatur yang Anda masukkan sudah tepat. 

Pada jenis semi automatic, pengatur temperatur juga berfungsi menjaga suhu agar tetap stabil selama proses sterilisasi.

6. Sensor Suhu untuk Menghindari Overheating

Sumber: tc.co.uk

Agar autoclave tidak rusak karena suhu yang terlalu panas, terdapat komponen sensor temperatur pada alat ini. Jenis dan merek autoclave tertentu memiliki sensor yang berfungsi untuk mengatasi kendala overheating

Jadi, ketika terjadi overheating, autoclave dapat mati dengan otomatis. Tidak hanya itu, komponen ini juga memiliki fungsi agar suhu sterilisasi menjadi tetap stabil.

7. Penutup agar Uap Tidak Bocor

Sumber: tomy.amuzainc.com

Setelah mengetahui komponen untuk temperatur pada autoclave, salah satu dari bagian bagian autoklaf selanjutnya adalah penutup. Komponen ini sangat penting, karena berperan agar menghindari kebocoran uap panas pada autoclave dan tekanan uap tidak keluar. Sehingga, sterilisasi tetap stabil.

8. Pressure Gauge untuk Memantau Tekanan

Sumber: autoclave.com

Pada penutup autoclave, terdapat komponen yang memiliki fungsi untuk menunjukkan pada Anda tekanan dalam ruang sterilisasi autoclave pada saat proses sterilisasi berlangsung. Komponen inilah yang dinamakan pressure gauge.

9. Katup untuk Melepaskan Uap

Sumber: kingstonvalves.com

Selain terdapat pressure gauge pada tutup autoclave, ada  juga komponen yaitu dua katup. Fungsi bagian autoklaf yang satu ini, yakni sebagai pelepas tekanan uap pada saat sterilisasi berlangsung. Fungsi lainnya adalah mengatur tekanan uap ketika terjadi tekanan yang berlebihan dan berpotensi membahayakan.

10. Sekrup Pengaman yang Kuat

Sumber: boothmed.com

Pada bagian atas, terdapat sekrup yang berfungsi khusus agar tutup autoclave selalu terkunci dengan kencang dan rapat. Komponen ini penting agar uap sterilisasi tidak bocor. Jumlahnya cukup banyak dan melingkar pada seluruh bagian luar autoclave. Periksa dengan rutin sekrup tersebut untuk menghindari kerusakan.

11. Heating Element untuk Sumber Panas

Sumber: indiamart.com

Pada saat memanaskan uap, perlu adanya komponen untuk sumber panasnya. Di bagian bawah autoclave, terdapat elemen pemanas yang berperan untuk memanaskan air sampai titik didih. Sehingga muncullah uap panas yang akan mengalir ke permukaan alat yang Anda sterilisasi dengan autoclave.

12. Power Cord

Sumber: ebay.com

Bagian bagian autoklaf selanjutnya adalah tempat yang menghubungkan kabel power dari alat ke sumber listrik. Tanpa adanya bagian ini, maka autoklaf tidak akan bisa beroperasi atau hidup.

13. Kran Pembuangan Air Sisa

Sumber: indiamart.com

Memiliki fungsi untuk mengeluarkan sisa air pada proses sterilisasi keluar, bagian autoklaf yang satu ini menjadi sangat penting. Di bagian bawah alat ini juga terdapat kran untuk pembuangan air agar uap untuk sterilisasi bisa Anda sesuai dengan keperluan.

14. Pegangan Autoclave

Sumber: ebay.com

Setiap alat autoclave memiliki handle yang dapat Anda gunakan untuk mengangkat autoclave dari suatu tempat ke tempat lainnya. Handle akan memudahkan Anda ketika perlu mengubah posisi autoclave. Komponen ini juga berfungsi untuk menutup alat.

15. Angsa

Sumber: tokopedia.com

Pada jenis autoclave yang menggunakan listrik, terdapat komponen yang berperan sebagai pembatas terhadap penambahan air untuk penguapan. Komponen tersebutlah yang dinamakan angsa.

Sementara itu, untuk autoclave yang menggunakan sumber panas dari kompor atau alat konvensional lainnya. Angsa berbentuk wadah aluminium yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakan alat-alat Anda yang akan melalui proses sterilisasi.

Jenis-jenis Autoclave

Setelah mengetahui bagian-bagian autoklaf, Anda perlu mengetahui jenis-jenis autoclave sebelum memutuskan untuk membelinya. Terdapat tiga jenis autoclave yang bisa Anda pilih. Setiap jenis memiliki klasifikasi masing-masing tergantung dari caranya menghilangkan uap panas pada proses sterilisasi, seperti berikut ini:

1. Gravity Displacement

Jenis yang pertama ini adalah yang paling umum dan standar. Bekerja di antara suhu 121-134 derajat celcius dan durasi antara 10-30 menit. Autoclave ini memindahkan udara dengan gravitasi memanfaatkan perbedaan massa uap dengan udara.

2. Prevacuum atau High Vacuum

Selanjutnya adalah autoclave yang memiliki pompa untuk mengeluarkan sebagian besar udara dari dalam ruang sterilisasi. Autoclave ini akan mengeluarkan udara selama paling tidak 8-10 menit. Setelah itu, uap mulai disaring masuk ke dalam autoclave.

Berbeda dengan jenis autoclave sebelumnya, jenis yang satu ini bekerja pada suhu kisaran 132-135 derajat celcius dengan durasi 3-4 menit. 

4. Steam-Flush Pressure-Pulse

Jenis autoclave yang satu ini menggunakan uap dan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Proses sterilisasi membutuhkan waktu tergantung dari jenis benda yang akan Anda sterilkan.

Tips Memilih Autoclave

Autoklaf dan bagian bagiannya sudah Anda ketahui. Sebelum membeli autoclave untuk mensterilkan alat Anda, simak tips berikut agar tidak salah pilih:

1. Kebutuhan Konsumsi Daya

Konsumsi daya listrik menjadi hal penting sebelum membeli alat ini. Autoclave harus Anda sesuaikan dengan daya listrik dan ruangan untuk proses sterilisasi. Pastikan daya listrik Anda mencukupi untuk mengoperasikan autoclave.

2. Utamakan Kemudahan

Faktor kemudahan pada alat yang Anda gunakan, akan membuatnya lebih efektif dan efisien. Selain itu, dengan mengutamakan kemudahan, juga dapat membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan sterilisasi alat.

3. Perhatikan Volume

Memilih volume alat biasanya berkaitan dengan keperluan ruangan untuk proses sterilisasi. Anda perlu memastikannya sebelum memilih autoclave, agar pekerjaan lebih efisien dan tidak memakan banyak tempat.

Tidak hanya ukuran ruangan, tetapi juga banyaknya alat yang akan Anda sterilkan menggunakan alat ini. Jika alatnya cenderung sedikit, pilihlah autoclave dengan volume kecil dan juga sebaliknya. 

4. Pahami Jenis Alat yang Disterilkan

Tips terakhir adalah memahami jenis dan ukuran alat yang akan Anda sterilkan. Setelah itu, Anda perlu mengelompokkannya sesuai dengan ukuran. Jika terdapat banyak alat yang ukurannya besar, akan lebih tepat jika Anda memilih autoclave yang memiliki ukuran besar. 

Jadi Lebih Paham Fungsi dari Setiap Bagian Autoklaf

Itulah bagian-bagian autoklaf serta fungsinya yang biasanya terdapat pada alat autoclave atau alat sterilisasi menggunakan uap. Pastikan Anda mengetahui dan memahaminya sebelum memutuskan membeli alat ini, ya. 

Jika Anda ingin membelinya, maka Laboratorium Solusi Indonesia adalah pilihan yang tepat produk autoclave dan laboratorium terbaik untuk keperluan klinik, medis, dan industri. Produk yang disediakan sangat lengkap dengan harga terjangkau. Kami juga membagikan cara menggunakan dan merawat autoklaf. Semoga informasi ini bermanfaat!

Categories
Alat Laboratorium

Cara Menggunakan dan Merawat Autoklaf dengan Benar

Cara menggunakan autoklaf tidaklah sembarangan. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui bagaimana mekanisme kerja autoklaf secara baik dan benar. Anda tidak perlu khawatir, karena artikel ini akan memberikan penjelasan seputar autoklaf secara lengkap!

Apa Itu Autoklaf?

Autoclave adalah mesin steam yang digunakan untuk mensterilkan peralatan laboratorium menggunakan uap. Agar bakteri, jamur, dan virus dapat mati. Selain, mesin ini juga bisa mematikan bahan-bahan berbahaya pada limbah medis sebelum dibuang. 

Mekanisme Kerja Autoklaf

Ketika melakukan proses pensterilan, ada beberapa tahapan atau fase yang perlu Anda ketahui. Umumnya tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Fase Pengkondisian

Tahapan pertama adalah pengkondisian. Ketika Anda memasukkan peralatan ke dalam autoklaf, maka secara langsung sistem vakum di dalamnya akan menyala. Vakum ini nantinya akan membuang udara di dalam autoclave agar tidak menghambat proses sterilisasi.

Setelah uap di dalam mesin autoclave berhasil memaksa seluruh udara yang ada di dalamnya untuk keluar, maka Anda bisa melakukan tahap selanjutnya. Jadi, jangan melakukan tahap berikutnya jika mesin autoclave belum selesai membuang udara di dalamnya.

2. Fase Paparan

Fase atau tahapan kedua adalah paparan. Setelah udara dibuang, maka saluran sterilisasi akan tertutup. Uap dari mesin autoclave akan terus keluar sehingga tekanan serta suhu di dalamnya meningkat.

Di sinilah tahapan kedua, yaitu paparan akan dimulai. Barang atau peralatan yang sudah berada di dalam mesin autoclave tadi akan terpapar oleh uap yang keluar dari mesin autoclave.

Anda harus membiarkan peralatan tersebut berada di dalam hingga proses sterilisasi selesai. Proses ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, Anda harus bersabar agar seluruh sisa bakteri dan virus pada peralatan tersebut mati tanpa tersisa.

3. Fase Pembuangan

Tahapan yang terakhir adalah pembuangan. Ketika proses steril selesai, maka uap yang mengumpul di dalam autoklaf akan dibuang. Pada tahap ini Anda harus mendiamkan peralatan yang telah steril hingga benar-benar kering, sebelum kembali menggunakan peralatan tersebut untuk penelitian atau pekerjaan lainnya.

Cara Menggunakan Autoklaf

Karena fungsinya sangat penting, menggunakan mesin autoclave pun tidak boleh asal-asalan. Meski terlihat sederhana, kenyataannya cara menggunakan autoklaf harus sesuai dengan aturannya, lho.

Sebelum mengetahui bagaimana cara menggunakan autoklaf dengan benar, ada syarat umum dan pedoman mesin autoclave yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Minimal ada satu katup pengaman.
  • Adanya saluran pengeluaran atau drain cock.
  • Pengatur suhu di dalam ruangan mesin bisa mencapai kisaran 3 derajat celcius.
  • Adanya probe suhu atau termokopel perekam.
  • Adanya pengatur waktu dan perekam suhu.

Setelah mesin autoclave memenuhi syarat dan pedoman di atas, maka Anda tidak perlu khawatir akan kinerja dan kualitas sterilnya. Semakin lengkap dan berkualitas mesin autoclave yang Anda gunakan, maka semakin baik untuk membersihkan peralatan medis milik Anda.

Nah, ketika ingin membersihkan peralatan medis menggunakan mesin autoclave, ada beberapa cara yang perlu Anda terapkan. Berikut cara menggunakan mesin autoclave yang benar:

  • Pertama, Anda harus melihat volume air di dalam mesin steam tersebut. Supaya mesin tidak rusak atau berkerak, gunakanlah air hasil dari destilasi.
  • Kedua, masukan barang atau peralatan medis ke dalam mesin. Pastikan semua bagiannya terkena air. Setelah itu, tutup mesin autoclave dengan rapat agar uap tidak keluar.
  • Ketiga, nyalakan mesin dan jangan lupa mengatur waktu minimal 15 menit dengan suhu 121 derajat celcius. Waktu 15 menit ini akan terhitung mulai dari tekanan mencapai 2 atm.
  • Keempat, alarm akan berbunyi dan menandakan jika proses penguapan atau sterilisasi telah selesai. Namun, Anda tidak boleh langsung membuka mesin autoclave sebelum tekanan di dalamnya turun menjadi 0.
  • Keluarkan peralatan medis dengan hati-hati dan tunggu sampai mengering.

Itulah cara kerja sterilisasi menggunakan autoklaf dengan benar yang harus Anda lakukan ketika ingin membersihkan peralatan medis milik Anda dari kuman, bakteri, jamur, atau virus.

Agar lebih aman ketika menggunakan mesin autoclave, ada beberapa hal yang perlu Anda hindari, antara lain:

  • Jangan memasukan barang-barang yang tidak tahan panas dan peralatan yang terbuat dari bahan yang kedap oleh air.
  • Pastikan tidak meletakkan peralatan ke dalam wadah yang berbentuk selain sekunder.
  • Jangan membuka penutupnya ketika mesin sedang aktif.
  • Barang-barang yang ingin disterilkan tidak boleh menyentuh sisi dalam dari autoclave.
  • Jangan memasukan barang terlalu banyak atau melebihi kapasitasnya.

Cara Merawat Autoklaf

Agar awet, setiap barang atau mesin haruslah dirawat dengan benar, begitu juga mesin autoclave. Seperti penjelasan sebelumnya, mesin autoclave bekerja dengan menggunakan panas uap atau panas basah. Berikut ini cara-cara yang bisa Anda coba untuk merawat mesin autoclave:

1. Menggunakan Prosedur yang Benar

Merawat mesin steam seperti autoclave diawali dengan cara penggunaannya. Jika penggunaannya tepat dan sesuai dengan standar prosedur yang benar, maka kerusakan yang terjadi sangat minim.

Ketika mesin autoclave di tempat kerja Anda cepat rusak, padahal memiliki kualitas yang baik. Bisa jadi Anda tidak menggunakannya sesuai dengan standar prosedur yang tepat. Biasanya prosedur ini ada di manual book yang tersedia di dalam kemasan mesin saat pertama kali Anda membelinya.

2. Perhatikan Listrik dalam Kondisi Stabil

Autoclave dengan sistem digital sudah dilengkapi oleh mikro komputer yang bisa menyimpan memori dalam waktu yang sifatnya sementara. Sayangnya kondisi listrik yang tidak stabil bisa memberikan dampak buruk pada sistem satu ini.

Jika sistem mengalami gangguan karena listrik dalam kondisi tidak stabil, maka hal ini bisa berdampak buruk terhadap mesin autoclave. Cara untuk menghindarinya, Anda harus memperhatikan dan memastikan listrik dalam kondisi yang stabil. 

Anda bisa memanggil teknisi listrik untuk memeriksa tegangan listrik pada saluran yang akan Anda gunakan untuk mesin autoclave. Supaya proses sterilisasi nantinya berjalan lancar.

3. Jangan Menggunakan Air yang Sama Berulang Kali

Ketika selesai melakukan sterilisasi, air yang ada di dalam autoclave harus segera Anda buang. Gunakanlah air yang baru ketika akan melakukan sterilisasi lagi. Jika Anda menggunakan air yang sama dan membiarkannya terlalu lama di dalam, maka mesin autoclave akan cepat rusak.

Namun, ada beberapa mesin yang bisa menggunakan air yang sama untuk melakukan proses sterilisasi. Anda bisa mengganti air jika sudah digunakan sebanyak 5 kali.

4. Takaran Air yang Pas

Cara menjaga dan merawat mesin autoclave berikutnya adalah memperhatikan takaran air di dalamnya. Biasanya di dalam bejana mesin sudah terdapat batas atau takaran air. Jadi, jangan melebihi atau mengurangi air yang akan Anda gunakan pada saat proses sterilisasi.

Ketika Anda mengisi air tidak sesuai takaran, maka mesin autoclave akan cepat rusak dan mempengaruhi hasil sterilisasi. Dampak buruknya adalah peralatan medis tidak bersih maksimal dan menyisakan kuman atau bakteri di dalamnya. 

Hal ini pastinya akan sangat berbahaya saat peralatan medis tersebut Anda gunakan kembali. Karena ada kuman dan bakteri yang masih menempel pada peralatan tersebut.

5. Kalibrasi

Cara yang terakhir adalah melakukan kalibrasi minimal satu tahun sekali. Kalibrasi harus segera dilakukan jika jarum penunjuk tekanan atau suhu tidak tepat. Meski mesin tidak menunjukkan masalah-masalah tersebut, Anda tetap harus melakukan kalibrasi untuk menjaga keakuratan temperatur dan tekanannya.

Selain melakukan kalibrasi minimal satu kali dalam setahun, Anda juga harus rutin membersihkan mesin autoclave. Agar lebih awet, ikutilah cara membersihkan autoklaf dengan benar yang terdapat dalam buku panduannya.Supaya tidak salah langkah.

Sudah Mengerti Cara Menggunakan dan Merawat Autoklaf?

Nah, itulah informasi lengkap seputar mesin autoclave atau mesin steam yang berfungsi untuk mensterilisasikan peralatan medis dari kuman, jamur, bakteri, dan bahkan virus.

Agar mesin autoclave awet dalam jangka waktu panjang, Anda harus merawatnya dengan baik dan benar. Untuk cara merawatnya, Anda bisa mengikuti cara-cara yang sudah disebutkan di atas. Jadi, tidak hanya cara penggunaan yang harus tepat, merawat mesin autoklaf pun juga tidak boleh sembarangan.

Karena fungsinya sangat penting, maka Anda harus memilih mesin autoclave yang berkualitas. Segera kunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia untuk mendapatkan penawaran spesial dari product specialist kami.

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Apa Itu Autoklaf? Ini Fungsi, Jenis, dan Tips Membelinya!

Sumber: Andarupm 

Pernah mendengar istilah autoklaf? Bagaimana prinsip kerjanya? Ini merupakan mesin steam untuk mensterilkan berbagai peralatan yang ada di laboratorium. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan uap sehingga bakteri, virus, jamur, serta organisme bisa mati.

Memahami fungsi dan tips sebelum membelinya merupakan hal yang sangat penting. Pembahasan selengkapnya bisa Anda simak melalui pemaparan berikut.

Apa Itu Autoklaf?

Jika melihat dari segi bahasa, autoklaf adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa asing (autoclave). Terdapat dua kata, yaitu ‘auto’ dari bahasa Yunani yang artinya diri. Kemudian ada kata ‘clavis’ dari bahasa Latin dan mempunyai arti kunci.

Karakteristik Autoklaf

Di Indonesia, orang-orang menyebutnya dengan istilah otoklaf. Berdasarkan penjabaran di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa ini merupakan sebuah alat pengunci diri. Bisa juga memiliki  arti ruang kedap yang tertutup atau terkunci rapat.

Ketika Anda mencari kata autoclave berdasarkan istilah, ini merupakan sebuah alat laboratorium untuk mensterilkan berbagai peralatan laboratorium yang Anda gunakan. 

Mungkin Anda sekarang bertanya kenapa alat-alat tersebut perlu untuk di sterilisasi? Jawabannya, yaitu karena semua alat tersebut masih bisa Anda gunakan lagi.

Jadi, memang alat laboratorium ini bukan sekali pakai kemudian Anda buang. Akan tetapi, Anda wajib mensterilkan demi menghilangkan serta membunuh virus, bakteri, mikroorganisme, spora, dan lain-lain.

Lalu berapa lama waktu untuk melakukan sterilisasi? Sebenarnya autoklaf mempunyai batas waktu yang cenderung berbeda. Jika di dalam proses sterilisasi tersebut, membutuhkan waktu sekitar 60 menit, maka jangka waktu antara peralatan yang satu dengan yang lain adalah 1 jam.

Fungsi Autoklaf

Fungsi dari autoklaf sendiri memang sangat penting di dalam sebuah laboratorium. Setiap lab pasti mempunyai alat ini untuk membersihkan peralatan dari bakteri maupun organisme. Beberapa fungsi lain dari autoclave, yaitu:

  • Berfungsi untuk mensterilkan wadah serta benda yang ada di laboratorium yang biasanya digunakan untuk penelitian.
  • Berguna dalam mensterilkan berbagai peralatan medis di bidang kedokteran.
  • Mematikan bahan-bahan yang berbahaya yang terdapat di limbah medis sebelum membuangnya.

Jenis-Jenis Autoklaf Berdasarkan Sumber Panas

Berikut ini adalah jenis-jenis autoklaf berdasarkan sumber panas yang perlu Anda ketahui:

1. Autoclave Pemanas Gas

Jenis yang pertama ini termasuk ke dalam kategori manual. Sebuah autoklaf yang menggunakan panas dari api. Biasanya memanfaatkan bunsen maupun kompor. Memang sangat sederhana, sehingga ada yang menyebutnya sebagai autoclave tradisional.

Suhu serta tekanannya bisa Anda sesuaikan dengan cara mengatur volume maupun besarnya api yang terdapat di bunsen atau kompor. Tentu saja untuk jenis yang satu ini mempunyai kekurangan. Anda harus mengecek dan membutuhkan perlakuan secara manual ketika proses sterilisasi sedang Anda lakukan.

Tujuannya untuk bisa mempertahankan tekanan serta suhu, sehingga tidak sampai melebihi batas maksimal. Sementara untuk keunggulannya adalah memiliki harga yang lebih murah. Alat ini juga penggunaannya cukup sederhana serta tidak memerlukan energi listrik.

2. Autoklaf Pemanas Listrik

Kebalikan dari jenis yang pertama, untuk autoclave yang satu ini memanfaatkan tenaga listrik agar bisa bekerja. Dari segi kecanggihan, tentunya lebih baik dari jenis sebelumnya. Di dalamnya juga sudah terdapat timer serta sensor suhu atau temperatur.

Jadi, Anda tidak perlu lagi memantau selama Anda menggunakannya. Proses pemantauan akan berlangsung secara otomatis. Anda tinggal mengaturnya melalui timer yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Kemudian, untuk sensor panas yang ada di autoklaf pemanas listrik, berfungsi membantu dalam proses pengaturan temperatur. Dari segi harganya tentunya lebih mahal. Selain itu, pada saat ada salah satu bagian yang mengalami masalah, berpotensi menyebabkan autoclave tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Jenis-jenis Autoklaf Berdasarkan Sistem Kerja

Setelah memahami apa saja jenis autoklaf berdasarkan sumber panasnya, masih ada jenis lain yang juga harus Anda ketahui. Sebuah autoclave juga bisa Anda kategorikan sesuai dengan sistem kerjanya. Berikut jenis-jenisnya:

1. Gravity Displacement Autoclave

Cara kerjanya adalah dengan menggunakan gaya gravitasi bumi yang akan bekerja pada udara dan uap. Uap mempunyai masa yang lebih ringan daripada udara. Jadi, pada saat kedua zat tersebut ada di dalam satu tabung, maka udara akan ada di bawah.

Adapun prinsip kerja dari autoklaf gravity displacement, yaitu memasukkan uap ke bagian atas, sehingga mampu menekan udara. Semakin banyak  uap yang Anda masukkan, maka udara semakin tertekan, lalu keluar melewati saluran yang ada di bawah autoclave.

Ketika proses ini sudah selesai, maka suhu akan otomatis meningkat. Kemudian, proses sterilisasi akan dimulai. Sebagai tambahan, bahwa jenis autoklaf ini mempunyai suhu berkisar 120ºC sampai dengan 135ºC dalam jangka waktu 15 sampai 30 menit.

2. High Vacuum Autoclave

Cara kerja high vacuum autoclave berbeda dengan autoklaf gravitasi. Terdapat pompa yang berguna untuk mengeluarkan udara yang ada  di dalam autoclave yang akan menyebabkan vacuum.

Pada saat tersebut, uap bisa Anda masukkan ke tabung, sehingga mampu menyentuh semua permukaan benda yang Anda sterilkan. Proses pengeluaran udara pada autoklaf berlangsung antara 8 sampai dengan 10 menit.

Keunggulan high vacuum autoclave adalah bekerja secara lebih cepat dari jenis sebelumnya. Hanya dalam waktu 3 sampai 4 menit, suhuya sudah bisa mencapai 135 ºC.

3. Autoclave Steam-Flush

Satu lagi autoclave yang hadir dengan berdasarkan cara kerjanya. Autoclave yang memiliki nama lain Pressure-Pulse ini bekerja dengan mengandalkan prinsip dorongan serta tekanan. Sebelum melakukan sterilisasi, maka uap akan dialirkan, lalu Anda berikan dorongan tekanan yang melebihi tekanan atmosfer.

Sehingga, udara akan otomatis terdorong ke luar. Proses tersebut harus Anda lakukan secara berulang. Adapun mengenai waktu yang Anda butuhkan dalam satu siklus sterilisasi dengan memanfaatkan autoclave steam-flush menyesuaikan benda yang Anda sterilkan.

Tips Membeli Autoklaf Berkualitas Terbaik

Informasi yang tidak kalah penting, yaitu memahami tips sebelum Anda membeli autoklaf, seperti berikut ini:

1. Menentukan Ukuran Autoclave

Tips pertama, yaitu Anda harus menentukan ukuran autoklaf yang Anda butuhkan. Anda bisa menyesuaikan dengan ruangan yang ada di klinik maupun rumah sakit. Kemudian, Anda juga harus memperhitungkan berapa banyak pekerjaan yang memerlukan alat sterilisasi tersebut. Agar sesuai dengan kebutuhan.

2. Mengetahui Apa Saja Alat yang Akan Anda Sterilkan

Selain menyesuaikan dengan ruangan, Anda juga harus mengetahui kira-kira apa saja alat yang perlu Anda sterilkan menggunakan autoklaf. Ini untuk menimbang apakah nanti alat yang Anda beli tersebut sesuai atau tidak.

Misalnya, peralatan medis yang Anda miliki tidak banyak. Akan tetapi, jika alat tersebut ukurannya besar, maka Anda perlu autoklaf yang ukurannya juga besar. Supaya, proses sterilisasi bisa berlangsung secara optimal.

3. Memperhatikan Kualitas Air

Tips berikutnya yang juga tidak kalah penting, yaitu Anda perlu memperhatikan kualitas air. Hal ini berkaitan dengan keawetan dari alat tersebut. Sekaligus juga menentukan seperti apa performa ketika mensterilkan alat kesehatan.

4. Melihat Katalog Autoclave

Demi memberikan gambaran secara lebih jelas seputar jenis-jenis autoclave, maka Anda perlu mencari katalog online. Sebuah katalog yang akan memberikan informasi tentang jenis autoklaf.  Dari sini Anda bisa mengetahui seperti apa tipe, model, maupun merek yang paling tepat.

5. Beli yang Bergaransi

Kualitas barang yang akan Anda beli akan menjamin seberapa lama barang tersebut bisa bertahan. Garansi merupakan faktor yang harus Anda perhatikan. Oleh sebab itu, belilah autoclave yang menawarkan garansi. Ketika ada sesuatu yang tidak Anda inginkan, maka Anda bisa memanfaatkan garansi tersebut. 

6. Memperhatikan Voltase Listrik yang Anda Butuhkan

Perhatikan spesifikasi mesin steam tersebut sebelum Anda membelinya. Nanti, Anda bisa mengecek berapa besar voltase dibutuhkan agar autoklaf bisa Anda gunakan. Jadi, alat tersebut bisa bekerja tanpa mengalami kendala.

7. Beli di Tempat Terpercaya

Tips terakhir adalah Anda harus membeli autoklaf tersebut pada tempat terpercaya. Jangan tergiur oleh harga miring, karena yang harus menjadi fokus utama Anda adalah kualitasnya.

Oleh sebab itu, Laboratorium Solusi Indonesia bisa Anda jadikan referensi sebagai situs terpercaya untuk membeli autoklaf. Anda akan mendapatkan layanan berkualitas baik sebelum atau pasca pembelian.

Anda juga dapat mengakses halaman produk LSI untuk melihat peralatan laboratorium lainnya.

Sudah Paham Tentang Autoklaf?

Apakah Anda sudah memahami apa itu autoklaf? Kesimpulannya, baik rumah sakit atau klinik kesehatan penting untuk memiliki alat satu ini. Supaya proses sterilisasi berbagai alat kesehatan bisa lebih mudah Anda lakukan dan hasilnya pun bisa lebih optimal. Kami juga membagi cara merawat mesin autoklaf disini. Semoga bermanfaat!

Categories
Alat Laboratorium

Jenis Jenis Spektrofotometer dengan Fungsinya Lengkap

Di antara jenis jenis spektrofotometer, mungkin Anda familiar dengan spektrofotometer UV VIS, spektrofotometer visible, dan spektrofotometer UV. Namun, selain itu ternyata masih ada beberapa jenis yang perlu Anda ketahui. Penasaran apa saja? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!

Karakteristik dan Cara Kerja Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah instrumen yang mengukur dan menganalisis spektrum sampel. Ada berbagai jenis spektrofotometer yang tersedia di pasaran tergantung pada kebutuhan dan persyaratan pengaplikasiannya. Cara kerjanya adalah dengan melewatkan berkas cahaya melalui sampel untuk mengukur intensitas cahaya sampel. 

Instrumen ini biasa digunakan oleh peneliti dan produsen dari berbagai industri dalam proses pengukuran warna dan berguna untuk memantau akurasi warna selama produksi. Selain itu, perlu Anda ketahui, bahwa spektrofotometer terdiri dari dua bagian utama, yakni spektrometer dan fotometer. 

Spektrometer merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan cahaya dari setiap panjang gelombang, sedangkan fotometer adalah untuk mengukur intensitas cahaya. Spektrofotometer didesain secara khusus supaya cairan atau sampel bisa ditempatkan di antara spektrometer dan fotometer. 

Jeni-Jenis Spektrofotometer

Spektrofotometer tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran serta fungsinya. Supaya lebih jelas, berikut ini informasi menarik tentang jenis jenis spektrofotometer untuk Anda:

1. Spektrometer Single Beam

Sumber: Youtube

Jenis spektrofotometer yang pertama ada spektrofotometer single beam (sinar tunggal). Spektrofotometer sinar tunggal adalah instrumen analisis yang membuat semua gelombang cahaya yang datang dari sumber cahaya melewati sampel. 

Oleh karena itu, pengukuran intensitas cahaya dilakukan sebelum dan sesudah cahaya melewati sampel. 

Spektrofotometer berkas tunggal ini lebih kompak dan optiknya lebih sederhana daripada spektrofotometer berkas ganda. Selain itu, instrumen ini harganya juga relatif lebih murah daripada jenis spektrofotometer yang lain.

Spektrofotometer single beam cocok bagi Anda yang ingin mengukur absorbansi atau transmitansi cahaya pada panjang gelombang tertentu. Selain itu, spektrofotometer ini umumnya tidak recommended untuk pemindaian spektral pita penuh yang membutuhkan stabilitas sumber cahaya dan detektor yang tinggi.

Sinar tunggal mengacu pada cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya, melewati serangkaian bagian optik, sel penyerapan, dan akhirnya menyinari detektor. Sinar ini terdiri dari sekelompok cahaya monokromatik, yakni berkas hanya dapat bergantian melalui referensi dan larutan sampel, kuvet, dan konverter fotolistrik. 

Penting juga untuk Anda ketahui bahwa spektrofotometer jenis ini menghasilkan pengukuran yang terkadang terpengaruh oleh fluktuasi catu daya, sehingga menyebabkan kesalahan yang lebih besar. Hal tersebut membuat spektrofotometer ini kurang cocok untuk industri farmasi dan inspeksi yang menuntut kualitas tinggi. 

2. Spektrofotometer Double Beam

Sumber: Youtube

Salah satu dari jenis jenis spektrofotometer berikutnya adalah spektrofotometer berkas ganda, yakni instrumen analisis dimana berkas cahaya yang berasal dari sumber cahaya terbagi menjadi dua fraksi. 

Satu fraksi bertindak sebagai referensi (berkas referensi), sedangkan fraksi lainnya melewati sampel (berkas sampel). Akibatnya, berkas referensi tidak melewati sampel.

Spektrofotometer ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan dua panjang gelombang cahaya monokromatik yang berbeda. Kedua berkas cahaya bergantian menyinari sel sampel yang sama secara berkala, sehingga kinerjanya lebih baik dengan sensitivitas yang lebih tinggi daripada yang balok tunggal.

Pasalnya, spektrofotometer jenis ini memiliki perekaman otomatis serta pemindaian full-band yang cepat. Keunggulan inilah yang dapat mengurangi ketidakstabilan sumber cahaya, perubahan sensitivitas detektor dan faktor lainnya, terutama untuk analisis struktural.

Perbedaan utama antara spektrofotometer berkas tunggal (single beam) dan berkas ganda (double beam) adalah bahwa dalam spektrofotometer berkas tunggal, semua gelombang cahaya melewati sampel. Sedangkan dalam spektrofotometer double beam, berkas cahaya terbagi menjadi dua bagian dan hanya satu bagian yang melewati sampel.

3. Spektrofotometer Visible

Sumber: Youtube

Rentang panjang gelombang yang diukur dari spektrofotometer jenis ini pada wilayah cahaya tampak sekitar 400~1000 nm. Spektrofotometer sinar tampak (visible) adalah spektrofotometer sinar tunggal. 

Ini merupakan instrumen yang berfungsi untuk mengukur absorbansi zat yang akan diuji untuk cahaya tampak dan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif di atasnya. Spektrofotometer visible banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan, uji klinis, pemantauan lingkungan, produksi makanan, dan sebagainya.

4. Spektrofotometer UV

Sumber: Youtube

Spektrofotometer UV adalah jenis spektroskopi instrumen yang berfungsi untuk mengukur absorbansi cahaya melintasi rentang ultraviolet dari spektrum elektromagnetik. 

Jenis spektrofotometer UV ini banyak diandalkan dalam berbagai disiplin ilmu, yaitu kimia analitik, forensik, ilmu DNA dan RNA, farmasi, biologi, ilmu lingkungan, dan banyak lagi.

5. Spektrofotometer UV VIS

Sumber: Youtube

Jenis spektrofotometer UV-VIS umumnya berfungsi untuk mengukur absorbansi bahan dan analisis kuantitatif pada sinar tampak (visible), UV, atau ultraviolet. Rentang panjang gelombang terukur dari spektrofotometer tampak ultraviolet adalah 200 ~ 1100 nm di wilayah ultraviolet. 

Sekarang ini, spektrofotometer UV Vis merupakan salah satu instrumen analisis yang paling banyak digunakan dengan cakupan bidang ilmu terluas. Mulai dari ilmu kehidupan, ilmu material, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, kimia, dan teknik kimia. 

Kinerjanya dipengaruhi oleh komposisi sampel yang memungkinkan Anda mengetahui informasi tentang sampel dan konsentrasinya. Karena teknik spektroskopi ini bergantung pada penggunaan cahaya, Anda perlu mempertimbangkan sifat-sifat cahaya dalam menganalisis sampel.

Pertama, cahaya memiliki sejumlah energi yang berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Jadi, panjang gelombang cahaya yang lebih pendek membawa lebih banyak energi dan panjang gelombang yang lebih panjang membawa lebih sedikit energi. 

Manusia dapat melihat spektrum cahaya tampak (visible), dari kira-kira 380 nm (yang Anda lihat sebagai warna ungu), hingga 780 nm (yang Anda lihat sebagai merah). Satu sinar UV memiliki panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak hingga sekitar 100 nm. 

Oleh karena itu, cahaya dapat terurai dengan panjang gelombangnya. Inilah yang digunakan dalam spektrofotometer UV Vis untuk menganalisis atau mengidentifikasi zat yang berbeda dengan menempatkan panjang gelombang spesifik yang sesuai dengan absorbansi maksimum.

6. Spektrofotometer Infra Red (IR)

Sumber: Youtube

Jenis spektrofotometer ini persis mengacu pada cahaya yang terpancar dari sumber cahaya, kemudian terbagi menjadi dua berkas energi dan simetri yang sama. Satu sinar adalah cahaya sampel yang melewati sampel, sedangkan sinar lainnya adalah lampu referensi sebagai referensi. 

Setelah dua berkas cahaya memasuki fotometer melalui ruang sampel, berkas cahaya tersebut dimodulasi oleh cermin berbentuk kipas pada frekuensi tertentu untuk membentuk sinyal bolak-balik. Spektrum inframerah umumnya mengacu pada spektrum yang lebih besar dari 760 nm. 

Ini adalah wilayah spektral yang paling umum digunakan untuk mempelajari senyawa organik, sehingga dapat digunakan untuk menganalisis sampel dalam berbagai keadaan (gas, cair, dan padat). Spektrum inframerah memiliki karakteristik kecepatan, jumlah sampel kecil, karakteristik kuat, dan tidak merusak sampel.

7. Spektrofotometer Serapan Atom

Sumber: Youtube

Spektrofotometer serapan atom adalah instrumen laboratorium yang berfungsi untuk menganalisis konsentrasi unsur dalam sampel cair. Analisisnya dilakukan berdasarkan energi yang diserap dari panjang gelombang cahaya tertentu (biasanya 190 hingga 900 nm). 

Spektrofotometer ini biasanya mencakup pembakar api untuk atomisasi sampel (paling sering lampu katoda berongga), monokromator, dan detektor foton diplomarbeit schreiben lassen. Tergantung pada modelnya, beberapa spektrometer serapan atom umumnya memiliki turret atau soket lampu tetap.

Bagian tersebut mampu menampung hingga delapan sumber cahaya untuk mengurangi waktu henti antara sampel atau memungkinkan analisis berurutan seminararbeit schreiben lassen. Spektrofotometer serapan atom digunakan di banyak industri, misalnya pengujian lingkungan, analisis logam, produksi minyak dan kimia, farmasi, dan lain sebagainya.

Jika Anda menggunakan instrumen ini, pertama-tama Anda harus mengatomisasi sampel terlebih dahulu,  sehingga panjang gelombang karakteristiknya dipancarkan dan terekam Akademisches Ghostwriting. Kemudian, selama eksitasi, elektron naik satu tingkat energi di atom masing-masing, ketika atom tersebut menyerap energi tertentu. 

Energi ini sesuai dengan panjang gelombang tertentu yang merupakan karakteristik elemen Ghostwriter. Tergantung pada panjang gelombang cahaya dan intensitasnya, elemen tertentu dapat Anda deteksi dan konsentrasinya bisa Anda ukur. Biasanya, alat ini ampuh untuk menganalisis material maupun unsur logam jejak (semimetal).

Ada Jenis Spektrofotometer yang Baru Anda Kenal?

Itulah beberapa jenis spektrofotometer dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Sebelum memilih spektrofotometer, ada baiknya jika Anda mempertimbangkan beberapa aspek, seperti rentang panjang gelombang deteksi, rentang absorbansi kerja, dan waktu pengukuran hausarbeit schreiben lassen. Pertimbangan juga persyaratan lab dan budget yang Anda miliki.

Nah, jika Anda mencari perusahaan yang menjual berbagai teknologi medis dan perlengkapan laboratorium, seperti jenis jenis spektrofotometer di atas, Anda bisa menghubungi Laboratorium Solusi Indonesia. Perusahaan kami menyediakan aneka produk laboratorium yang terpercaya, berkualitas, dan tentunya bisa Anda andalkan.

Silakan konsultasikan kebutuhan Anda kepada product specialist kami, di nomor kontak 0812 9208 0271.

Categories
Alat Laboratorium

Spektrofotometer UV VIS: Fungsi, Prinsip Kerja, dan Cara Kerjanya

Spektrofotometer merupakan gabungan dari spektrometer dan fotometer. Alat ini digunakan untuk mengukur transmitan atau absorban sebuah sampel yang berfungsi sebagai panjang gelombang. Sedangkan spektrofotometer UV VIS adalah salah satu jenis dari spektrofotometer. 

Athletics Rivoli – Passion sport and fitness association… uk steroids shop area fitness – fitness area — turismo reggiano

Alat yang terbuat dari gabungan optik dan elektrik serta sifat kimia fisik ini paling sering ditemui di laboratorium. Ia memiliki banyak kegunaan untuk berbagai bidang. Jika ingin mempelajari alat satu ini, yuk, baca penjelasan di bawah! 

Apa Itu Spektrofotometer UV VIS?

Spektrofotometer UV VIS adalah jenis spektrofotometer yang berguna untuk mengukur di daerah ultraviolet dan di daerah tampak. Alat uji satu ini paling sering digunakan untuk menganalisis senyawa kimia. 

Karakteristik Spektrofotometer UV VIS

Alat laboratorium ini terkenal sebagai alat uji praktis dalam hal preparasi sampel dibandingkan alat uji jenis lain. Alat uji ini bekerja dengan cara melibatkan energi elektronik dengan kadar tinggi saat melakukan analisis. Oleh sebab itu, spektrofotometer UV VIS lebih sering peneliti gunakan untuk analisis kuantitatif. 

Sebagai tambahan, alat uji ini adalah gabungan yang terdiri dari UV dan visible. Maksud dari gabungan tersebut adalah bukti bahwa alat ini menggunakan dua sumber cahaya berbeda, yaitu sumber cahaya ultraviolet dan sumber cahaya yang tampak.  

Fungsi Spektrofotometer UV VIS

Fungsi utama dari spektrofotometer adalah untuk menganalisis atau menghitung seberapa besar atau banyak konsentrasi senyawa atas sampel yang sedang peneliti analisis. 

Sedangkan, spektrofotometer UV VIS akan berguna untuk melakukan identifikasi nilai absorbsi dari sebuah sampel dari sumber cahaya ultraviolet dan sumber cahaya tampak. 

Selain itu, alat ini juga bisa Anda gunakan untuk mengukur kadar logam berat dalam sebuah larutan. Pengukuran tersebut akan alat ini lakukan dengan cara mengetahui kecepatan penyerapan dengan konsentrasi larutan yang sedang Anda analisis. 

Prinsip Kerja Spektrofotometer UV VIS

Prinsip kerja dari spektrofotometer sendiri berfokus pada dispersi cahaya dimana cahaya akan berpendar menjadi berbagai bagian spektrum warna. Namun, Anda akan memerlukan cermin prisma untuk menghasilkan dispersi cahaya tersebut. 

Alat ukur satu ini memiliki prinsip yang berjalan lurus dengan Hukum Lambert, yaitu hukum yang menjelaskan tentang absorbsi atau penyerapan dengan intensitas cahaya. 

Namun, hasil dari intensitas cahaya yang sedang Anda analisis bergantung dengan sampel yang ada. Penjelasan tentang prinsip dari spektrofotometer UV VIS, bisa Anda perhatikan melalui gambar di bawah ini.

Sumber: Analitika

Dari gambar di atas, Anda bisa memperhatikan bahwa sampel bisa dianalisis menggunakan empat komponen utama alat uji spektrofotometer. Mulai dari sumber cahaya, monokromator, sel sampel, dan detektor. 

Prinsip kerja spektrofotometer UV VIS dimulai dari cahaya utama yang berasal dari lampu deuterium atau wolfram. Kemudian, akan alat ini teruskan melalui lensa ke monokromator dan filter cahaya pada fotometer. Lalu, monokromator akan merubah cahaya polikromatis menjadi cahaya tunggal atau monokromatis. 

Berkas cahaya yang memiliki panjang tertentu itu, kemudian akan alat ini ukur melalui sampel yang memiliki zat tertentu. Oleh sebab itu, ada larutan yang akan melalui proses absorbsi dan ada pula yang tidak. Setelah itu, hasil cahaya akan diterima oleh detektor.

Akhirnya, detektor akan menghitung hasil cahaya dan mengetahui hasil cahaya mana yang sampel serap. Serapan cahaya tersebut memiliki ukuran yang sama atau sebanding dengan konsentrasi zat di dalam sampel. Sehingga, Anda bisa tahu konsentrasi zat di dalam sampel secara kuantitatif. 

Spektrofotometer UV VIS dan Hukum Lambert

Namun, untuk memastikan hasil dari tes keluar dengan sempurna, maka pastikan peralatan observasi memenuhi ekspektasi dari Hukum Lambert, seperti berikut ini:

  • Sinar masuk atau sinar yang mengenai sel sampel akan lebih baik apabila berbentuk sinar yang panjang dengan gelombang tunggal atau monokromatis.
  • Proses penyerapan sinar oleh sebuah molekul di dalam larutan tidak boleh terpengaruh oleh molekul lain yang ada di dalam larutan yang sama.
  • Penyerapan bisa terjadi apabila ada penampang atau tabel kuvat di dalam volume larutan dengan luas yang sama.
  • Penyerapan yang terjadi tidak akan menghasilkan pemancaran sinar pendaflour. Hal ini berarti, larutan yang Anda ukur wajib jernih agar tidak ada hamburan cahaya yang terjadi akibat partikel koloid atau suspensi di dalam larutan. 
  • Konsentrasi analit harus rendah, agar tidak mengganggu kelinearan grafik penyerapan atau absorbansi dibandingkan konsentrasi.      

Cara Kerja Spektrofotometer UV VIS

Adapun cara kerja alat ukur spektrofotometer UV VIS adalah sebagai berikut: 

1. Penyerapan Cahaya

Alat ukur ini bekerja dengan cara penyerapan cahaya. Pertama-tama, ketika cahaya dengan gelombang panjang atau cahaya polikromatis terkena sebuah zat, maka cahaya tersebut akan terserap. 

Di dalamnya ada sebuah molekul yang memiliki peran penting, yaitu elektron valensi dari semua atom yang terdapat di dalam analisis hingga akhirnya terbentuk sebuah materi. Kemudian, elektron di dalam molekul mulai melakukan eksitasi atau berpindah, lalu berotasi dan bergetar saat terkena energi lain. 

2. Terjadi Perpindahan Elektron

Setelah proses penyerapan selesai, Anda bisa melihat apakah zat akan menyerap cahaya tampak dan ultraviolet? Apabila betul, maka akan ada perpindahan elektron di dalam spektrofotometer UV VIS, dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi atau perpindahan. 

Perpindahan yang terjadi di antara elektron tersebut bernama transisi elektronik. Namun, apabila cahaya yang terserap merupakan cahaya inframerah, maka elektron yang ada di dalam atom atau elektron ikatan di molekul hanya bisa bergetar. 

Sedangkan elektron yang berputar hanya akan terjadi pada zat yang memiliki energi lebih rendah, seperti gelombang radio.

3. Pengukuran Konsentrasi Sampel

Setelah perpindahan terjadi, maka proses selanjutnya adalah pengukuran konsentrasi sampel. Anda bisa melihat adanya zat di dalam sampel mendapat sinar dari cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. 

Ketika cahaya mengenai sampel observasi, maka sebagian dari cahaya tersebut akan terserap. Sedangkan sisa dari sebagian tersebut akan terhambur, kemudian sebagian yang lain akan diteruskan. 

Namun, saat melakukan pengukuran, spektrofotometer UV VIS hanya akan berfokus pada cahaya yang datang dan cahaya yang masuk serta cahaya yang terkena permukaan zat. 

Sedangkan cahaya yang telah melewati zat, tidak akan bisa Anda ukur. Hal yang bisa Anda ukur hanya perbandingan cahaya datang dan cahaya setelah melewati materi atau sampel. 

4. Hasil Penyerapan Cahaya      

Hasil data yang telah Anda observasi melalui spektrometer UV VIS akan berupa data keluar dengan bentuk spektrum ghostwriter hausarbeiten. Bila ingin melihat hasil tersebut, Anda akan memerlukan komputer. 

Spektrum tersebut berbentuk pita lebar, sebab energi yang ia miliki menyebabkan transisi elektronik, rotasi, dan getaran elektron yang juga terjadi di dalam molekul. 

Hal-hal yang Harus Anda Perhatikan

Spektrofotometer UV VIS merupakan alat terbaik yang bisa mengukur senyawa kimia secara kuantitatif. Sayangnya, alat ukur ini juga tidak sempurna atau bisa saja salah referat schreiben lassen. Karena kesalahan kecil, ia tidak akan bisa mengukur konsentrasi analit dari sampel yang Anda gunakan. 

Yuk, kenali apa saja yang harus Anda perhatikan saat menggunakan alat ini. Berikut penjelasannya:

  • Kesalahan pertama terjadi disebabkan adanya serapan yang pelarut lakukan selama observasi. Anda bisa mengatasinya dengan cara menggunakan larutan berisi, selain komponen yang sedang Anda analisis. Contohnya adalah zat yang dapat membentuk warna.
  • Perhatikanlah bahan dasar dan serapan yang berasal dari kuvet. Umumnya kuvet terbuat dari kuarsa atau bahan gelas aufsatz schreiben lassen. Anda harus memastikan bahwa kuvet yang Anda gunakan terbuat dari bahan berkualitas.
  • Adanya kesalahan fotometrik saat observasi menggunakan spektrofotometer UV VIS. Namun, kesalahan terakhir cukup normal terutama dalam pengukuran absorbansi. 

Ketika mengetahui kesalahan dan hal apa yang harus Anda perhatikan, maka observasi bisa berjalan lancar ghostwriter facharbeit. Kalaupun ada alasan di balik ketidaklancaran, maka Anda bisa menyelesaikannya dengan cara-cara di atas. 

Anda Sudah Lebih Mengenal Spektrofotometer UV VIS?

Spektrofotometer UV VIS merupakan alat yang bisa mengukur kadar senyawa kimia dengan dua sumber sekaligus, yaitu sumber cahaya ultraviolet dan sumber cahaya tampak ghostwriter bachelor. Alat ini merupakan yang terbaik dan bisa membantu Anda untuk mengetahui kadar dari molekul tertentu. 

Namun saat menggunakannya, Anda harus tahu tips dan trik agar observasi berjalan lancar. Anda bisa membeli alat ukur ini dari Laboratorium Solusi Indonesia yang terkenal akan reputasi baiknya. Jadi, sudahkah Anda paham bagaimana alat ini bekerja?

dapatkan seluruh kebutuhan laboratorium anda dengan harga terbaik di marketplace kami : https://www.tokopedia.com/fleischhacker

Categories
Alat Laboratorium Distributor Alat Lab

Fungsi Kuvet Spektrofotometer Lab, Jangan Salah Pilih

Salah satu alat penting dalam sebuah laboratorium adalah kuvet. Ini merupakan alat yang berbentuk seperti bejana kecil dan persegi panjang. Lalu, apa sebenarnya fungsi kuvet di laboratorium? Apakah fungsi kuvet pada spektrofotometer dan bagaimana syarat kuvet agar bisa digunakan? Simak jawabannya di bawah ini!

Pengertian Kuvet

Kuvet merupakan alat berbentuk bejana kecil dan persegi panjang. Fungsi kuvet, yakni untuk menaruh sampel pada proses analisis yang memakai spektrofotometer. Penggunaan alat ini sendiri banyak digunakan karena memiliki ketelitian yang cukup tinggi.

Jenis Kuvet

Kuvet merupakan alat yang memiliki bahan dan tingkat kualitas serta dimensi yang berbeda-beda. Meski demikian, kebanyakan alat ini terbuat dari bahan kwars, plexiglass, kaca, atau plastik. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1×1 cm dan memiliki tinggi 5 cm.

Ada banyak jenis kuvet yang penggunaanya cukup lazim saat ini. Penggunaan dari beragam jenis kuvet ini juga akan berbeda, tergantung panjang gelombang dan karakteristik dari sampel.

Salah satu jenis kuvet yang memiliki kualitas terbaik adalah kuvet yang terbuat  dari bahan kuarsa. Setidaknya jenis ini lebih baik dari kuvet yang terbuat dari bahan gelas. Hanya saja, harga kuvet kuarsa memang cukup mahal. Alternatif lainnya adalah menggunakan kuvet dari bahan plastik.

Kuvet plastik sendiri biasanya merupakan jenis alat sekali pakai. Artinya, kuvet ini akan langsung Anda buang begitu selesai penggunaan. Perbedaan jenis kuvet itu sendiri akan tergantung pada warna dan rentang panjang gelombang nantinya. Selain itu, perbedaan jenis kuvet lainnya juga tergantung pada volumenya.

Beberapa jenis kuvet yang penggunaanya banyak saat ini adalah:

  • Kaca optis: Ini merupakan jenis kuvet dengan jangkauan gelombang optik antara 340 sampai 2500 nm. Jenis ini juga bisa mentransmisikan lebih dari 80 persen cahaya dengan toleransi pencocokan 1 persen pada 350 nm.
  • Plastik: Penggunaan jenis ini untuk panjang gelombang antara 380 sampai 780 nm. Penggunaan jenis ini biasanya pada panjang gelombang visible.
  • Kuarsa leburan: Penggunaan jenis ini biasanya untuk jangkauan panjang gelombang di bawah 380 nm.
  • Kuarsa UV: Fungsi kuvet ini penggunaanya pada panjang gelombang antara 190 sampai 2500 nm. Toleransi pencocokannya 1 persen pada 220 nm.
  • Kuvet Kuarsa ES: Penggunaan kuvet jenis ini biasanya untuk panjang gelombang antara 190 sampai 2000 nm dengan toleransi pencocokan 1 persen pada 220 nm.
  • Kuarsa IR: Penggunaan jenis kuvet ini biasanya untuk panjang gelombang  antara 220 nm sampai 3550 nm dengan toleransi pencocokan 1 persen pada 2730 nm.

Fungsi Kuvet Laboratorium 

Setelah paham dengan pengertian kuvet, maka mungkin kamu juga bertanya tentang fungsi kuvet laboratorium. Pada penggunaanya sendiri, kuvet akan selalu berdampingan dengan spektrofotometer. Pada hal ini, fungsi kuvet pada spektrofotometer adalah sebagai wadah untuk menyimpan sampel uji.

Spektrofotometer merupakan alat yang berguna untuk menganalisa tentang absorpsi dan emisi radiasi dari suatu senyawa. Cara kerja alat ini menggunakan teknik spektroskopi. Penggunaan alat ini biasanya pada bidang farmasi, medis, ataupun industri kimia.

Cara pengujiannya adalah dengan memancarkan sebuah sinar ke arah sampel yang terletak pada kuvet dengan menggunakan panjang gelombang maksimal ataupun spesifik. 

Nantinya, sampel akan memantulkan kembali cahaya tersebut menuju detektor. Pantulan ke detektor inilah yang digunakan untuk membaca nilai absorbansinya.

Syarat Kuvet yang Bisa Digunakan 

Dari penjelasan tentang fungsi kuvet di laboratorium dan bagaimana penggunaanya, maka terlihat jika penggunaan alat ini bukan hanya sebatas untuk wadah saja. Namun alat ini juga berguna untuk mentransmisikan sinar menuju detektor agar bisa terbaca nilai absorbansinya. 

Berikut ini beberapa syarat dari kuvet yang digunakan adalah.

  • Kuvet tidak boleh berwarna atau harus transparan. Hal ini agar alat bisa mentransmisikan cahaya ke detektor dengan sempurna.
  • Pada penggunaan kuvet tidak boleh bereaksi terhadap bahan kimia yang digunakan sebagai sampel.
  • Secara optis, maka permukaan kuvet harus benar-benar sejajar.
  • Pada saat digunakan, maka kuvet tidak boleh dalam kondisi rapuh, pecah, ataupun bocor.
  • Kuvet harus memiliki bentuk yang sederhana, akan lebih baik jika bentuknya identik.

Dari segi penggunaan, maka fungsi kuvet ini juga akan bergantung pada karakteristik dan sifat dari sampel uji. Contohnya adalah kuvet kuarsa hanya bisa digunakan untuk sampel yang memiliki panjang gelombang pada daerah UV saja.

Contoh lainnya adalah kuvet kaca atau plastik, jenis ini bisa Anda gunakan untuk pengukuran sampel dengan sifat dan panjang gelombang visible. Perbedaan jenis kuvet juga akan menentukan penggunaannya. 

Cara Menggunakan Kuvet

Setelah memahami tentang fungsi kuvet dan juga syarat apa saja yang diperlukan ketika kuvet akan digunakan. Maka Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan alat laboratorium yang satu ini.

Tentu saja ketika penggunaan alat ini tidak bisa digunakan secara sembarangan. Berikut adalah cara menggunakan kuvet:

  • Langkah pertama yang perlu Anda pastikan ketika akan menggunakan kuvet adalah tangan dalam kondisi bersih. Akan lebih baik jika Anda mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, jangan lupa untuk mengenakan pakaian khusus lab.
  • Siapkan sampel yang akan Anda uji. Siapkan juga kuvet dan spektrofotometer yang akan Anda gunakan.
  • Pindahkan sampel yang akan Anda uji tadi dari larutan erlenmeyer ke kuvet. Pada saat proses pemindahan, pastikan sampel tidak bersentuhan langsung dengan kulit Anda. Sentuhan langsung dengan kulit bisa mempengaruhi hasil analisis cahaya pada spektrofotometer. Anda bisa menggunakan alas atau alat lain untuk membantu proses pemindahan sampel ini.
  • Jika sampel sudah berada pada kuvet, maka masukan kuvet dengan hati-hati ke dalam spektrofotometer.
  • Proses pengujian akan segera dimulai. Prosesnya sendiri biasanya akan memakan waktu sekitar 10 menit. Anda bisa menunggu hingga proses tersebut selesai. Biasanya, akan muncul bunyi “bip” yang menunjukan jika proses pengujian telah selesai.
  • Jika proses uji telah selesai, maka hasilnya bisa Anda lihat pada display spektrofotometer.
  • Setelah semua proses ini selesai, jangan lupa untuk membersihkan kembali semua alat yang sudah Anda gunakan. Jika ada alat yang bersifat sekali pakai, maka jangan lupa untuk membuangnya dengan benar.
  • Langkah terakhir adalah pastikan Anda menyimpan semua alat yang sudah Anda gunakan dengan baik di tempat asal.

Ingin Membeli Kuvet Berkualitas? 

Jika dilihat dari penggunaanya, maka peran kuvet ini cukup penting. Penggunaan kuvet berkualitas akan membuat hasil yang lebih akurat. Penggunaan kuvet memiliki beberapa jenis.

Berbagai jenis tersebut tentu saja akan memiliki berbagai karakteristik dan tentunya kualitas yang berbeda. Kualitas kuvet sendiri bisa terlihat dari banyak sedikitnya alat tersebut menyerap sinar. Semakin sedikit sebuah jenis kuvet menyerap sinar, maka semakin baik kualitasnya.

Melihat fungsi kuvet tersebut, maka menggunakan kuvet berkualitas ketika melakukan pengujian merupakan hal yang sangat perlu Anda perhatikan. Kuvet dengan kualitas baik tentu saja akan membuat hasil lebih akurat. Selain itu, kuvet dengan kualitas baik juga lebih tahan lama.

Oleh sebab itu, jika Anda membutuhkan kuvet dengan kualitas terbaik maka salah satu tempat yang bisa Anda tuju adalah lsi.fleischhacker-asia.biz. Ini merupakan tempat yang menyediakan beragam alat laboratorium dengan kualitas yang baik. 

Selain masalah kualitas, di sini juga menyediakan berbagai jenis kuvet sesuai yang Anda perlukan. Tentu saja semua alat lab yang dijual di sini sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Kemudian, bila Anda membeli kuvet di Laboratorium Solusi Indonesia, Anda tidak perlu susah payah mengunjungi perusahaan kami secara langsung. Karena kami menyediakan transaksi pembelian online. Mulai dari konsultasi produk hingga pembayaran. Lebih praktis dan efisien untuk masalah waktu.

Sudah Lebih Paham Fungsi dan Syarat Kuvet?

Setelah memahami pengertiannya, bisa disimpulkan fungsi kuvet cukup penting. Terutama fungsi kuvet pada spektrofotometer, yang ada di laboratorium. Tidak hanya sebagai wadah, fungsi kuvet juga sebagai pemantul cahaya agar jatuh tepat pada detektor.

Karena fungsinya yang cukup penting itulah. Selain masalah kualitas, penggunaan kuvet juga tidak bisa sembarangan. Ada beberapa syarat yang perlu dilakukan ketika akan menggunakan kuvet. Syarat ini juga akan menentukan kualitas dan keakuratan dari hasil pengujian, loh. Semoga informasinya bermanfaat!